Mastitis, Infeksi Payudara pada Ibu Menyesui
Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, diantaranya ASI atau air susu ibu sampai usia anak 2 tahun. Namun tidak sedikit yang kesulitan memberikan asupan gizi terbaik ini karena gangguan penyakit, seperti mastitis.
Mastitis bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa bagi ibu karena adanya penyumbatan sehingga ASI tidak bisa keluar. Untuk mengatasi hal ini kadang dokter melakukan tindakan medis yang dikenal dengan istilah drainase, jika penyumbatan cukup parah. Proses yang dilakukan adalah mengeluarkan ASI dengan cara membuang penyumbatan.
Gejala Mastitis
Adanya penyumbatan pada saluran keluarnya ASI bukan hanya menimbulkan rasa sakit, tetapi gangguan kesehatan lainnya. ASI yang tersumbat tersebut dapat menyebabkan terbentuknya nanah. Selain adanya sumbatan, mastitis juga bisa terjadi karena adanya infeksi pada payudara.
Jika hal ini tidak segera mendapat penanganan, buah hati pun akan mendapatkan dampaknya, yaitu tidak bisa menerima ASI yang merupakan makanan utama hingga anak mencapai usia 6 bulan. Mastitis sering terjadi di awal masa menyusui sehingga kadang membuat ibu menghentikan pemberian ASI. Gejala gangguan kesehatan ini seringkali berupa:
- Adanya pembengkakan pada payudara, baik kiri maupun kanan atau keduanya yang menyebabkan rasa panas dan sakit ketika disentuh. Selain itu warna kulit payudara biasanya juga akan berubah menjadi lebih merah.
- Adanya benjolan pada beberapa titik yang berisi penggumpalan ASI sehingga susah untuk dikeluarkan.
- Rasa panas pada payudara bisa muncul hanya pada saat bayi menyusu atau jangka lama yang menjadikan tubuh terasa kurang nyaman sehingga mengganggu kesehatan.
- Kadang keluar cairan dari puting namun bukan ASI, warnanya bisa bening atau kemerahan karena bercampur dengan darah.
- Rasa lelah yang berkepanjangan dan tidak hilang meski sudah istirahat sejenak.
- Badan terasa panas dingin, meriang seperti sedang mengalami gejala flu.
- Sakit kepala yang sampai mengganggu karena bisa terasa parah.
- Mual dan muntah.
- Mengalami nyeri otot dan sendi.
Gejala-gejala ini jika tidak segera mendapat penanganan dapat membuat tubuh ibu menjadi drop dan mudah jatuh sakit. Apalagi ibu yang baru mempunyai anak juga sering kekurangan jam istirahat dan mengalami kelelahan psikis yang membuat daya tahan tubuh menurun.
Faktor yang Menyebabkan Mastitis
Sebagai ibu baru, pengetahuan mengenai reproduksi ASI dan pemberiannya pada bayi yang benar sangat penting. Selain berpengaruh pada ibu dan bayi, posisi menyusui yang pas bisa mendorong produksi ASI secara maksimal sehingga kebutuhan bayi terpenuhi.
Kesalahan dalam pemberian ASI dapat menyebabkan bayi tidak bisa menyusu dengan nyaman dan posisi sempurna. Selain itu, ibu juga dapat mengalami beberapa gangguan kesehatan karena kesalahan posisi tersebut, seperti terjadinya mastitis. Faktor yang mendorong gangguan kesehatan ini adalah:
- Puting pecah-pecah karena permukaan kulit yang terlalu kering dan perawatan yang salah
- Perlekatan antara mulut bayi dan payudara yang tidak tepat sehingga ASI tidak bisa keluar dengan sempurna
- Ketika menyusui, ibu terlalu banyak menggunakan satu sisi dari payudara, kiri atau kanan
- Jeda atau jarak menyusui dari sebelumnya terlalu lama sehingga terjadi penumpukan ASI dan menggumpal
- Ibu menggunakan bra atau pakaian yang terlalu ketat
- Adanya penyebab penyumbatan lainnya
Cara Mengobati Mastitis pada Ibu Menyusui
Pengobatan segera ketika muncul gejala mastitis perlu dilakukan sehingga produksi ASI kembali lancar. Dengan demikian ibu tidak lagi merasakan sakit dan si kecil juga segera mendapatkan asupan gizi terbaik. Ada beberapa cara pengobatan yang biasanya dilakukan, yaitu:
1. Direct breastfeeding
Gangguan aliran ASI ini terjadi karena adanya penyumbatan yang sering terjadi karena gumpalan ASI tidak keluar. Karena itu langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghilangkan penyumbatan tersebut dengan lebih sering menyusui bayi secara langsung atau direct breastfeeding. Ini dilakukan apabila penyebab mastitis bukan karena infeksi.
Pada saat bayi mulai menyusu, mungkin ibu akan merasa sakit karena gumpalan ASI tertarik. Untuk meminimalkan rasa sakit tersebut bisa dengan memecahkan gumpalan. Caranya dengan memberikan pijatan ringan atau mengompres dengan air hangat.
Memijat dan mendorong ASI ke arah puting juga bisa meminimalkan kemungkinan terjadi gumpalan dan munculnya mastitis. Lakukan hal ini secara rileks beberapa menit sebelum ibu menyusui buah hati.
2. Antibiotik
Penyakit mastitis yang disebabkan oleh infeksi sering disembuhkan dengan konsumsi antibiotik yang tepat. Namun pengobatan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat kandungan bahan dalam antibiotik bisa terbawa saat metabolisme dan masuk ke dalam ASI. Pada saat bayi menyusu, zat tersebut bisa masuk ke dalam tubuh bayi.
Meski mastitis merupakan penyakit yang lazim dialami ibu yang baru mulai menyusui bayinya, namun tidak boleh dianggap sepele. Dampaknya bukan hanya bisa dialami oleh si ibu, tetapi juga bayi. Bahkan jika sampai harus menghentikan pemberian ASI, bisa beresiko bayi kurang mendapat asupan gizi karena ASI merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi.
Sahabat Hermina bisa berkonsultasi masalah seputar mastitis dengan Dokter Spesialis Bedah di RS. Hermina terdekat, atau bisa juga melakukan konsultasi secara online melalui Aplikasi Halo Hermina