Langkah-langkah Mengatasi Risiko Demam Berdarah

Langkah-langkah Mengatasi Risiko Demam Berdarah

 Pengertian
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama *Aedes aegypti*. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dengan tingkat penyebaran yang termasuk tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.

 Penyebab
Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk *Aedes aegypti*. Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh. Nyamuk *Aedes aegypti* memiliki ciri-ciri fisik berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki. Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang mereka juga menggigit pada malam hari. Mereka lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas.

Faktor risiko seseorang terkena DBD antara lain tinggal atau bepergian ke daerah tropis dan subtropis. Daerah yang berisiko meliputi Asia Tenggara, pulau-pulau di Pasifik Barat, Amerika Latin, dan Afrika. Selain itu, memiliki riwayat terinfeksi virus dengue sebelumnya juga meningkatkan risiko mengalami gejala yang lebih parah ketika terkena DBD. Usia di bawah 15 tahun juga memiliki risiko lebih tinggi terkena demam dengue dan demam berdarah dengue.

 Gejala
Gejala utama penyakit DBD meliputi:
- Demam mendadak tinggi hingga 39 derajat Celsius
- Nyeri kepala
- Menggigil
- Lemas
- Nyeri di belakang mata, otot, dan tulang
- Ruam kulit kemerahan
- Kesulitan menelan makanan dan minuman
- Mual dan muntah
- Gusi berdarah
- Mimisan
- Timbul bintik-bintik merah pada kulit
- Muntah darah
- Buang air besar berwarna hitam

Pada fase kritis, suhu tubuh menurun dan tubuh terasa dingin, meskipun penderita mungkin merasa sudah sembuh. Namun, perlu waspada karena dapat terjadi sindrom syok dengue yang mengancam jiwa.

 Diagnosis
Diagnosis DBD melibatkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium darah. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda-tanda klinis seperti demam tinggi dan tanda kebocoran plasma. Tes tourniquet juga dapat dilakukan untuk melihat adanya petechiae (bintik-bintik merah kecil) di bagian dalam lengan. Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat jumlah sel darah putih dan sel darah merah, serta mendeteksi antigen virus dengue dan antibodi.

 Pengobatan
Pengobatan DBD meliputi:
- Konsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, baik melalui cairan oral maupun intravena jika diperlukan.
- Pasien disarankan beristirahat total dan melakukan kompres untuk mengatasi demam.
- Obat simptomatik seperti penurun panas (misalnya parasetamol) dan obat antimual dapat diberikan untuk meredakan gejala.
- Selalu konsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

 Pencegahan
Untuk mencegah DBD, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup wadah-wadah penampungan air
- Mengubur barang-barang bekas
- Menjaga kebersihan rumah
- Menggunakan lotion atau obat nyamuk
- Melakukan penyemprotan nyamuk atau fogging
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Menggunakan kawat nyamuk pada ventilasi rumah
- Mengenakan pakaian tertutup dan berwarna terang
- Vaksinasi dengue pada anak-anak berusia 9-16 tahun

 Vaksin Dengue
Vaksin dengue, yang dikenal sebagai Dengvaxia, telah tersedia untuk membantu mencegah DBD. Vaksin ini disarankan untuk anak-anak berusia 9-16 tahun yang sudah pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya. Pemberian vaksin Dengvaxia dapat mengurangi risiko terkena DBD yang parah. Namun, vaksin ini tidak direkomendasikan untuk mereka yang belum pernah terinfeksi virus dengue karena dapat meningkatkan risiko mengalami gejala yang lebih parah jika terinfeksi setelah vaksinasi.

 Komplikasi
Komplikasi DBD yang perlu diwaspadai meliputi:
- Mimisan
- Gusi berdarah
- Perdarahan di bawah kulit
- Muntah berwarna hitam
- Batuk darah
- Feses berwarna hitam
- Tekanan darah menurun
- Denyut nadi lemah
- Tubuh terasa dingin
- Frekuensi buang air kecil menurun
- Sesak nafas
- Penurunan kesadaran
- Sindrom syok dengue (DSS) yang dapat menyebabkan kematian

Jika mengalami gejala seperti demam selama 3 hari dan gangguan aktivitas, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter dan melakukan pemeriksaan darah.

Sumber:
 * Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: https://ayosehat.kemkes.go.id/topik/demam-berdarah-dengue

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.