Kenali Fungal Acne yang berbeda dari jerawat biasa

Kenali Fungal Acne yang berbeda dari jerawat biasa

Fungal acne yaitu infeksi pada folikel rambut yang terjadi karena pertumbuhan jamur yang berlebihan. Kondisi tersebut bisa menjadi menyebabkan kumpulan benjolan kecil, gatal dan merah di kulit, sehingga banyak orang sering mengiranya sebagai jerawat.

Padahal meskipun terdapat istilah ‘acne’ atau jerawat, fungal acne atau jerawat jamur bukanlah jerawat. Melainkan sejenis folikulitis, yaitu peradangan pada folikel rambut atau tempat rambut tumbuh. Agar tidak bingung, simak penjelasan mengenai fungal acne lebih jauh di sini!

Mengenal Fungal Acne dan Penyebabnya

Fungal acne adalah kondisi kulit yang terjadi akibat infeksi jamur bernama ragi Malassezia. Itulah mengapa kondisi ini disebut juga Malassezia folikulitis atau Pityrosporum folikulitis.

Namun, tidak seperti jerawat pada umumnya, penyebab utama jerawat jamur bukan hanya minyak dan bakteri yang menyumbat pori-pori. Meskipun produksi minyak dan sebum berperan sangat besar dalam membantu memberi makan bakteri penyebab masalah kulit ini.

Sebaliknya, benjolan seperti jerawat dan kulit yang teriritasi akibat fungal acne ini terjadi akibat ragi Malassezia bertumbuh secara berlebihan. Jamur atau ragi sebenarnya selalu ada di  daerah kulit manusia.

Biasanya, tubuh bisa menyeimbangkan ragi, jamur lain dan bakteri yang juga merupakan bagian dari kulit kamu.

Namun, bila keseimbangan alami tersebut terganggu, pertumbuhan berlebih bisa terjadi. Ketika itulah infeksi folikel rambut berkembang, dan gejala seperti jerawat muncul

Ada beberapa kondisi yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri dan jamur dan menyebabkan fungal acne, yaitu:

1. Kondisi lembap. Mengenakan pakaian olahraga yang basah karena keringat terlalu lama bdapat mendorong pertumbuhan jamur. Mengenakan kembali pakaian olahraga tanpa mencucinya juga dapat membuat kulit kamu terkena jamur yang tumbuh di pakaian tersebut.

2. Obat-obatan. Bila kamu minum antibiotik, bakteri di kulit kamu bisa berkurang. Hal ini bisa memungkinkan jamur untuk tumbuh secara berlebihan.

3. Sistem kekebalan tubuh tertekan. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah mungkin lebih berisiko mengembangkan jerawat jamur.

4. Perubahan pola makan. Jamur dan ragi memakan karbohidrat. Jadi, banyak mengonsumsi makanan manis dan kaya karbohidrat bisa memicu pertumbuhan jamur berlebih.

5. Mengenakan pakaian ketat. Mengenakan pakaian yang tidak memungkinkan kulitmu bernapas lega bisa mendorong keringat dan kelembapan ekstra. Ini bisa menumbuhkan lingkungan kulit yang kondusif untuk pertumbuhan ragi.

6. Lingkungan yang hangat dan lembab. Orang yang tinggal di iklim panas, di mana lebih mungkin berkeringat, bisa jadi lebih sering mengalami fungal acne.

Ketahui Gejalanya

Gejala fungal acne sekilas mungkin terlihat sama dengan jerawat akibat bakteri, yaitu munculnya benjolan-benjolan kecil yang mungkin tampak seperti ruam. Itulah mengapa banyak orang sering tidak bisa membedakannya

Namun, berikut adalah cara membedakan jerawat jamur dan jerawat bakteri:

  • Ukuran. Benjolan berisi nanah yang muncul akibat fungal acne cenderung memiliki ukuran yang hampir sama, sedangkan jerawat bakteri muncul dengan berbagai ukuran.
  • Lokasi. Jerawat jamur sering muncul di lengan, dada, dan punggung. Namun, bisa juga di wajah, di mana jerawat bakteri paling sering terjadi.
  • Gatal. Infeksi jamur ini juga seringkali menyebabkan rasa gatal, gejala yang jarang terjadi pada jerawat.
  • Berkelompok. Fungal acne sering muncul dalam kelompok benjolan kecil. Jerawat bakteri jarang berkelompok.

Karena masalah kulit ini terjadi akibat pertumbuhan jamur, kamu mungkin juga bisa mengalami kondisi terkait ragi lainnya, seperti psoriasis dan ketombe. Ini juga bisa membantu kamu menentukan apakah jerawat kamu akibat jamur atau penyebab lainnya.

Pengobatan Fungal Acne

Fungal acne seringkali tidak kunjung sembuh karena banyak orang mengobatinya dengan pengobatan yang salah. Obat anti jerawat tidak efektif untuk mengatasinya

Cara terbaik untuk mengobati jerawat jamur adalah dengan obat atau krim anti jamur. Ada berbagai krim dan salep antijamur yang bisa kamu dapatkan secara bebas.

Carilah krim dengan kandungan seperti krim ketokonazol, butenafine, atau klotrimazol. Dokter spesialis kulit di RSU Hermina Medan juga bisa meresepkan obat oral, seperti fluconazole dan itraconazole, untuk menghilangkan infeksi.

Selain itu, kamu juga perlu melakukan perawatan diri berikut untuk membantu pemulihan kulit:

  • Mandi lebih teratur

Bila kamu rutin berolahraga atau memiliki pekerjaan yang membuat kamu berkeringat, cobalah mandi dan berganti pakaian tepat setelah gym atau bekerja.

Hal ini membantu menghilangkan jamur yang mungkin mulai bertumbuh di kulit yang hangat dan lembap akibat pakaian basah.

  • Kenakan pakaian yang lebih longgar

Bila kamu sering mengenakan pakaian ketat, gesekan dan aliran udara yang sedikit bisa mendorong pertumbuhan jamur pada kulit.

Jadi, kenakanlah pakaian yang lebih longgar agar kulit bisa mendapatkan sirkulasi yang tepat dan mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur yang seimbang.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.