Jangan Anggap Remeh Nyeri Kepala

Jangan Anggap Remeh Nyeri Kepala

Nyeri kepala adalah keluhan neurologis yang paling sering terjadi. Nyeri kepala menurut definisi adalah nyeri yang terjadi di bagian manapun di kepala, dapat terjadi di satu lokasi saja, di kedua sisi kepala, atau berpindah dari satu titik ke titik lain. Nyeri kepala dapat dikategorikan sebagai nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder. Perbedaan dari keduanya terletak pada penyebab dasarnya. Sakit kepala primer disebabkan oleh prilaku sehari-hari yang tidak baik seperti kurang tidur, telat makan atau pilihan makanan yang kurang tepat. Sementara sakit kepala sekunder terjadi akibat penyakit tertentu yang mengaktifkan saraf nyeri di kepala. Kondisi ini bisa dipicu oleh sejumlah penyakit, seperti sinusitis akut, flu dan demam, sakit gigi, infeksi telinga, cedera kepala, hipertensi, tumor otak, stroke, keracunan zat kimia atau serangan panik.

Menurut WHO, dalam tahun 2021, sekitar setengah hingga tiga per empat populasi dunia yang berusia 18-65 tahun pernah mengalami nyeri kepala. Nyeri kepala walaupun umum terjadi, namun dapat menjadi salah satu tanda kelainan neurologis yang berbahaya.

Ciri-ciri nyeri kepala yang memerlukan penanganan dan konsultasi segera dengan dokter di antaranya, adalah nyeri kepala dengan gejala sistemik seperti demam, nyeri kepala pada pasien dengan riwayat penyakit keganasan. nyeri kepala yang disertai defisit neurologis (kelumpuhan, penurunan kesadaran, dan lain-lain), nyeri kepala yang mendadak berat, nyeri kepala pada pasien berusia di atas 65 tahun, nyeri kepala dengan pola nyeri yang berubah atau nyeri kepala baru, nyeri kepala yang dipengaruhi posisi kepala, nyeri kepala yang memberat (dengan batuk, bersin, atau aktivitas), nyeri kepala disertai mata buram, nyeri kepala yang progresif memberat dengan gejala yang tidak khas,nyeri kepala saat kehamilan atau sesudah persalinan, nyeri kepala disertai nyeri mata atau kelaianan mata, nyeri kepala setelah kecelakaan atau benturan, nyeri kepala pada pasien dengan kelainan sistem imun seperti HIV, nyeri kepala karena kelebihan obat nyeri.

Apabila terdapat gejala-gejala nyeri kepala seperti di atas, evaluasi oleh dokter saraf sangat diperlukan. Penanganan pertama seperti pemberian obat anti nyeri dapat diberikan bila pasien masih sadar penuh dan tidak ada gangguan neurologis lain. Namun, pemberian obat anti nyeri dalam jangka waktu lama harus diawasi oleh dokter. Sakit kepala kadang-kadang bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu. Oleh karena itu, dokter akan meninjau riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik pada pengidap, untuk mendeteksi penyebab yang mendasari sakit kepala. Pemeriksaan ini harus mencakup evaluasi neurologis yang lengkap.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.