Indonesia Kembali Hadapi KLB Polio: Kenali Vaksin Baru dalam Program Imunisasi Nasional

Indonesia Kembali Hadapi KLB Polio: Kenali Vaksin Baru dalam Program Imunisasi Nasional

Sahabat Hermina, beberapa hari terakhir, dunia kesehatan anak kembali dikejutkan dengan adanya 3 kasus polio terkonfirmasi positif, 2 kasus di Jawa Tengah dan 1 kasus di Jawa timur sehingga ditetapkan sebagai KLB Polio kembali setelah KLB di Aceh pada tahun 2022 lalu. Anak tersebut diketahui sudah pernah diimunisasi Polio namun tidak lengkap dan anak sudah lengkap imunisasi Polio namun malnutrisi. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengklasifikasikan penyakit Polio di Indonesia sebagai Diseases Outbreak News (DONs) atau wabah penyakit yang perlu diwaspadai.

Pada pertengahan tahun 2023 ini, Kementerian Kesehatan memperkenalkan jenis vaksin baru yang ditambahkan dalam program imunisasi nasional yang mulai dilaksanakan oleh pemerintah. Terdapat 4 jenis vaksin baru tersebut antara lain vaksin Pneumokokus Konyugasi (PCV) akan memberikan perlindungan yang efektif untuk mencegah penyakit pneumonia (radang paru) yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus dan juga diharapkan menjadi upaya dalam pencegahan stunting, vaksin Human Papiloma Virus (HPV) untuk mencegah kanker leher rahim, vaksin Rotavirus (RV) untuk melindungi anak dari serangan diare akibat rotavirus, dan vaksin Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) dosis yang kedua untuk memperkuat perlindungan anak dari Polio.

Imunisasi IPV sendiri berfungsi untuk melindungi seseorang dari infeksi virus polio. Imunisasi IPV dosis yang kedua mulai diberikan sejak tahun 2022 di 3 Provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Dan pada tahun 2023 akan diperluas secara nasional. Sesuai panduan Kemenkes, IPV diberikan 2 kali pemberian pertama saat usia 4 bulan dan dosis kedua diberikan pada usia 9 bulan. Mengingat beberapa hari terakhir terjadinya wabah KLB Polio, sangat penting memperhatikan jenis vaksin dan jadwal imunisasi terbaru apa saja yang harus dipenuhi sesuai rekomendasi pemerintah.

Imunisasi lainnya seperti PCV dan HPV juga dilakukan secara bertahap. Di Indonesia, sekitar 14,5 % kematian pada bayi dan 5 % kematian pada balita setiap tahunnya karena Pneumonia. Oleh sebab itu, imunisasi PCV mulai dimasukkan diprogram nasional mulai tahun 2022, diberikan sebanyak dua kali saat berusia 2 dan 4 bulan dan sebanyak satu kali saat anak usia 12-24 bulan. Imunisasi HPV juga sudah diberikan kepada siswa sekolah dasar kelas 5 dan 6 dan di tahun 2023 mulai dikenalkan sebagai program nasional.

Selanjutnya, imunisasi terakhir yang masuk dalam program nasional yakni imunisasi rotavirus yang berfungsi untuk mencegah diare pada anak. Untuk memberikan perlindungan yang tinggi dan merata, pemberiannya direkomendasikan sebanyak 3 kali yakni saat bayi usia 2,3 dan 4 bulan. Untuk pemberian vaksinasinya sendiri lebih mudah yaitu melalui tetes mulut bukan dengan suntikan.

Sesuai dengan UU Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 yang menyebutkan bahwa setiap anak berhak memperoleh imunisasi sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.

Nah Sahabat Hermina, besar harapan kami pada semua orang tua untuk berupaya memberikan dukungan kepada buah hatinya dalam melakukan penjadwalan imunisasi rutin lengkap sesuai ketentuan. Sehingga, cakupan imunisasi rutin lengkap bisa semakin meningkat agar tujuan imunisasi yakni terbentuknya kekebalan individu, kekebalan kelompok dan kekebalan lintas kelompok dapat tercapai. Salam sehat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.