Kenali Langkah Sehat Cegah Osteoporosis Sejak Dini

Kenali Langkah Sehat Cegah Osteoporosis Sejak Dini

Osteoporosis merupakan kondisi yang menggambarkan adanya pengeroposan tulang. Osteoporosis tidak hanya menyerang usia tua, tetapi bisa terjadi pada usia muda pada kondisi-kondisi seperti faktor hormonal, gaya hidup, dan pola makan turut memegang peranan penting. Osteoporosis terjadi secara bertahap dalam beberapa tahun tanpa gejala yang jelas, biasanya baru terdeteksi setelah mengalami kerusakan tulang, serta tidak akan terasa sakit kecuali terjadi keretakan pada tulang.

 

 

Apa yang Dimaksud dengan Osteoporosis?

 

Menurut National Osteoporosis Foundation, osteoporosis adalah penyakit yang terjadi ketika tulang kehilangan kekuatannya alias menjadi keropos. Akibatnya, tulang menjadi lemah, rapuh dan dalam kasus yang parah bisa mudah patah. Sangat berisiko jika melakukan beberapa kegiatan tertentu.

 

Jika dilihat di bawah mikroskop, tulang sehat akan terlihat berlubang-lubang seperti sarang lebah. Namun ketika osteoporosis menyerang, lubang yang tampak akan terlihat lebih besar. Ini karena tulang tersebut sudah kehilangan kepadatan atau massa. Saat tulang kehilangan kepadatannya, maka tulang akan menjadi lemah.

 

Meski terkesan sepele, tetapi osteoporosis lama-kelamaan juga bisa mengganggu aktivitas harian dan pergerakan sehari-hari. Jika tidak segera diatasi, osteoporosis juga bisa membuat tulang menjadi mudah patah. Yang membahayakan, osteoporosis kerap disebut sebagai silent disease karena gejalanya sering tidak terlihat dan bahkan tidak terasa. Oleh sebab itu, perlu diketahui secara pasti apa saja tanda dan gejala dari osteoporosis, serta diagnosis dini oleh dokter supaya bisa cepat diatasi.

 

 

Apakah Osteoporosis dapat Menyerang Usia Muda?

 

Penyakit pada tulang seperti osteoporosis, bisa terjadi lebih cepat dibanding yang dibayangkan. Memang, umumnya seorang wanita mengalami osteoporosis beberapa tahun setelah mengalami menopause. Namun pada beberapa kasus, osteoporosis juga bisa terjadi sebelum menopause.

 

Beberapa kondisi ini berisiko mempercepat seorang wanita terkena penyakit pada tulang ini:

• Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) 

Pada kondisi pcos, osteoporosis bisa terjadi lebih cepat, karena menopause lebih cepat dari yang seharusnya.

 

• Athletic Energy Deficiency (AED)

Kondisi ini diartikan sebagai kekurangan nutrisi yang dialami sebagai orang yang sangat aktif berolahraga.

 

• Faktor keturunan

Wanita yang orangtuanya mengalami osteoporosis dini, berisiko mengalami kondisi serupa.

 

• Efek samping pengobatan

Konsumsi obat berjenis prednisone bisa memicu terjadinya osteoporosis dini. Selain itu, perawatan untuk mengatasi kanker, juga bisa memicu hal yang serupa. Selain keempat kondisi di atas, penyakit seperti Chron’s disease juga disebutkan bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit pada tulang di usia muda. Tidak ketinggalan, faktor gaya hidup seperti jarang berolahraga, memiliki kebiasaan merokok dan sering mengonsumsi alkohol, juga berisiko membuat Sahabat Hermina mengalami osteoporosis dini.

 

 

Bagaimana Tanda dan Gejala Osteoporosis?

 

Osteoporosis sering dianggap sebagai silent disease alias penyakit yang tidak bergejala. Ini karena tanda dan gejala dari penyakit ini seringkali tidak terlalu bisa dirasakan oleh pengidapnya. Beberapa gejala yang dapat diperhatikan terkait Osteoporosis adalah:

  • Postur bungkuk. Postur punggung bungkuk seperti pada orang lanjut usia
  • Menurunnya tinggi badan
  • Sering mengalami cedera atau keretakan tulang. Umumnya terjadi pada tulang belakang, pergelangan tangan atau tulang pangkal paha.
  • Sakit punggung. Biasanya penderita akan mengalami sakit punggung yang berkelanjutan dalam jangka panjang

 

 

Mencegah Osteoporosis di usia muda

 

Adanya risiko osteoporosis di usia muda membuat banyak orang khawatir. Pasalnya, osteoporosis menimbulkan gejala fisik yang bisa mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, Sahabat Hermina dianjurkan untuk mencegah risiko osteoporosis di usia muda dengan cara berikut:

  • Cukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D. Keduanya adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tulang. Kalsium bisa diperoleh dengan konsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan makanan laut. Sedangkan, vitamin D bisa diperoleh dengan mengonsumsi ikan (seperti salmon, tuna, sarden, makarel), kuning telur, hati sapi, serta susu dan produk olahannya. Vitamin D juga dapat didapat dengan rutin berjemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 10-15 menit, dengan tetap menggunakan tabir surya. Jika dibutuhkan, Sahabat Hermina juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin D sesuai anjuran dokter.
  • Lakukan olahraga teratur, terutama yang berfungsi dalam menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Misalnya berenang, basket, dan sepak bola.
  • Hindari kebiasaan merokok. Nikotin dalam asap rokok bisa mengurangi aliran darah ke tulang, menghambat produksi sel pembentuk tulang, hingga menghambat penyerapan kalsium. Akibatnya, orang yang aktif merokok berisiko tinggi mengalami pengeroposan tulang di usia muda.
  • Hindari konsumsi alkohol dan minuman bersoda. Menerapkan pola hidup sehat dengan tidak mengonsumsi alkohol serta mengurangi minuman bersoda merupakan salah satu awal pembentukan tulang sehat dan kuat. Hal ini dikarenakan kandungan alkohol dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam menyimpan kalsium, begitu juga dengan minuman bersoda yang mampu memicu pelepasan kalsium sehingga mengurangi kepadatan tulang. 

 

 

Konsultasikan masalah kesehatan tulang Sahabat Hermina sejak dini pada dokter spesialis ortopedi RSU Hermina Pandanaran.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.