Kanker Prostat

Kanker Prostat

Kelenjar prostat adalah kelenjar kecil pada pria berukuran sebesar kacang kenari (walnut) yang berada di dasar kandung kemih. Kelenjar ini termasuk dalam sistem reproduksi yang berfungsi memproduksi cairan semen yang keluar bersama dengan sperma saat terjadi ejakulasi. Kanker prostat merupakan jenis keganasan yang menduduki posisi kedua jenis kanker paling banyak diderita laki-laki di dunia. Menurut Global Cancer Statistics, kanker prostat menempati urutan kelima penyebab kematian akibat kanker pada laki-laki di tahun 2020. Sebagian besar pengidap kanker prostat umumnya berusia lebih dari 65 tahun dan akan merasakan gejala awal berupa gangguan buang air kecil.

 

Penyebab dan Faktor resiko

Penyebab dari kanker prostat adalah perubahan genetik atau mutasi pada sel-sel yang berada di kelenjar prostat. Namun terdapat beberapa faktor yang meingngkatkan resiko seorang pria dapat mengalami kanker prostat, diantaranya :

  • Bertambahnya usia

  • Riwayat keluarga yang memiliki penyakit kanker prostat

  • Obesitas, sindrom metabolik, penyakit komorbid

  • Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

  • Paparan bahan kimia

 

Beberapa makanan dan zat diperikirakan dapat meningkatan dan menurunkan resiko seseorang menderita kanker prostat

Makanan yang dapat meningkatkan resiko kanker prostat antara lain,

  • Lemak jenuh

  • Daging merah

  • Susu

  • Minuman bersoda

Makanan yang dapat menurunkan resiko kanker prostat antara lain,

  • Buah (alpukat, apel, anggur, dan buah beri)

  • Sayur (tomat, wortel, jamur, dan brokoli)

  • Makanan tinggi serat

  • Makanan rendah lemak jenuh

  • Makanan

 

 

Gejala dan Keluhan

Pada stadium awal sering kali penderita kanker prostat tidak mengalami gejala dan keluhan apapun. Gejala akan muncul apabila sudah mulai memasuki stadium lanjut. Penderita kanker prostat umumnya memiliki gejala dan keluhan sebagai berikut,

  • Kesulitan buang air kecil

  • Aliran urin rendah

  • Sering buang air kecil di malam hari

  • Buang air kecil secara terus menerus

  • Terkadang mengeluarkan darah pada saat buang air kecil

  • Anggota tubuh baggian bawah terasa linu atau bahkan membengkak

  • Sakit punggung/ nyeri tulang

 

Pemeriksaan awal yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan colok dubur (Rectal Toucher/ Digital Rectal Exam) untuk melihat ada tidaknya nodul keras berbenjol pada prostat dan juga pemeriksaan laboratorium dengan sample darah untuk melihat kadar penanda tumor PSA (Prostate-Specific Antigen). Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa USG prostat, CT-Scan, mpMRI, dan biopsi prostat (merupakan pemeriksaan baku emas) untuk mendeteksi dan mengetahui stadium kanker prostat sesuai indikasi.

 

Saat ini terdapat banyak pilihan tatalaksana yang tersedia untuk kanker prostat diantaranya pembedahan/operasi, terapi radiasi (radiotherapy), terapi hormon (hormonal therapy), imunoterapi dan kemoterapi, dimana pemilihan atau kombinasinya bersifat individualistik dan bergantung pada jenis dan juga stadium dari penyakitnya, penyebaran sel kanker, serta kondisi kesehatan penderita. Data menunjukkan bahwa lebih dari 90% pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditata laksana pada stadium dini dan bersifat regional, memiliki angka harapan hidup hingga lima tahun serta kualitas hidup cukup baik. Angka ini akan menurun sampai menjadi 50% apabila ditemukan pada stadium lanjut.

 

Oleh karena itu, salah satu hal yang perlu diketahui adalah pentingnya deteksi dini. Selain itu, jaga dan atur pola hidup sehat untuk membantu mengurangi risikonya, seperti rutin beraktivitas fisik, menjaga berat badan, Kelola stress dan tidak merokok. Penegakan diagnosis menjadi salah satu pilar penting untuk tatalaksana kanker prostat secara akurat. Kenali gejalanya dan segera konsultasikan dengan dokter spesialis urologi kepercayaan Anda.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.