Jangan Abaikan Kebas dan Kesemutan Segera Periksakan Di Hermina Pasteur Bisa Jadi Ini Gejala Neuropati Diabetik

Jangan Abaikan Kebas dan Kesemutan Segera Periksakan Di Hermina Pasteur Bisa Jadi Ini Gejala Neuropati Diabetik

Kerusakan saraf yang terjadi pada penderita diabetes disebut neuropati diabetic (Nerupati DM). Kondisi ini merupakan komplikasi diabetes . Neuropati diabetik merupakan komplikasi diabetes yang menyebabkan kerusakan saraf di seluruh tubuh dalam jangka panjang. Hampir 50% penderita diabetes terkena kondisi ini. Jika dibiarkan, neuropati diabetik bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang dapat mengganggu keseharian penderitanya

Penyebab Neuropati DM

Pada penderita diabetes, saraf tubuh dapat rusak akibat berkurangnya aliran darah dan tingginya kadar gula darah (glukosa). Kondisi ini lebih mungkin terjadi jika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik dari waktu ke waktu.

Sekitar setengah dari penderita diabetes mengalami kerusakan sistem saraf tepi. Gejalanya sering kali tidak muncul hingga bertahun-tahun setelah diabetes didiagnosis. Beberapa orang yang menderita diabetes yang berkembang perlahan sudah mengalami kerusakan saraf saat pertama kali didiagnosis.

Jenis-Jenis Neuropati Diabetik

Berdasarkan Jenis saraf yang terkenanya, neuropati DM dapat dibagi menjadi 3 yaitu :

  1. Saraf sensorik : Berperan dalam menerima sensasi, seperti nyeri, suhu, sentuhan, getaran, dan sebagainya.
  2. Saraf Motorik : bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal dari otak atau sumsum tulang belakang ke otot-otot, memicu kontraksi dan relaksasi otot-otot tersebut yang diperlukan untuk melakukan suatu gerakan.
  3.  Saraf Otonom : Berperan dalam mengendalikan aktivitas tubuh yang tidak disadari (involunter), seperti detak jantung, tekanan darah, pencernaan, dan kandung kemih.

Sedangkan berdasarkan sifat distribusi lokasi saraf perifer yang terkena, neuropati diabetes dapat dibagi menjadi :

  1. Simetris Bilateral (dikenal dengan polineuropati) : jenis neuropati yang biasanya menyerang kedua sisi tubuh secara seragam.
  2. Mononeuropati : kerusakan pada satu saraf yang dapat menyebabkan hilangnya pergerakan, sensasi, atau fungsi lain pada saraf tersebut.
  3. Mononeuropati multipleks : gangguan sistem saraf yang melibatkan kerusakan pada dua atau lebih saraf tepi yang terpisah.

 

Gambar 1.  Pola Distribusi neuropati diabetik

a. (A) neuropati perifer distal simetris

b. (B) neuropati proksimal

c. (C) neuropati trunkus dan kranial

d. (D) mononeuropati multipleks

Gejala Neuropati DM Akihat Komplikasi Jangka Panjang Pada Penderita Diabetes

Gejalanya sering kali berkembang perlahan selama bertahun-tahun. Jenis gejala yang Anda alami bergantung pada saraf yang terpengaruh.

Bila mengenai saraf sensorik, gejalanya sering kali dimulai di jari kaki dan telapak kaki, dan meliputi kesemutan atau rasa terbakar, atau nyeri yang dalam. Seiring berjalannya waktu, kerusakan dapat semakin parah, Anda mungkin kehilangan rasa/ sensasi di jari kaki, telapak kaki, tungkai dan Kulit Anda mungkin menjadi mati rasa. Karena hal ini, Anda mungkin :

  • Tidak menyadari saat Anda menginjak sesuatu yang tajam
  • Tidak tahu kalau Anda memiliki lepuh atau luka kecil
  • Tidak menyadari saat kaki atau tangan Anda menyentuh sesuatu yang terlalu panas atau dingin
  • Memiliki kaki yang sangat kering dan pecah-pecah

Apabila mengenai saraf otonom, gejala yang dapat timbul dapat berupa :

  • Pusing atau pingsan saat berdiri ( hipotensi ortostatik )
  • Gangguan pencernaan seperti sembelit (konstipasi) yang kadang-kadang bergantian dengan diare
  • Kesulitan mengosongkan kandung kemih (retensi urin) atau buang air kecil tanpa sengaja (inkontinensia urin)
  • Gastroparesis, yaitu merasa kenyang sebelum waktunya atau muntah karena perut kosong secara perlahan
  • Ketidaksadaran hipoglikemia, yang menyebabkan gemetar, berkeringat, dan peningkatan detak jantung.
  • Disfungsi seksual pada pria maupun wanita.
  • Ketidaksadaran hipoglikemia, yang menyebabkan gemetar, berkeringat, dan peningkatan detak jantung.
  • Masalah produksi kelenjjar keringat, dapat berupa berkeringat terlalu banyak, (hiperhidrosis) bahkan saat suhu dingin, saat istirahat, atau pada waktu-waktu tidak biasa lainnya atau produksi kelenjar keringat yang berkurang (anhidrosis) 
     

Apabila mengenai saraf motoric, gejala yang dapat timbul berupa :

  • Kelemahan otot satu sisi (asimetris)
  • Kejang, kedutan, dan kram otot
  • Penurunan massa otot (Atrofi otot).
  • Kesulitan berjalan.
  • Kesulitan menggerakkan tangan atau kaki.
  • Otot pada extremitas tampak lunglai dan jatuh (foot drop/wrist drop)

Diagnosa dan Penanganan

Diagnosa neuropati diabetik biasanya melibatkan pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan tes diagnostik seperti elektromiografi (EMG) atau tes konduksi saraf. Penanganan neuropati diabetik berfokus pada mengelola gejala dan memperlambat perkembangan penyakit melalui:

1. Pengendalian Gula Darah

  • Mengontrol kadar gula darah dengan ketat adalah langkah paling penting untuk mencegah atau memperlambat perkembangan neuropati.

2. Obat-obatan

  • Untuk mengatasi penyakit, ada berbagai jenis obat-obatan yang diberikan untuk mengatasi nyeri, kram otot, dan gejala lain yang mungkin timbul berupa penghilang rasa sakit seperti analgesik, antidepresan, atau antikonvulsan dapat digunakan untuk mengurangi nyeri neuropatik dan dokter juga dapat meresepkan obat-obatan untuk mengatasi gejala spesifik seperti disfungsi ereksi atau gangguan pencernaan.

3. Perubahan Gaya Hidup

  • Diet sehat dan seimbang, olahraga teratur, berhenti meroko, menghindari konsumsi alcohol, mempertahankan berat badan ideal dapat membantu mengurangi gejala dan risiko komplikasi lebih lanjut.

4. Perawatan Kaki

  • Sangat penting bagi penderita diabetes untuk merawat kaki mereka dengan baik untuk mencegah ulkus atau infeksi, yang dapat berkembang menjadi komplikasi serius.
  • Penderita DM disarankan untuk mengenakan kaus kaki yang bersih dan kering dan Kenakan bantalan sepatu yang empuk dengan ukuran sepatu yang pas.

Neuropati diabetik adalah komplikasi serius dari Diabetes Melitus yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Namun, dengan pengelolaan diabetes yang tepat dan perawatan dini, dampak neuropati diabetik dapat diminimalkan, memungkinkan penderita untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas.

Sehat Bersama Hermina Pasteur

 

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.