Hipotiroid dan Hipertiroid Penyakit Tiroid yang Mengganggu ; Cari Tahu Perbedaannya

Hipotiroid dan Hipertiroid Penyakit Tiroid yang Mengganggu ; Cari Tahu Perbedaannya

Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin berbentuk kupu-kupu yang terletak pada leher bagian tengah. Kelenjar ini berukuran relatif kecil, namun dapat memproduksi hormon tiroid yang berfungsi mempertahankan metabolisme tubuh, seperti metabolisme jantung, mengatur metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, memacu pertumbuhan normal, perkembangan dan pematangan sistem saraf serta memacu pembentukan kalori. Pada anak-anak, hormon ini memiliki peran penting dalam perkembangan otak dan juga tumbuh kembang.

Sekitar 300 juta orang di dunia dilaporkan mengalami gangguan tiroid dan lebih dari 1.7 juta orang Indonesia berpotensi mengalami gangguan tiroid. Umumnya, gangguan tiroid ini masih belum diketahui sebabnya. Namun terdapat beberapa kondisi yang bisa menjadi sebab atau pemicu munculnya penyakit tiroid, seperti: kekurangan yodium, peradangan kelenjar tiroid, faktor genetik, setelah melahirkan, dan penyakit autoimun. Gangguan tiroid dapat terjadi pada berbagai usia, mulai dari bayi baru lahir, anak-anak, dewasa, bahkan usia lanjut. Bentuk gangguan tiroid dapat berupa kelainan fungsi (hipertiroid / hipotiroid), kelainan bentuk, kanker tiroid, dan juga peradangan.

Gejala penyakit tiroid yang umumnya timbul adalah gejala hipertiroid dan hipotiroid. Hipotiroid adalah kondisi yang disebabkan kekurangan hormon tiroid, sedangkan hipertiroid merupakan kondisi yang disebabkan kelebihan hormon tiroid. Keluhan ini dapat disertai atau tanpa benjolan di leher. Gejala hipertiroid meliputi: tremor, berat badan menurun, mudah berkeringat, gangguan tidur, gugup, cemas, dan mudah tersinggung serta jantung berdebar. Sedangkan, gejala hipotiroid meliputi merasa lelah dan lemah, mudah mengantuk, kulit kering dan kasar, tidak tahan terhadap suhu dingin, rambut rontok hingga botak, sulit berkonsentrasi, berat badan bertambah dengan nafsu makan yang kurang, suara menjadi serak, konstipasi, depresi, lambat bergerak dan berbicara, pada wanita gejala dapat disertai dengan gangguan menstruasi (lebih banyak dari biasanya)

Gangguan tiroid dapat mempengaruhi seluruh sistem tubuh dan berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Sayangnya, gangguan kelenjar tiroid kerap tidak disadari karena tidak memiliki gejala khusus. Padahal, jika terdeteksi sejak dini, kelainan tiroid dapat ditangani lebih awal dan dapat mencegah komplikasi lainnya. Oleh karena itu, pemahaman terkait gangguan tiroid sangat penting untuk diketahui bagi masyarakat agar dapat dilakukan deteksi dini.

Jika sahabat Hermina mengalami atau memiliki benjolan di leher segera periksakan kesehatan Anda kepada Dokter Spesialis Penyakit Dalam untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Di tulis oleh : dr. Ivena

Di tinjau oleh : dr. Affan Ahmadi, Sp.PD, M.Kes, FINASIM

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.