Kenali Apa itu Hemofilia dan Gejalanya

Kenali Apa itu Hemofilia dan Gejalanya

Perdarahan dari hidung atau yang sering disebut mimisan hampir pernah di alami oleh setiap orang, mulai dari anak-anak hingga lansia. Kondisi ini akan mengkhawatirkan jika darah yang keluar dari hidung sulit berhenti dan berlangsung lama, karena bisa jadi menunjukan indikasi dari hemofilia.

Apa itu hemofilia?

Hemofilia adalah suatu kelainan yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Di mana, darah dalam tubuh tidak dapat menggumpal atau membeku dengan baik. Hal ini terjadi karena darah kekurangan protein pembentuk faktor pembekuan, Sehingga darah  sukar untuk membeku. kelainan darah ini berkaitan dengan mutasi pada kromosom X, dan biasanya lebih banayak terjadi pada laki-laki. Namun tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pula pada wanita.

Hemofilia merupakan penyakit genetik. Artinya, seseorang yang menderita hemofilia memiliki kemungkinan dapat menurunkan kelainan darah ini pada anak-anaknya. Meski kondisi ini belum bisa disembuhkan, penderitanya dapat hidup normal dengan mencegah terjadinya luka dan melakukan kontrol secara rutin ke dokter.

Gejala Hemofilia

Gejala utama hemofilia adalah darah yang sukar membeku sehingga menyebabkan perdarahan sulit berhenti atau berlangsung lebih lama.

Namun, ada gejala hemofilia lain yang bisa jadi dialami oleh penderitanya. Beberapa gejala hemofilia adalah sebagai berikut:

  1. Cenderung mudah mengalami memar di permukaan kulitnya.
  2. Ketika terkena luka gores atau mimisan, perdarahan sulit untuk berhenti.
  3. Sering mengalami BAB berdarah.
  4. Perdarahan pada sendi yang ditandai dengan nyeri dan bengkak pada sendi siku dan lutut
  5. Mudah merasa kesemutan.
  6. Sering mengalami perdarahan pada mulut dan gusi.
  7. Darah pada urine dan tinja.

Gejala Hemofilia juga bisa dilihat berdasarkan tingkat keparahan perdarahan yang dialami penderita hemofilia, dimana kondisi ini tergantung pada jumlah faktor pembekuan dalam darah. Jika jumlah faktor pembekuan darah makin sedikit, perdarahan akan makin sulit untuk berhenti.

  1. Gejala Ringan

Pada hemofilia ringan, jumlah faktor pembekuan dalam darah berkisar antara 5–50%. Penderita hemofilia ini mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, penderita bisa mengalami perdarahan yang sulit berhenti jika luka yang dialami cukup parah atau baru menjalani prosedur medis, seperti operasi dan cabut gigi.

  1. Gejala Sedang

Pada kondisi ini, jumlah faktor pembekuan berkisar antara 1–5%. Pada kondisi ini, perdarahan akibat luka kecil pun akan sulit berhenti. Penderitanya juga cenderung lebih mudah mengalami memar.

  1. Gejala Berat

Gejala berat adalah kondisi dimana jumlah faktor pembekuan kurang dari 1%. Kondisi ini membuat penderitanya sering mengalami perdarahan spontan tanpa sebab yang jelas, seperti gusi berdarah, mimisan, dan perdarahan atau pembengkakan di sendi atau otot.

Jadi, hemofilia adalah kondisi medis yang cukup serius dan butuh penanganan medis dari dokter. Jika mengalami kondisi atau gejala yang mengarah pada indikasi hemofilia segera konsultasikan ke dokter agar bisa diperiksa dan mendapat penanganan yang tepat.

 


 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.