INDONESIA PERINGKAT 3 KASUS KUSTA, YUK KENALI GEJALA DAN PENCEGAHAN KUSTA!

INDONESIA PERINGKAT 3 KASUS KUSTA, YUK KENALI GEJALA DAN PENCEGAHAN KUSTA!

Kusta 

Mungkin sering kita mendengar kata kusta atau lepra tetapi masih tidak tau penyakit apakah ini? Sebagian besar masyarakat hanya mengetahui bahwa penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan. Sehingga masih banyak orang yang menstigma dan mendiskriminasi pasien kusta.

Penyakit kusta adalah infeksi kronik bakteri Mycobacterium leprae yang mempengaruhi sistem saraf, kulit, sistem organ lain seperti mukosa mulut, pernafasan atas (hidung), mata dan kelamin. Penyakit ini menular tetapi memerlukan paparan yang lama dengan kuman kusta. Penyakit ini akan menimbulkan gejala 2-5 tahun setelah terinfeksi.

Indonesia masih menjadi negara ketiga dengan kasus kusta tertinggi, sehingga sangat penting bagi kita untuk mengetahui informasi yang benar dan menghilangkan stigma kusta yang salah. Laporan dari Kemenkes Januari 2022 ditemukan  7.146 penderita kusta baru, anak sebesar 14%.

Penyakit kusta dapat sembuh dengan kombinasi antibiotik 2-3 obat, diberikan setiap hari selama 1- 2 tahun. Gejala kusta dapat menyerupai kelainan kulit lain (sering disebut great imitator) sehingga seringkali tidak terdeteksi sejak awal. 

Penyakit ini dapat mengakibatkan kecacatan penampilan dan fisik yang kemudian mengakibatkan gangguan sosialisasi dan diskriminasi. Sehingga sangat penting dilakukan deteksi dini untuk mencegah kecacatan permanen. 

Bagaimana gejala kusta:

  1. Bercak putih atau kemerahan, datar atau meninggi tidak gatal

  2. Kulit tidak berkeringat

  3. Kebas atau mati rasa (rangsang raba,suhu dan nyeri)

  4. Kulit kering dan tebal

  5. Kerontokan pada alis atau bulu mata

  6. Gejala saraf:
    kelemahan otot tangan dan kaki
    Gangguan penglihatan

Cara penularan: kontak erat dan lama dengan pasien kusta melalui saluran pernafasan (droplet) atau kontak kulit dengan kulit.

Untuk memastikan pasien penderita kusta, dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium seperti: 

  1. kerokan jaringan kulit dengan pewarnaan Ziehl Nielsen

  2. pemeriksaan biopsi histopatologi serta pemeriksaan serologi (PGL-1) atau PCR

Pengobatan kusta selama 6 bulan sampai 2 tahun tergantung jenis kusta yang diderita. Di Indonesia menggunakan metode Multipel Drug Therapy (MDT) terdiri dari obat rifampisin 300 mg, dapson 100 mg dan klofazimin 100mg. Saat ini WHO bersama pemerintah telah memberikan rejimen pengobatan kusta secara gratis. Obat tersebut dapat ditemukan di puskesmas atau RS kusta.

Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan kusta adalah:

  1. menjaga daya tahan tubuh tetap prima

  2. menjaga lingkungan bersih dan sehat

  3. mengenali gejala kusta lebih awal

  4. menyarankan pasien kusta agar rutin berobat sampai sembuh

  5. hindari kontak dengan seseorang terinfeksi kusta tetap tidak diobati

Kerjasama antara pasien-dokter dan tenaga kesehatan -keluarga pasien-pemerintah-masyarakat sangatlah penting agar dapat terjadi eliminasi dan eradikasi kusta di Indonesia.

Agar tidak ada lagi stigma buruk terhadap kusta yang dapat menyebabkan pasien dikucilkan dan  takut untuk berobat.

Dengan pengobatan yang tepat penyakit kusta dapat disembuhkan.


 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.