Hernia Inguinalis
Hernia adalah kondisi medis yang terjadi ketika bagian internal atau organ dalam tubuh mendorong keluar melalui titik lemah pada otot atau jaringan lain di sekitarnya. Biasanya, otot dan jaringan dalam tubuh memiliki kondisi yang cukup kuat untuk menahan organ-organ dalam tubuh agar tetap berada di posisi yang seharusnya. Akan tetapi, hernia berkembang saat terdapat titik lemah pada otot. Salah satu kondisi hernia yang umum terjadi adalah hernia inguinalis, yaitu kondisi saat sebagian usus keluar dari rongga perut bagian bawah ke sekitar alat kelamin. Hernia inguinalis muncul dalam bentuk pembengkakan dan benjolan di sekitar selangkangan.
Dalam banyak kasus, penyakit hernia tidak menimbulkan gejala dan ciri-ciri khusus, hanya menimbulkan benjolan. Tidak ada rasa sakit dan tidak menimbulkan masalah yang memerlukan tindakan medis sesegera mungkin. Namun, lama-kelamaan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Hingga timbul rasa sakit. Biasanya rasa sakit akan semakin parah ketika mengejan atau mengangkat benda berat. Saat itu biasanya tonjolan juga terliat semakin membesar. Di tahap itu seseorang biasanya baru menemui dokter. Namun, ada juga kasus yang membutuhkan penanganan sesegera mungkin. Misalnya terjadi komplikasi saat bagian usus yang menonjol tercekik, sehingga menghambat fungsinya.
Hernia inguinalis biasanya terjadi ketika jaringan lemak atau bagian dari usus masuk ke selangkangan di bagian atas paha bagian dalam. Kondisi ini umumnya terjadi pada pria, disebabkan oleh penuaan. Seiring bertambahnya usia, otot-otot yang mengelilingi perut melemah. Akibatnya, usus bisa mendorong keluar melalui bagian otot yang lemah tersebut.
Meski umumnya hernia inguinalis menyerang generasi tua, ada pula penderita yang mengalami gejala hernia inguinalis bukan karena melemahnya otot akibat pertambahan usia. Beberapa kegiatan juga bisa menyebabkan otot melemah dan hernia berkembang, seperti mengejan terlalu lama di toilet, mendorong barang-barang berat, dan batuk berat yang berlangsung terus menerus. Pada wanita, hernia inguinalis bisa terjadi karena dampak dari kehamilan. Saat hamil, lemak atau lengkungan usus masuk ke pangkal paha melalui titik lemah di perut bagian bawah.
Pengobatan hernia inguinalis tidak selalu langsung dilakukan. Hernia inguinalis umumnya disembuhkan dengan operasi untuk mendorong kembali bagian usus yang keluar dan menguatkan otot-otot serta jaringan yang melemah. Ada dua jenis operasi yang biasanya dilakukan untuk menyembuhkan hernia inguinalis, yaitu:
1. Bedah terbuka, dokter membuat sayatan pada bagian tertentu untuk mendorong benjolan kembali ke posisi yang seharusnya.
2. Bedah laparoskopi, proses bedah yang lebih tidak menimbulkan luka, tetapi lebih sulit untuk dilakukan. Dokter akan membuat sayatan kecil di beberapa area lalu memasukan alat berupa laparoskop, yaitu selang kecil dengan kamera di bagian ujungnya. Kondisi bagian dalam perut akan diperhatikan melalui monitor dan alat bedah khusus dimasukan melalui lubang sayutan untuk mengembalikan hernia ke posisi semula.
Operasi hernia inguinalis merupakan salah satu tindak operasi yang memiliki resiko kecil. Beberapa komplikasi mungkin akan terjadi, karena itu pasien dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan usai operasi. Perawatan di rumah umumnya dilakukan setelah pasien menjalani operasi. Pasca operasi, pasien diperbolehkan untuk langsung pulang ke rumah, tetapi harus tetap beristirahat dalam jangka waktu 24 jam. Apabila rasa nyeri sehabis operasi muncul, konsumsi obat pereda nyeri. Saat hendak batuk, bersin, duduk, atau berdiri, tekan bagian luka sehabis operasi secara perlahan dengan tangan atau bantal. Hal ini bisa membantu mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan. Hindari berkendara sehabis operasi. Pastikan untuk konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu sebelum menjalankan aktivitas seperti berkendara, olahraga, dan lain sebagainya.
Jika Anda mengalami tanda-tanda seperti di atas atau ada keluhan setelah melakukan operasi hernia, konsultasikan segera dengan ahlinya atau segera ke rumah sakit untuk segera ditangani oleh dokter.