Kondisi yang menjadi penyebab Katarak
Dikutip dari Kementrian Kesehatan katarak adalah proses degeneratif berupa kekeruhan di lensa bola mata sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan penglihatan sampai kebutaan. Kekeruhan ini disebabkan oleh terjadinya reaksi biokimia yang menyebabkan koagulasi protein lensa.Katarak bisa terjadi secara kongenital (katarak sejak lahir) namun pada umumnya, katarak terjadi karena:
- Proses degenerasi yang berhubungan dengan penuaan,
- Atau bisa juga diakibatkan karena trauma dan induksi dari obat-obatan (steroid, klorpromazin, alupurinol, amiodaron)
- Ataupun komplikasi dari kondisi sistemik seperti diabetes mellitus atau penyakit mata seperti glukoma dengan uveitis.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab katarak:
1.Proses penuaan
Saat mata menua, protein dan sel-sel mati yang ada pada lensa akan menumpuk dan membentuk gumpalan. Hal ini mengakibatkan lensa mata yang awalnya jernih secara perlahan menjadi berkabut, sehingga mengganggu penglihatan penderitanya.
2. Kongenital
Katarak kongenital atau kongenital bawaan adalah katarak yang terbentuk sebelum kelahiran atau selama 1 tahun pertama kehidupan bayi. Umumnya, bayi dengan katarak tidak dapat melihat dengan normal dan memiliki kesulitan dalam mengontrol gerakan matanya secara benar. Katarak kongenital dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kelahiran prematur, memiliki keluarga, atau infeksi yang diderita ibu selama masa kehamilan.
3. Paparan sinar matahari langsung
Paparan sinar ultraviolet B, yang berasal dari sinar matahari langsung, dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan oksidasi pada lensa mata dan memicu terbentuknya katarak. Memperlambat timbulnya katarak bisa dihindari dengan pola hidup yang sehat. Dengan menjaga pola makan, memperbanyak konsumsi antioksidan, rutin berolahraga, dan tidak merokok, Anda bisa menghindari diabetes dan katarak sekaligus.
Untuk mengurangi risiko terkena katarak, Sahabat Hermina bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Pola hidup sehat dengan makan buah dan sayuran yang mengandung antioksidan, berhenti merokok dan konsumsi alkohol
- Hindari paparan ultraviolet dengan menggunakan kacamata
- Mengontrol faktor risiko terkena Diabetes Melitus (DM), Hipertensi, Hiperlipidemia, dan lainnya
- Melakukan pemeriksaan mata secara rutin ke fasilitas kesehatan.
Jika Anda mengalami gejala seperti penglihatan kabur disertai berasap, silau atau sensitif terhadap cahaya, pandangan ganda atau kesulitan melihat pada malam hari, segera konsultasikan hal tersebut dengan dokter mata untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.