Kanker Paru: Deteksi dan Pengobatan
Tahukah Sahabat Hermina bahwa di Indonesia terdapat kecenderungan penemuan kasus kanker paru yang cukup besar. Kanker paru merupakan penyakit keganasan yang sulit disembuhkan. Angka bertahan hidup bagi penderita kanker paru sekitar lima tahun.
Kanker paru sangat sulit disembuhkan dan hampir tidak bisa di prediksi karena pada organ paru tidak ada syaraf sehingga penderita tidak akan merasakan sakit. Akibatnya, banyak pasien yang datang terlambat dan sudah mencapai stadium lanjut. Jika kanker sudah mencapai tahap stadium lanjut, maka pilihan pengobatan menjadi terbatas dan tidak maksimal. Selain pembedahan, terapi lainnya hanya bersifat paliatif, seperti kemoterapi, radioterapi, kombinasi keduanya dan terapi target dengan masa bertahan hidup hanya 1-2 tahun.
Menurut epidemiologi, kanker paru menunjukan kaitan erat insiden pajanan asap rokok dan polusi udara. Kanker paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru. Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok dan merupakan satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia. Walaupun sering terjadi pada perokok, kanker pari juga bisa terjadi pada orang yang bukan perokok, terutama pada orang yang sering terpapar zat kimia di lingkungan kerjanya atau terpapar asap rokok dari orang lain (perokok pasif).
Sahabat Hermina harus dapat mendeteksi awal mulai gejala adanya kanker paru. Semakin awal diketahui, keberhasilan pengobatan juga semakin tinggi. Namun sayangnya, kanker paru sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker telah menyebar ke jaringan dan organ sekitar. Sejumlah gejala yang dapat dirasakan penderita kanker paru-paru adalah:
- Batuk kronis
- Batuk darah
- Penurunan berat badan drastis
- Nyeri dada dan tulang
- Sesak napas
Faktor Risiko Kanker Paru-paru
Kebiasaan merokok sangat memengaruhi karena merupakan penyebab utama kanker paru-paru, sehingga sebagian besar penderitanya adalah perokok aktif. Meskipun demikian, orang yang tidak merokok juga dapat terkena kanker paru-paru. Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru adalah:
- Memiliki anggota keluarga yang juga menderita kanker paru
- Tinggal atau bekerja di lingkungan yang tercemar zat kimia berbahaya
- Sering terpapar polusi udara
Biasanya gejala kanker paru dapat dilihat setelah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit melalui foto Rontgen, CT scan, dan biopsi jaringan paru. Dari ketiga pemeriksaan tersebut dapat menentukan jenis dan stadium kanker. Bila diperlukan, dapat melakukan PET scan untuk melihat penyebaran kanker di seluruh tubuh.
Pengobatan Kanker Paru
Penanganan utama terhadap kanker paru stadium awal adalah melalui operasi. Jika kanker telah mencapai stadium lanjut, maka penanganan dapat dilakukan dengan radioterapi dan kemoterapi.
Selain itu, ada beberapa jenis pengobatan lain untuk menangani kanker paru-paru, yaitu terapi target, terapi ablasi, terapi fotodinamik, dan krioterapi.
Penemuan kasus kanker paru pada stage dini memungkinkan penderita untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik. Bila Sahabat Hermina mengalami gejala kanker paru, segeralah periksakan diri ke dokter spesialis paru.