Melihat Dunia dengan Sentuhan: Eksplorasi Keajaiban Braille dalam Membuka Pintu Kesempatan bagi Penglihatan Terbatas

Melihat Dunia dengan Sentuhan: Eksplorasi Keajaiban Braille dalam Membuka Pintu Kesempatan bagi Penglihatan Terbatas

Setiap tanggal 4 Januari 2024, Dunia internasional merayakan hari Braille sedunia. Pada hari tersebut diadakan guna memperingati akan pentingnya braille sebagai sarana komunikasi bagi para tunanetra. Braille sendiri menjadi media pengingat akan pentingnya aksesibilitas dan kemandirian bagi para penunjang disabilitas dengan adanya braille.

 

Braile sendiri merupakan representasi taktil dari simbol-simbol angka dan abjad yang menggunakan enam titik untuk mewakili setiap huruf dan angka bahkan simbol-simbol ilmiah serta matematika. Nama braille sendii diberi nama sesuai dengan penemunya, yaitu Louis Brialle dimana hari kelahirannya dijadikan tanggal braille sedunia.

 

Awalnya, Kapten Charles Barbier, seorang bekas perwira Napoleon divisi persenjataan berat, terinspirasi menciptakan huruf-huruf yang ditujukan kepada orang buta. Kapten Barbier membuat sandi yang berbentuk sejumlah titik dan garis. Konsep itulah yang dipergunakan dalam pesan yang dituliskan melalui huruf-huruf braille agar dapat dibaca dengan meraba rangkaian dari garis dan titik yang disusun.

Louis Braille melihat garis dan titik ini bisa bermanfaat juga untuk tunanetra yang kemudian dilakukan uji coba kepada para tunanetra dengan garis dan titik timbul yang dicetuskan Barbier. Ternyata para penyandang tunanetra lebih peka dalam menggunakan jari-jari tangan ketika menyusuri titik ketimbang garis-garis. Oleh sebab itulah kini huruf-huruf Braille hanya menggunakan kombinasi antara titik dan ruang kosong.

 

Braille sendiri sudah berkembang menjadi 3 jenis huruf

 

  1. Brille Jepang


Huruf braille jepang dikenal sebagai Tenji yang artinya dot karakter. Braille jepang merupakan vokal yang berbasis abiguda dimana setiap simbol mewakili konsinan dan vokal tertentu. Pada penulisannya, huruf vokal ditulis di sudut kiti atas sedangkan konsonan ditulis di pojok kanan bawah. Selain itu ada 4 titik untuk penanda.

 

  1. Huruf braille korea

 

Huruf braille korea termasuk unik karea adanya sistem grafis  dan mencerminkan pola huruf hangeul. Hal ini menyebabkan kononan awal, vokal dan konsonan akhir berkombinasi. Namun untuk karakter angka dan tanda baca, braile masih memiliki sistem yang sama dengan braille asli.

 

  1. Huruf Braille ASCII

 

Huruf ini, pada mulanya digunakan di Amerika Utara. Braille ASC II memiliki 64 karakter  untuk mewakili semua kemungkinan kombinasi titik dari enam dot-braille.huruf braille inilah yang dirancang menjadi sarana penyimpanan dan pengiriman data secara digital.

 

Pada tahun 2023 kemarin tim dari Indonesia dari Mahasiswa Binus Internasional menciptakan alat baca huruf braile dan sukses menjadi salah stu pemenang dalam program google solution challlenge 2023 yang tergabung dalam kelompok Wonder Reader.

 

Karya mereka ini akan mepermudah aktivitas belajar mengajar bagi para penyandang tunantera dan tunarungu di berbaga daerah di Indonesia. Tekhnologi yang dikembangkan juga didukung oleh sistem operasi Android karena dinilai lebih mudah dan banyak dimiliki masyarakat di daerah.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.