Memahami Luka Batin
Pernahkah Sahabat Hermina merasa tidak dapat memaafkan seseorang yang melakukan perbuatan tertentu? Atau apakah Sahabat Hermina pernah cepat merasa marah ketika mendengar kalimat tertentu dan perilaku seseorang tanpa tahu alasan yang jelas mengapa kita tidak menyukainya?
Jika pernah, mungkin saat ini Sahabat Hermina sedang bertanya-tanya mengapa hal tersebut bisa terjadi atau malah bertanya-tanya mengapa Sahabat Hermina baru menyadarinya.
Hal tersebut merupakan hal yang wajar, bahkan merupakan suatu permulaan yang baik agar Sahabat Hermina dapat memahami lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi dalam diri kita. Karena bisa jadi memang hal-hal tersebut merupakan tanda bahwa kita memiliki luka batin.
Luka batin biasanya terjadi akibat tekanan yang besar atau kejadian negatif yang berlangsung secara terus menerus pada diri kita, dan tentunya menimbulkan emosi negatif yang mendalam dan berbekas.
Masing-masing dari kita mungkin pernah merasa terluka, entah karena perkataan orang lain atau perilaku orang lain pada diri kita. Kadang, sebagai manusia kita tidak ingin terlihat lemah oleh manusia lain sehingga kita memilih untuk mengubur dalam-dalam luka yang kita miliki sampai kita melupakannya.
Padahal apapun luka batin yang kita miliki sebaiknya memang dikelola dengan baik agar tidak mengganggu kehidupan kita. Seperti mungkin kita akan menjadi lebih sensitive saat menerima perkataan atau perbuatan tertentu, lebih mudah khawatir akan suatu hal, atau mungkin kita akan sering mengalami gejolak emosi tanpa tahu alasan yang jelas mengapa hal tersebut dapat terjadi. Karena meskipun sudah kita lupakan atau kubur dalam-dalam nyatanya luka itu masih ada dalam diri kita. Tinggal menunggu waktu saja untuk menghantui kita.
Dalam dunia medis seberapapun dan bagaimana lukanya sebaiknya memang harus ditangani dengan baik, sebab jika tidak hanya menunggu waktu untuk luka itu menjadi besar dan mungkin akan terjadi infeksi. Ya.. memang tampak mengerikan, tapi memang itulah yang tejadi luka batin pun bersifat demikian.
Lantas apa yang perlu kita lakukan dengan luka itu? Sembuhkanlah, agar tidak menjadi rasa sakit yang selalu kita bawa seumur hidup kita.
Sebelum menyembuhkan, yang perlu kita lakukan adalah menyadari luka batin tersebut. kita dapat memulai dengan menyadari apakah kita selalu mendapati masalah yang sama selama ini, mungkin dalam menjalin hubungan atau mungkin dalam mendapatkan sesuatu atau lainnya. Sadarilah pola yang berulang dalam diri kita. Karna biasanya seseorang dengan luka batin akan cenderung memiliki pikiran, perasaan atau perilaku yang sama saat mengalami hal serupa dengan luka batin yang terpendam.
Kita juga dapat mulai menyadari hal apa saja yang biasanya membuat diri kita merasa marah, sedih ataupun kecewa. Mungkin kita akan lebih sensitif dengan orang yang sering berkata kasar, mungkin kita mudah membenci orang yang suka berbohong atau lainnya. Kemudian sadarilah kalimat yang sering kita ucapkan, adakah kalimat yang selalu muncul saat kita marah atau kecewa.
Sadari juga apakah kita selalu mengeluhkan hal yang sama dan kalimat apa yang selalu muncul saat kita mengeluh. Dengan demikian kita akan lebih mudah menyadari luka batin yang kita miliki.
Jika kita sudah memahami luka batin yang kita miliki maka kita akan lebih mudah memahami bagaimana mengatasi luka batin tersebut. Mungkin butuh waktu lama, tetapi jika kita mau dan siap untuk berproses bukan berarti tidak mungkin untuk kita menyembuhkan luka. Apabila Sahabat Hermina merasa tidak mampu mengatasi sendiri luka batin yang dialami, segera konsultasikan ke Psikolog kami untuk mendapatkan penanganan yang tepat.