Jangan Sampai Telat Periksa Sariawan Anda

Jangan Sampai Telat Periksa Sariawan Anda

Sahabat Hermina pasti sudah ada yang pernah mengalami sariawan. Sariawan ini sering sekali dipandang sebelah mata, padahal sariawan yang berbentuk kecil pun dapat mengganggu kualitas kehidupan sehari sehari, seperti ketika makan, minum, berbicara bahkan tersenyum.

Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan sariawan? Sariawan yang dimaksud disini berupa luka di gusi, lidah, atau lapisan dalam mulut yang berupa ulkus dengan dasar berwarna putih ke abu-abuan dan dikelilingi oleh peradangan berwarna kemerahan di sekitarnya. Bentuk sariawan bisa berupa bulat atau oval dengan jumlah dan ukuran bervariasi mulai dari kecil yaitu 0,5 milimeter sampai besar lebih dari 10 milimeter. Stomatitis aftosa rekuren atau yang disingkat dengan SAR merupakan nama medis dari sariawan.

Sariawan ini dapat muncul secara tiba-tiba dan dialami oleh semua orang. Akan tetapi wanita, remaja dan anak-anak yang lebih sering terkena. Penyebab pasti sariawan sampai saat ini belum ditemukan. Walaupun demikian, terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya sariawan, seperti:

  • Trauma. Trauma yang dialami dapat dari akibat menyikat gigi yang terlalu keras, jaringan lunak mulut seperti lidah, lapisan dalam mulut dan bagian dalam bibir yang tergigit. Pemakaian kawat gigi dengan bagian ujung kawat yang berlebihan, pemakaian gigi palsu yang tidak cekat atau terdapat bagian yang tajam juga dapat menimbulkan sariawan.
  • Genetik. Faktor keturunan juga memegang peranan dalam terjadinya sariawan. Seseorang yang memiliki orangtua yang sering sariawan, anak-anaknya akan lebih mudah terjadi sariawan dibandingkan dengan anak-anak yang orangtuanya tidak ada riwayat terkena sariawan.
  • Gangguan nutrisi. Asupan nutrisi yang kurang seperti vitamin B kompleks, vitamin C dapat memicu seseorang rentan terkena sariawan, sehingga penting untuk menjaga asupan nutrisi seimbang setiap harinya.
  • Alergi. Seseorang yang memiliki alergi oleh makanan atau minuman tertentu, seperti tomat, stoberi, coklat, makanan pedas, bahkan bahan-bahan kedokteran gigi dapat melatarbelakangi terjadinya sariawan.
  • Stress dan cemas. Rasa ini sering tidak kita sadari, bahkan kekurangan waktu tidur dapat membuat seseorang rentan terkena sariawan karena tubuh mengeluarkan hormon yang memudahkan terjadi peradangan.
  • Penggunaan obat-obatan. Obat-obatan jenis beta bloker dan antiinflamasi nonsteroid dilaporkan dapat melatarbelakangi timbulnya sariawan.
  • Penyakit autoimun. Penyakit autoimun seperti Behcet’s disease, dll.   
  • Kebersihan rongga mulut yang buruk. Didalam mulut terdapat mikroorganisme baik dan buruk yang hidup dengan jumlah yang seimbang, tetapi jika kondisi kebersihan rongga mulut buruk, keseimbangan mikroorganisme terganggu, menyebabkan mudahnya terjadi peradangan dan infeksi yang dapat melatarbelakangi terjadinya sariawan.

Pencegahan sariawan dapat dilakukan dengan menghindari ataupun menghilangkan faktor yang melatarbelakangi terjadinya sariawan, seperti menyikat gigi dengan perlahan, menghilangkan kebiasaan buruk seperti menggigit bibir atau pipi bagian dalam, selalu menjaga kebersihan mulut, dll. 

Meskipun sariawan ini dapat sembuh dengan sendirinya tetapi pada beberapa kasus, sariawan perlu penanganan lebih lanjut, seperti:

  • Sariawan lebih dari seminggu yang belum hilang dan masih terasa sakit. 
  • Ukuran sariawan makin membesar atau jumlahnya makin bertambah.
  • Terdapat lentingan dan gejala demam sebelum terjadinya sariawan.
  • Terjadi perubahan konsistensi menjadi keras sampai mengganggu fungsi di rongga mulut

Kondisi-kondisi sariawan seperti diatas jika ditelaah lebih lanjut dapat merupakan suatu tanda kondisi fisik kesehatan tubuh seseorang, misalnya kurang nutrisi atau mengalami gangguan di saluran pencernaan sehingga penyerapan nutrisi berkurang, stress, adanya trauma yang terjadi terus menerus, adanya alergi ataupun pemakaian obat-obatan, alergi, penyakit autoimun yang memicu terjadinya sariawan. Jika seseorang lebih waspada pada saat sebelum terjadinya sariawan berupa lentingan dan gejala demam, hal ini bisa menandakan bukan sariawan tetapi tanda adanya infeksi virus dan hal ini dapat menular. Bahkan sariawan yang telah lama tidak ditangani sampai terjadi perubahan warna dan konsistensi dari kenyal menjadi keras bahkan sampai menganggu fungsi bicara, fungsi mengunyah, harus segera dikonsultasikan, hal ini karena sariawan tersebut dapat mengarah ke arah keganasan atau kanker di mulut.   

Jika sariawan tidak ditangani segera akan semakin sulit mendiagnosa, semakin rumit perawatannya, semakin lama waktu perawatan dan tentu saja semakin mahal biaya perawatan yang akan dibayar. Oleh karena itu, segerakan cek kondisi sariawan anda ke dokter gigi, khususnya dokter gigi spesialis penyakit mulut yang menangani kasus penyakit mulut terutama pada jaringan lunak mulut seperti gusi, lidah, bibir, lapisan dalam mulut (mukosa) secara keseluruhan.  

 

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.