Kesehatan Mental di Masa Kenormalan Baru

Kesehatan Mental di Masa Kenormalan Baru

Kondisi pandemi yang berlangsung sejak awal 2020 menyebabkan masalah psikologis yang baru, selain masalah yang sudah ada sebelumnya. Kondisi yang secara mendunia dapat mengubah tatanan kehidupan manusia yang sejatinya makhluk sosial bertemu secara fisik, harus rela bertemu via dunia maya. Semua serba daring.

Tidak mudah menerima perubahan ini. Mulai dari masalah kesehatan, kemampuan finansial, sampai penguasaan teknologi. Suasana kerja sampai sekolah di berbagai tingkat pun berubah. Selain keterbatasan tadi juga dirasakan ada hal positif dibalik dampak pandemi ini. Kita jadi dituntut untuk bisa beradaptasi dalam masa Kenormalan Baru, hidup berdampingan dengan COVID-19 dan segala sebab akibatnya.

Menjaga kesehatan mental di masa Kenormalan Baru relatif tidak mudah. Setiap hari kita dicekoki berita tentang kasus-kasus COVID-19 yang terus meningkat baik lokal maupun global. Berita penambahan kasus dan kematian akibat COVID-19 menjadi perhatian utama menutup berita dari bencana alam dan penyakit lain yang memang sudah ada sebelumnya

Gambaran pendapat umum mengenai kesehatan mental bisa dilihat dari grafik pada grafik berikut ini:

 

Definisi kesehatan mental versi WHO adalah kondisi kesejahteraan ketika individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.

Bagaimana cara menjaga kesehatan mental pada masa Kenormalan Baru ini? Semenjak awal pandemi, tampak peningkatan kasus-kasus psikologis. Ikatan Psikolog Klinis menyatakan, sejak Maret hingga Agustus 2020 terjadi 14.619 masalah psikologis. Temuan ini diperoleh berdasarkan keluhan dan hasil diagnosis oleh psikolog klinis. Setidaknya ada enam hambatan yang terjadi. Hambatan tersebut diantaranya (dikutip dari kompas.com 15 Oktober 2020):

1. Masalah belajar, khususnya pada klien anak dan remaja sebesar 27,2%

2. Keluhan stres umum sebesar 23,9%.

3. Keluhan kecemasan sebesar 18,9%.

4. Keluhan mood swing (suasana hati yang berubah-ubah) 9,1%.

5. Gangguan kecemasan 8,8%.

6. Keluhan somatis 4,7%.

Secara umum masalah psikologis yang konsisten banyak ditemukan pada semua kelompok usia. Masalah-masalah ini jika tidak segera mendapat penanganan dapat berlanjut menjadi gangguan lebih serius.

 

Dengan mengetahui kondisi ini, beberapa gambaran dan solusi yang bisa diambil:

1. Masalah belajar  

Sistem belajar yang biasanya tatap muka di kelas dengan kondisi ini mengharuskan semua serba virtual. Kesiapan siswa dan guru tentunya berproses dalam menggunakan gawai dan teknologinya. Begitu juga masalah koneksi yang sering tidak stabil. Tentunya ada beberapa hal yang bisa dikondisikan dan diperbaiki serta ada yang diluar kendali dengan mempersiapkan diri untuk penguasaan dan pendampingan materi.

 

2. Stres

Stres merupakan respon tubuh terhadap ancaman dalam situasi acak yang dapat membahayakan diri. Bagaimana menangani stres?  

Stres sendiri ada dua bentuk, yaitu stress yang menyebabkan seseorang jadi terpuruk dan stress yang menyebabkan seseorang justru menjadi lebih semangat.  Cara menghadapi stress:

  • Mengenali perubahan fisik yang muncul seperti nafas dan detak jantung lebih cepat, keringat berlebih, perut mulas dan keringat dingin.
  • Menerima kondisi ini yang terjadi saat ini sebagai situasi yang bisa saja dialami setiap orang sehingga perasaan kita menjadi lebih tenang.
  • Berpikir dan berperasaan positif (positive thinking and feeling) sehingga kita bisa berpikir tenang untuk mencrai solusi dari masalah yang dihadapi. Salah satunya dengan afirmasi atau self-talk untuk memotivasi diri.
  • Berolahraga, memperbanyak kegiatan sosial sehingga fisik dan metal menjadi lebih kuat dalam menghadapi dan mengendalikan stress kearah yang lebih produktif.

 

3. Kecemasan dan Gangguan Kecemasan

Kondisi cemas dapat menimbulkan stress, ketakutan yang kadang tidak masuk akal atau ketakutan terhadap hal yang mengancam diri meskipun kadang tidak menimbulkan bahaya yang nyata. Gangguan kecemasan adalah kondisi yang bisa didiagnosa dokter berdasar kumpulan gejala yang dirasakan secara berkelanjutan. Hal ini dapat menimbulkan stress walaupun tidak ada pemicunya.

Gangguan kecemasan yang menimbulkan depresi dapat mengganggu kualitas hidup seseorang. Mengenali gejala dan mencari solusi oleh pofesional bila sudah tidak dapat ditangani sendiri.  

 

4. Keluhan Somatis

Keluhan ini ditandai dengan sekumpulan keluhan fisik yang tidak menentu namun tidak muncul disaat pemeriksaan fisik dilakukan. Kembali lagi, kondisi ini biasanya disebabkan stress. Bisa terjadi disemua golongan usia. Contoh keluhan somatis meliputi:

    • Maag, eksim, sakit kepala, keringat dan jantung berdebar-debar merupakan contoh keluhan yang muncul. Biasanya saat dokter tidak menemukan penyebab fisik akan merujuk untuk penanganan terapi psikis (merujuk kepada psikolog atau psikiater)
    • Beberapa terapi yang dilakukan oleh psikolog diantaranya hipnoterapi, relaksasi dan beberapa terapi lain sesuai dengan kondisi masing-masing pasien/klien.

 

Untuk dapat menjaga kesehatan mental di masa Kenormalan Baru, Sahabat Hermina dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Istirahat cukup 
    Istirahat termasuk tidur cukup tak hanya membuat tubuh segar, tetapi juga menjaga Kesehatan mental
  • Waktu bersantai untuk diri sendiri (me time) 
    Luangkan waktu untuk diri anda sendiri
    , belajar kenali diri sendiri, atau lakukan hobi 
  • Rajin olahraga
    Ingat pepatah di dalam badan yang kuat terdapat jiwa yang sehat.
  • Hubungan yang sehat dan positif
    Bangun hubungan dengan keluarga, teman, dan pasangan dengan cara yang sehat dan positif. Jangan biarkan diri Anda rusak akibat hubungan yang “beracun”
  • Jaga pola makan dan kesehatan tubuh
    Kesehatan fisik dan tubuh bisa berpengaruh pada kesehatan mental karena keduanya saling berkaitan dan sama-sama penting
  • “Bersahabat” dengan hal yang mempengaruhi fisik dan mental
    Jangan biarkan stres, kesepian, masalah keluarga dan kerja membuat Anda terpuruk
  • Taat protokol kesehatan 
    Patuhi selalu 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

 

Sahabat Hermina, jaga selalu kesehatan fisik dan mental Anda, karena keduanya saling berkaitan dan sama pentingnya. Jika perlu, segera hubungi ahlinya agar segera mendapatkan penanganan.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.