Kelainan yang Mematikan? Sindrom Stevens-Johnson

Kelainan yang Mematikan? Sindrom Stevens-Johnson

Sebuah perbincangan hangat sedang melanda jagat hiburan Indonesia saat ini, menyusul kabar berita bahwa seorang artis ternama di Indonesia mengidap Sindrom Stevens-Johnson (SJS) atau Sindrom Stevens Johnson. Tetapi, apa sebenarnya sindrom ini?

 

Sindrom Stevens-Johnson (SSJ) adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi atau alergi dan bisa juga dipicu oleh reaksi obat. Sindrom Stevens-Johnson adalah kondisi serius pada kulit yang dapat mengancam nyawa, di mana terjadi kematian sel-sel kulit yang menyebabkan epidermis mengelupas dan terpisah dari dermis. Sindrom Stevens-Johnson ini dapat mempengaruhi kulit, mata, selaput lendir, dan dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah, yaitu Toksik Epidermal Nekrolisis(TEN).

 

SJS merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan rawat inap. Perawatan difokuskan pada penghentian penyebab, penanganan luka, pengelolaan rasa sakit, serta upaya untuk meminimalkan kemungkinan komplikasi seiring dengan proses penyembuhan.

 

Penyebab Sindrom Stevens-Johnson

Dari semua kasus sekitar 80% SJS dan Ten disebabkan oleh reaksi toksik terhadap obat, dimana tubuh mengenali obat tertentu sebagai benda asing dan menyebabkan respon sistem kekebalan yang menyebabkan kerusakan pada selaput lender dan kulit. Terutama obat yang menyebabkan terjadinya SJS adalah seperti antibiotic, antikenjang, dan obat antinyeri, termasuk obat yang dijual tanpa resep. Reaksi ini akan segera dialami setelah mulai obat dalam 2-3 minggu.

 

Gejala Sindrom Stevens-Johnson

Sindrom Stevens-Johnson gejalanya tidak spesifik dan termasuk gejala seperti demam, sakit kepala, dan ketidaknyamanan setelah menelan. Yang dapat berlanjut dari 1 s.d 14 hari. Pasien akan mengalami ruam datar berwarna merah pada bagian muka serta tubuh, namun sering kali ruam meluas ke sekujur tubuh dengan pola tidak rata disertain membentuk lepuh di tengahnya dan mudah lepas bila digosok.

Gejala lain SJS yaitu:

  • Lepuh dalam mulut, kuping, mata, atau alat kelamin
  • Terjadi bengkak pada kelopak mata
  • Radang selaput yang melapisi permukaan dalam kelopak dan bola mata
  • Terjadi demam terus menerus (seperti flu)

 

Diagnosis dan Pengobatan Sindrom Stevens-Johnson

Didasarkan pada gejala, pemeriksaan fisik dan riwayat penggunaan obat atau infeksi sebelumnya. Deteksi dini dan penghentian obat menjadi kunci dalam mengelola kondisi SJS. Pasien sering memerlukan perawatan di rumahsakit, dan perawatan seperti nutrisi, dan perawatan kulit. Serta, terapi kortikosteroid juga dapat diresepkan oleh dokter.

 

Oleh karena itu, Sindrom stevens-johnson memerlukan penanganan medis segera mungkin untuk mendeteksi dini dan pengelolaan yang tepat dapat meningkatkan prognosis. Jika Sahabat Hermina mengalami salah satu gejalanya segera konsultasikan masalah ke RS atau Fasilitas kesehatan terdekat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.