Malaria: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Malaria: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Malaria adalah sebuah penyakit menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi oleh parasit Plasmodium. Penyakit ini menyebabkan penderita malaria akan mengeluhkan gejala menggigil dan demam. Jika tidak tepat dan cepat untuk ditangani dapat menimbulkan komplikasi berat yang dapat berujung pada kematian.

 

Infeksi penyakit malaria dapat terjadi hanya dalam satu gigitan nyamuk saja. Malaria tidak menular secara langsung dari individu ke individu lainnya. Di Indonesia sendiri, jumlah penderita penyakit malaria cenderung menurun setiap tahunnya. Namun, beberapa daerah di Indonesia masih banyak yang menderita malaria, terutama di wilayah Indonesia Timur, yaitu daerah Papua dan Papua Barat.

 

 

Penyebab Malaria

 

Penyakit Malaria disebabkan oleh parasite Plasmodium. Parasit ini ditularkan dari gigiran nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Parasit Plasmodium ini mempunyai banyak jenisnya, tetapi hanya lima yang dapat menyebabkan infeksi pada tubuh manusia.

 

Dari lima jenis parasite Plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, paling banyak ditemukan kasusnya di Indonesia hanya dua jenis, yaitu:

 

1. Plasmodium Vivax

Parasit ini menimbulkan gejala yang lebih sedikit ringan dari malaria yang ditimbulkan oleh parasite Plasmodium Falciparum. Namun, Plasmodium Vivax dapat membuat malaria kambuh kembali disebabkan dapat bertahan di dalam organ hati selama tiga tahun.                                                                     

 

2. Plasmodium Falciparum

Parasit ini adalah penyebab malaria paling umum dan menduduki urutan pertama sebagai penyebab kematian yang diakibatkan oleh malaria.

 

 

Gajala Malaria

 

Gejala malaria timbul setidaknya dalam kurun waktu 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Munculnya gejala dapat melalui tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu mengigil, sakit kepala dan hingga demam, lalu banyak mengeluarkan keringat dan lemas. Gejala malaria timbul dengan mengikuti berapa siklus tertentu. Berikut beberapa gelaja malaria, seperti:

  • Sakit kepala
  • Demam tinggi
  • Muntah-muntah
  • Menggigil
  • Berkering dan lemas

 

 

Diagnosis Malaria

 

Malaria dapat dipastikan dengan melihat gejala yang dialami penderita, tes diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test / RDT) dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan jenis parasit apa yang menyebabkan malaria, serta pemeriksaan fisik.

 

Proses pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan sampel darah penderita, dan dalam 20 menit hasilnya sudah bisa didapatkan. Hasil RDT sangat penting dalam menentukan tipe pemberian obat antimalaria yang akan diberikan kepada penderita.

 

Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk mengetahui apakah pasein juga menderita anemia. Anemia adalah salah satu komplikasi yang terjadi akibat malaria.

 

 

Pengobatan Malaria

 

Penderita penyakit malaria dapat sembuh total jika malaria diobati dan ditangani secara cepat dan benar. Proses pengobatan segara dilakukan setelah diagnosis diketahui. Obat antimalaria yang diberikan dokter tergantung pada faktor-faktor berikut:

  • Jenis parasit yang menginfeksi dan menyebabkan malaria
  • Tingkat keparahan penderita malaria
  • Penderita sedang dalam masa kehamilan

 

Beberapa jenis malaria diketahui kebal atau resisten terhadap obat-obatan tertentu. Misalnya, di Indonesia banyak kasus malaria yang ditemukan tidak dapat sembuh jika diberikan obat antimalaria chloroquine karena sudah kebal.

 

Jika demikian, dokter akan menyarankan untuk mengombinasikan obat antimalaria. Apabila kasus malaria yang diderita cukup parah terinfeksinya, obat akan diberikan dalam bentuk infus rumah sakit.

 

Untuk mengatasi malaria yang disebabkan oleh parasit plasmodium falciparu, obat-obatan yang diberikan adalah:

  • Kombinasi amodiaquine dan artesunate
  • Kombinasi dihydroartemisinin dan piperquine
  • Kombinasi artesnate, pyrimethamine dan sulfadoxine

 

Sedangkan, untuk malaria yang disebabkan oleh jenis parasit Plasmodium vivax akan diobati dengan:

  • Kombinasi amodiaquine dan artesunate
  • Kombinasi piperaquine, dihydroartemisin, dan primaquine

 

Untuk penderita yang sedang hamil, resiko terjadi malaria tingkat parah akan meningkat. Baik ibu dan janin yang dikandung dapat mengalami komplikasi yang lebih serius. Dokter yang merawat akan melibatkan dokter kandungan/obgyn agar pengobatan sesuai kondisi.

 

Sahabat Hermina, jika mengalami kondisi atau gejala malaria seperti yang telah disebutkan di atas, segeralah ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan penanganan sebelum gejala menjadi lebih parah, karena malaria dapat mematikan. Salam sehat.

 

 

 

 

 

Sumber:

 

https://www.klikdokter.com/penyakit/malaria

https://www.alodokter.com/malaria

https://www.halodoc.com/kesehatan/malaria               

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.