Infeksi Jamur
Dewasa ini, banyak orang terkena penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Jamur sendiri merupakan organisme primitif yang hidup di sekitar lingkungan kita, seperti udara, tanah, bahkan air. Beberapa jenis jamur bisa hidup di dalam tubuh manusia. Sebagian besar jamur berkembang biak dengan spora yang dapat tersebar di udara. Itu sebabnya, infeksi jamur paling sering menyerang bagian luar tubuh kita.
Bila Sahabat Hermina sering beraktifitas dan berkeringat lebih mungkin terkena infeksi jamur kulit, terutama apabila tidak berhati-hati dalam menjaga kebersihan diri.
Jenis dan Gejala Infeksi Jamur Kulit yang Perlu Diketahui
Berikut adalah jenis-jenis infeksi jamur kulit yang paling sering ditemukan:
- Dermatofitosis
Infeksi jamur ini berupa ruam pada kulit berbentuk lingkaran berwarna kemerahan dan gatal. Warna merah di bagian tepi lebih jelas, terlihat seperti cincin, dan berbatas tegas. Dapat menular, tetapi biasanya tidak menjadi parah. Bisa terdapat di kulit kepala, wajah, leher, atau di bagian tubuh lainnya.
- Tinea pedis atau kurap kaki
Gejalanya berupa kulit yang mengelupas dan pecah-pecah di bagian kaki, terdapat kulit yang melepuh dan berwarna merah, terasa gatal serta perih. Infeksi jamur ini banyak ditemukan pada kaki olahragawan yang sering terbungkus oleh kaos kaki dan lembap. Umumnya timbul pada sela-sela jari kaki.
- Tinea cruris
Tinea cruris muncul di bagian-bagian lipatan kulit yang lemab dan hangat, misalnya bagian bokong, selangkangan, dan alat kelamin. Bagian kulit yang terinfeksi akan tampak kemerahan dan gatal atau perih. Sering terjadi pada pria usia remaja dan dewasa, atau orang yang sering mengenakan celana ketat.
- Kandidiasis kulit
Infeksi ini disebabkan oleh jamur candida, dan dapat muncul di bagian tubuh mana pun, tetapi biasanya lebih mudah muncul di daerah yang hangat dan lembap, seperti selangkangan dan ketiak. Kulit yang terinfeksi terlihat kemerahan dan terasa gatal
Bagaimana penyeberan infeksi jamur dapat terjadi? Menurut dr.Anggana Rafika,SpDV penyebaran dapat melalui :
Antropoflik:
Penyebaran dari manusia ke manusia. Ditularkan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lantai kolam renang dan udara.
Zoofilik:
Penyebaran dari hewan ke manusia. Ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung melalui bulu binatang yang terinfeksi dan melekat pakaian, rumah atau tempat tidur atau tempat makan dan minum hewan.
Geofilik:
Penyebaran dari tanah ke manusia.
Apa yang meningkatkan risiko terkena infeksi jamur? Berikut adalah faktor-faktor tertentu yang meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi jamur yaitu:
- Anak-anak yang berusia lebih muda dari 15 tahun;
- Hidup di lingkungan yang lembap atau ramai;
- Kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau hewan yang sakit;
- Berbagi pakaian, selimut atau handuk pada infeksi jamur kulit;
- Melakukan olahraga yang melibatkan kontak kulit langsung;
- Menggunakan pakaian ketat;
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah;
- Mereka yang terinfeksi jamur mungkin rentan atau sebelumnya pernah terinfeksi jamur.
Bagaimana cara pencegahannya?
1. Hindari kontak ketat dengan orang atau hewan peliharaan yang mengalami infeksi jamur
2. Jangan menggunakan handuk dan sisir, atau pakaian bergantian dengan penderita infeksi jamur
3. Hindari kondisi kelembabn yang berlebihan pada kulit
4. Gunakan pakaian longgar dengan bahan menyerap keringat
5. Setelah mandi, keringatan tubuh dengan baik agar tidak lembab
Periksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin jika Anda mengalami gejala-gejala infeksi jamur yang telah disebutkan di atas. Yang terpenting, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari infeksi jamur.