Mengatasi Cemas dan Depresi di  Masa Pandemi

Mengatasi Cemas dan Depresi di Masa Pandemi

Sahabat Hermina, pukulan yang diberikan pandemi COVID-19 yang disebabkan virus korona, membuat masyarakat di seluruh dunia gelisah, takut, dan cemas. Alasannya jelas, meskipun banyak korban yang telah sembuh, tetapi virus ini menyebar sangat cepat.

Rasa gelisah hingga cemas ini dapat memicu permasalahan baru, yaitu stres. Ketakutan dan kecemasan tentang suatu penyakit dapat menyebabkan emosi yang kuat pada orang dewasa dan anak-anak.

Lantas, bagaimana sih cara mengatasi stres di tengah pandemi virus korona? Berikut upaya yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri dan keluarga dari stres yang disebabkan akibat virus korona.

Tanda dan Gejala dari Dampak COVID-19 pada Kejiwaan:

1. Cemas

Ketakutan irasional yang menetap

Masalah tidur

Ketegangan otot, gemetar, berkeringat, jantung berdebar, napas cepat

Mual, diare, keluhan perut

Iritabilitas

Sulit konsentrasi

 

2. Depresi

Hilang tenaga

Hilang minat

Perasaan sedih menetap

Masalah tidur

Masalah makan

Keluhan fisik

Sulit fokus

 

Semua gejala di atas dapat disebut depresi jika berlangsung terus menerus selama minimal 2 pekan. Untuk menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan perasaan cemas dan depresi, Anda dapat melakukan kegiatan seperti:

 

1. Berpikir Positif

Meskipun terkadang sulit, tetapi dengan merasa bersyukur masih mendapatkan kesehatan, dapat bernafas dengan baik, dan mengingat segala bentuk rejeki sekecilnya dapat membantu untuk tetap berpikir positif. Lalu, belajar untuk menerima bahwa segala sesuatu tidak selalu bisa sesuai dengan keinginan manusia.

 

2. Membuat Jadwal Kegiatan Rutin Harian

Membuat jadwal kegiatan rutin harian dapat membantu Sahabat Hermina untuk menjalani hari tanpa memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan. Tuliskan secara mendetail rencana kegiatan Sahabat Hermina dalam secarik kertas atau di buku catatan Anda, mulai dari tanggal, hari, hingga jam, bila perlu. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu olahraga minimal 30 menit setiap harinya agar tubuh tetap bugar.

 

3. Menjalani Kegiatan Rutin Harian

Melakukan kegiatan rutin di jam yang sama setiap harinya membuat hidup lebih teratur dan tentunya dapat memberikan efek yang baik pada kesehatan jika menjalani pola hidup sehat, seperti bangun pagi pada pukul lima atau memberi jarak waktu antara sarapan, makan siang, dan makan malam dengan tepat. Usahakan untuk tetap aktif pada jam aktif dan beristirahat pada waktu istirahat yang telah dibuat.

 

4. Diet Berita

Dewasa ini, arus informasi mengalir dengan deras dan siapa pun dapat mengakses laman-laman informasi yang diinginkan. Namun, ada baiknya untuk membatasi aliran informasi yang kita terima setiap harinya. Sahabat Hermina bisa melakukannya dengan mencari cukup dari sumber-sumber terpercaya dan mengeceknya sekali dalam sehari.

 

5. Olahraga

Menjalani hidup sehat tentunya tidak jauh dari rutin melakukan olahraga minimal tiga kali dalam sepekan. Ada beragam olahraga yang dapat dilakukan, tetapi mengingat masa pandemi seperti sekarang, sebaiknya lakukan olahraga yang dapat dilakukan di dalam rumah. Jika harus berolahraga di luar rumah, perhatikan protokol kesehatan agar tidak tertular penyakit.

 

6. Konsumsi Makan Sehat

Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang juga sama pentingnya untuk menjaga kesehatan, baik kesehatan tubuh maupun pikiran. Selingi juga dengan camilan favorit, yang tentunya tetap menyehatkan agar tidak bosan dengan menu yang disajikan.

 

7. Melakukan Kegiatan Favorit

Ada beragam kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengusir rasa bosan ketika harus berdiam diri di rumah, seperti membaca buku, mendengarkan musik, meditasi, menonton film, mencoba resep masakan baru, dan beragam kegiatan lainnya.

 

8. Tetap Terhubung dengan Teman dan Kerabat

Sebagai mahluk sosial, tentunya kita butuh berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Gunakan sosial media sebagai wadah untuk berkomunikasi dengan teman atau kerabat yang tidak dapat ditemui selama masa pandemi. Hindari pertemuan tatap muka karena masih sangat berisiko untuk menularkan berbagai penyakit. Tentunya Anda tidak ingin pertemuan yang awalnya membahagiakan berakhir sedih ketika mendengar kabar kerabat yang baru ditemui justru terinfeksi penyakit berbahaya.

 

9. Hindari Membuat Keputusan Penting saat Stress

Jika harus membuat keputusan, ajak orang yang Anda percaya untuk berdiskusi. Sahabat Hermina tidak perlu menanggung semua beban sendirian karena akan selalu ada orang yang pasti dapat memahami Anda, atau bila perlu, hubungi psikolog atau psikiater yang terpercaya.

 

Jika Anda masih merasa cemas atau depresi, segera komunikasikan dengan orang terdekat dan terpercaya, atau bisa segera mencari bantuan ahli agar dapat segera ditangani. Memiliki ganguan kecemasan atau depresi bukan berarti Anda gila seperti yang sering disalahartikan oleh orang awam. Tidak ada yang salah untuk segera mencari bantuan ahli jika memang diperlukan. Salam sehat.

 

 

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)  - Manage Anxiety & Stress.

Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Stressed About COVID-19? Here's What Can Help.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.