Kenali Gejala Pneumonia

Kenali Gejala Pneumonia

Sahabat Hermina, penyakit pneumonia sangat sering terjadi di sekitar kita, keluarga, sahabat, maupun orang di sekitar kita. Jika tidak cepat ditangani dengan baik, pneunomia dapat berakibat fatal. Mari kita kenali lebih jauh mengenai penyakit pneumonia.

 

Pengertian

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru. Ditinjau dari asal patogen, pneumonia dibagi menjadi tiga macam yang berbeda penatalaksanaannya, yaitu, community acquired pneumonia (CAP) yang merupakan pneumonia yang didapat di luar rumah sakit, pneunomia nosokomial yang merupakan pneumonia yang didapat selama pasien di rawat di rumah sakit, dan pneumonia aspirasi yang diakibatkan aspirasi sekret orofaringea.

Laporan WHO pada 2012 menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas akut, termasuk pneumonia dan influenza, di susul oleh Tuberkulosis dan Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) di urutan ke-2 dan ke-3. Pneumonia di Amerika merupakan penyebab kematian ke-4 pada usia lanjut, dengan angka kematian 169,7 per 100.000 penduduk. Pneumonia merupakan penyebab kematian nomor sembilan di Brunei, nomor tujuh di Malaysia, nomor tiga di Singapura, nomor enam di Thailand, dan nomor tiga di Vietnam. 

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) RI pada 2018 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi, atau jumlah penderita pneumonia dibandingkan pada 2013. Berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan jumlah orang yang mengalami gangguan penyakit ini pada 2018 yaitu sekitar 2 persen, sedangkan pada 2013 adalah 1,8 persen. Padahal, pneumonia atau radang paru yang sering terjadi dapat bersifat serius, bahkan dapat menyebabkan kematian yakni pneumonia komunitas. Ironisnya, pneumonia menyerang sekitar 450 juta orang setiap tahunnya. Diagnosis klinis pneumonia ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinis, dan penunjang (RO Thorax). Diagnosis klinis pneumonia yang disertai penyakit penyerta sulit dilakukan. Penemuan kuman etiologi pneumonia merupakan hal yang sulit dan membutuhkan waktu lebih lama. Terapi empiris yang dimulai sejak awal kedatangan pasien merupakan hal yang utama. Penting juga dilakukan identifikasi kuman patogen kausatif pada pasien pneumonia. Identifikasi kuman patogen bertujuan memberikan konfirmasi ketepatan terapi dan mengurangi penggunaan antimikroba yang tidak perlu. Diagnosis dan tatalaksana pneumonia saat ini menjadi semakin rumit karena banyak pasien berusia lanjut, kondisi immunocompromised, kondisi komorbid penyerta, berbagai macam mikroorganisme, dan bertambahnya resistensi antimikroba.

 

Gejala Pneumonia

Pada Dasarnya gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, umumnya pneumonia disertai dengan gejala berikut ini:

  • Batuk
  • Demam
  • Sesak napas
  • Menggigil
  • Kelelahan

 

Pengobatan Pneumonia

Pengobatan pneumonia akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan dari kondisi yang dialami. Pneumonia akibat infeksi bakteri akan ditangani dengan pemberian antibiotik. Selain itu, dokter juga dapat memberikan beberapa obat pneumonia lainnya untuk meredakan gejala yang muncul, seperti obat batuk, obat penurun demam, atau obat pereda nyeri.

Jika pasien sulit bernapas, dokter akan memberikan oksigen tambahan pada kondisi berat. Penderita pneumonia dengan gejala yang berat perlu mendapatkan pengananan di rumah sakit dan pengawasan intensif dan penggunaan alat bantu nafas (ventilator) untuk mencegah komplikasi yang bisa berakibat fatal.

 

Pencegahan Pneumonia

Pneumonia dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya:

  • Menjalani vaksinasi
  • Memperkuat daya tahan tubuh, misalnya dengan mencukupi asupan nutrisi
  • Menjaga kebersihan diri, misalnya rajin mencuci tangan dan tidak menyentuh hidung atau mulut dengan tangan yang belum dicuci
  • Tidak merokok
  • Menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit batuk atau pilek
  • Pola hidup yang sehat, tidur yang cukup, dan olahraga yang teratur

Nah, Sahabat Hermina, pneunomia dapat terjadi pada siapa saja di lingkungan sekitar kita. Untuk itu, marilah kita terapkan pola hidup sehat, rajin mencuci tangan, dan jauhkan diri dari asap rokok agar terhindar dari penyakit ini. Jika terdapat gejala seperti di atas, segeralah ke rumah sakit agar bisa ditangani oleh petugas kesehatan. Salam sehat.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.