Kenali dan Waspada Pecah Pembuluh Darah pada Otak

Kenali dan Waspada Pecah Pembuluh Darah pada Otak

Berkaca dari kasus Indra Bekti yang mengalami pendarahan otak saat beraktivitas, maka kita perlu melihat apa penyebab dari pendarahan otak tersebut sehingga kita bisa menghindarinya. Penyebab tersering adalah stroke karena hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik. Tekanan yang tinggi di pembuluh darah darah otak menyebabkan pembuluh darah pecah sehingga terjadi pendarahan otak. Penyebab lain adalah kelainan pembuluh darah otak berupa aneurisma atau AVM (arteriovenous malformation). Aneurisma otak adalah suatu kelainan pembuluh darah dimana pembuluh darah tipis dan membentuk balon sehingga dengan tekanan yang sedikit saja maka pembuluh darah otak dapat pecah. Aneurisma bisa fatal, yaitu dapat mengakibatkan pendarahan pada bagian otak (subarachnoid) dan kerusakan otak. Masih banyak orang awam yang masih belum memahami mengenai aneurisma, aneurisma otak yang masih berukuran kecil dan belum pecah sering kali tidak menimbulkan gejala namun jika sudah membesar akan menimbulkan gejala seperti nyeri sekitar mata, mati rasa di salah satu sisi atau sekitar wajah, sakit kepala dan pusing, susah berbicara, susah berkonsentrasi, daya ingat menurun, penglihatan terganggu, keseimbangan terganggu.

Sedangkan AVM adalah hubungan abnormal antara arteri dan vena di otak. Gejalanya bervariasi, mulai dari tidak ada gejala, nyeri kepala, bahkan kejang. Pembuluh darah abnormal ini terjadi darah yang mengalir dari arteri ke vena tidak melalui pembuluh darah kapiler, artinya pada kondisi ini darah mengalir tidak melalui jalur yang normal.

Apabila AVM terjadi di otak ada beberapa gejala yang muncul seperti kejang, sakit kepala, mual dan muntah, masalah dengan ucapan dan pemahaman bahasa, hilang ingatan, kebingungan atau linglung, masalah penglihatan. Sampai saat ini penyebab AVM dari para ahli belum diketahui namun beberapa ada yang berpendapat dari faktor genetik mungkin berperan dalam membentuk pembuluh darah abnormal, sebagian besar jenis AVM bersifat genetik.

Maka penting untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis saraf di RS Hermina Periuk Tangerang, jika mengalami nyeri kepala kronis (berbulan-bulan) atau kejang atau kelemahan sesisi tubuh sehingga bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan CT scan otak bila diperlukan.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.