Katarak

Katarak

Katarak merupakan penyakit pada mata yang membuat penglihatan seperti berkabut atau terasa seperti terhalang oleh awan putih. Keluhan pada penyakit katarak awalnya tidak mengganggu dan kadang diabaikan, tetapi karena katarak bersifat progresif, lama-lama pasien yang mengalaminya akan merasa terganggu penglihatannya, dan yang terparah, katarak memiliki risiko kebutaan.

Keluhan ini umunya ditemukan pada lansia. Namun ternyata tidak hanya orang tua yang dapat terkena katarak.

Katarak dapat terjadi pada bayi baru lahir, anak-anak, bahkan dewasa muda.

 

Berikut ini adalah jenis-jenis katarak yang biasanya terjadi:

1. KATARAK KONGENITAL

Katarak kongenital adalah sebutan untuk penyakit katarak pada bayi baru lahir. Penyebab katarak kongenital dipengaruhi banyak faktor, di antaranya faktor keturunan, faktor kelainan genetik, faktor infeksi pada saat kehamilan, dan faktor lainnya.

Penyakit katarak dapat dideteksi secara dini dengan melakukan screening ke dokter spesialis mata. Adapun tanda-tanda yang dapat terlihat adalah, tampak noda putih di sekitar bagian tengah mata, gerakan mata tampak tidak terkontrol, dan lain-lain.

 

2. KATARAK JUVENIL

Katarak tipe ini merupakan katarak yg dialami oleh usia muda, yaitu diatas 3 bulan hingga 9 tahun. Katarak juvenil dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu seperti ergot, eserin, kortikosteroid dan obat lainnya. Dapat juga disebabkan penyakit sistemik, penyakit metabolik seperti diabetes melitus, galaktosemi, dan distrofi miotonik.

 

3. KATARAK SENILIS

Katarak senilis disebabkan oleh proses degeneratif (penuaan) sehingga terjadi paling sering pada usia 50 tahun keatas. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi munculnya katarak senilis adalah:

- Usia

- Paparan sinar UV

- Merokok

- Panyakit metabolik seperti diabetes melitus

 

Selain tipe katarak berdasarkan usia, katarak juga dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebab lain sepeti katarak akibat trauma, akibat penyakit infeksi pada mata, dan akibat penyakit diabetes melitus.

 

Katarak dapat kita hindari dengan cara melakukan pola hidup sehat seperti berolahraha secara teratur, makan makanan bergizi dan utamakan yang mengandung vitamin dan antioksidan, serta rutin melakukan pemeriksaan mata ke dokter spesialis mata.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.