Kenali Gejala dan Pengobatan Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis atau yang biasa disingkat TBC adalah penyakit yang sering terdengar di masyarakat. Ya memang angka penemuan kasus TBC di tahun 2023 meningkat sehingga tercapai notifikasi kasus tertinggi sepanjang sejarah pada tahun 2022 dan 2023.
Lebih dari 724.000 kasus TBC baru ditemukan pada tahun 2022, dan jumlahnya meningkat menjadi 809.000 kasus pada tahun 2023. Jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus sebelum pandemi yang rata-rata penemuannya dibawah 600.000 per tahun
Apa yang dimaksud dengan Tuberkulosis?
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang umumnya menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis . Meskipun dapat menyerang organ tubuh lainnya, TBC paru-paru adalah yang paling umum.
Gejala Tuberkulosis
Gejala TBC dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan seringkali muncul secara perlahan. Beberapa gejala yang paling umum meliputi:
- Batuk berkepanjangan: Batuk kering atau berdahak yang berlangsung lebih dari 2 minggu adalah salah satu tanda khas TBC.
- Batuk darah: Dalam beberapa kasus, penderita TBC dapat batuk darah.
- Nyeri dada: Rasa sakit atau tidak nyaman di area dada.
- Kelelahan : Merasa lelah berlebihan padahal sudah cukup istirahat.
- Penurunan berat badan: Tanpa sebab yang jelas, berat badan menurun drastis.
- Demam: Demam rendah yang berlangsung lama.
- Keringat malam: Berkeringat banyak saat tidur di malam hari.
- Kehilangan nafsu makan : Nafsu makan berkurang sehingga menyebabkan penurunan berat badan.
Penting untuk diingat: Tidak semua orang yang terinfeksi TBC akan mengalami gejalanya. Beberapa orang dapat membawa bakteri TBC dalam tubuh tanpa menunjukkan gejala apa pun. Kondisi ini disebut TBC laten.
Penyebab Tuberkulosis
TBC menyebar melalui udara ketika penderita TBC batuk, bersin, atau berbicara. Bakteri TBC yang keluar dari mulut atau hidung kemudian terhirup oleh orang lain.
Pengobatan Tuberkulosis
TBC adalah penyakit yang dapat diobati.
Pengobatan TBC biasanya melibatkan penggunaan kombinasi beberapa jenis antibiotik khusus TBC dalam jangka waktu yang lama, biasanya selama 6-9 bulan. Penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan sesuai anjuran dokter, meskipun gejala sudah membaik.
Jika pengobatan tidak selesai, bakteri TBC dapat menjadi resisten terhadap obat dan menyebabkan TBC yang lebih sulit diobati.
Pencegahan Tuberkulosis
Untuk mencegah penularan TBC, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
- Vaksinasi BCG: Vaksin BCG diberikan pada bayi untuk memberikan perlindungan terhadap TBC, meskipun efektivitasnya tidak 100%.
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin: Gunakan tisu atau lengan baju untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
- Menjaga kebersihan lingkungan: Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Ventilasi yang baik: Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara.
- Menghindari kontak dekat dengan penderita TBC: Jika ada anggota keluarga atau teman yang menderita TBC, hindari kontak dekat dan pastikan mereka menjalani pengobatan dengan benar.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami gejala-gejala TBC, segera konsultasikan dengan dokter. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan peluang kesembuhan.
Dengan artikel ini, diharapkan masyarakat lebih memahami tentang TBC, gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahannya.
Tuberkulosis (TBC) - Jurnal Penelitian Perawat Profesional Indonesian Journal of Global Health Research https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com