Kesulitan untuk Menahan Buang Air Kecil, Kok Bisa?

Kesulitan untuk Menahan Buang Air Kecil, Kok Bisa?

Pernahkan Sahabat Hermina mengalami kesulitan untuk menahan buang air kecil bahkan sampai mengompol? Mungkin saja kondisi ini disebabkan oleh masalah inkontinensia urine. Inkontinensia urine adalah gangguan fungsi kandung kemih yang membuat penderita tidak dapat mengontrol keluarnya urine atau air kencing. Akibatnya, urine keluar tiba-tiba tanpa dikehendaki. Semua orang berisiko mengalami penyakit ini. Hanya saja, inkontinensia urine lebih banyak dialami oleh wanita dan lansia. Meskipun tidak membahayakan, gangguan kontrol kandung kemih yang tidak ditangani dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi serius, seperti infeksi saluran kemih, serta mengurangi kualitas hidup penderitanya.

 

Inkontinensia urine disebabkan oleh banyak hal, mulai dari gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Berikut ini adalah beberapa penyebab dari inkontinensia urine berdasarkan gejala yang ditimbulkan.

 

1. Mengompol ketika ada tekanan (stress incontinence)

Penderita inkontinensia jenis ini akan mengompol ketika kandung kemih tertekan, seperti saat batuk, bersin, tertawa keras, atau mengangkat beban. Kondisi ini disebabkan oleh otot saluran kemih yang terlalu lemah untuk menahan urine ketika ada tekanan.

Otot kandung kemih dapat melemah karena berbagai faktor, misalnya karena proses persalinan, berat badan berlebih, atau komplikasi pascaoperasi, seperti rusaknya saluran kemih.

 

2. Tidak dapat menunda buang air kecil (urge incontinence)

Penderita inkontinensia jenis ini tidak dapat menahan buang air kecil ketika dorongan untuk itu muncul. Sering kali perubahan posisi tubuh atau mendengar suara aliran air membuat penderita mengompol.

Kondisi ini disebabkan oleh otot kandung kemih yang berkontraksi secara berlebihan. Kontraksi dipicu oleh konsumsi kafein, soda, alkohol, dan pemanis buatan secara berlebihan, infeksi saluran kemih, sembelit, serta gangguan saraf, seperti stroke atau cedera saraf tulang belakang.

 

3. Mengompol secara tiba-tiba (overflow incontinence)

Penderita inkontinensia jenis ini dapat ngompol sedikit-sedikit. Kondisi ini terjadi akibat kandung kemih tidak dapat dikosongkan sampai benar-benar kosong (retensi urine kronis), sehingga sisa urine di dalam kandung kemih akan keluar sedikit-sedikit.

Retensi urine kronis dapat terjadi ketika kandung kemih atau saluran kemih mengalami penyumbatan, sehingga mengganggu keluarnya urine. Penyumbatan ini umumnya disebabkan oleh pembesaran kelenjar prostat, tumor atau batu pada kandung kemih, atau karena sembelit.

 

4. Sama sekali tidak bisa menahan urine (inkontinensia total)

Inkontinensia total terjadi ketika kandung kemih sama sekali tidak mampu menampung urine, sehingga penderitanya akan terus mengompol.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh kelainan struktur kandung kemih atau panggul sejak lahir, cedera saraf tulang belakang, atau munculnya lubang di antara kandung kemih dan organ sekitarnya, misalnya vagina.

 

Untuk beberapa kondisi, inkontinensia urine harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi atau kondisi yang makin memburuk. Apabila muncul gejala seperti salah satu bagian tubuh terasa lemas, kesemutan, gangguan berjalan, gangguan bicara, penglihatan kabur, tidak dapat menahan BAB, hingga penurunan kesadaran, segera konsultasikan ke dokter spesialis Urologi kami.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.