Mengenal Air Ketuban dan Permasalahannya

Mengenal Air Ketuban dan Permasalahannya

Air ketuban merupakan cairan pelindung bagi janin yang berada di dalam rahim dan kantung ketuban selama masa kehamilan. Selain memungkinkan janin bergerak bebas di dalam rahim sebelum dilahirkan, air ketuban juga berfungsi untuk menunjang perkembangan organ janin, serta menjaga stabilnya suhu di dalam rahim agar janin merasa nyaman. Cairan ini juga mengandung berbagai unsur penting untuk perkembangan janin, seperti nutrisi, hormon, dan antibodi.

Air ketuban ini bukanlah air biasa, melainkan memiliki banyak fungsi. Berikut adalah fungsi air ketuban selama kehamilan:

  1. Melindungi janin dan menjaganya agar tetap aman dari tekanan luar dengan menahan pukulan atau gerakan yang tiba-tiba.
  2. Mengendalikan dan menjaga suhu tetap normal dan stabil agar bayi tetap hangat.
  3. Membantu perkembangan paru-paru bayi karena bayi bernafas dalam kandungan melalui cairan ketuban ini.
  4. Membantu perkembangan sistem pencernaan bayi karena bayi menelan cairan selama di kandungan.
  5. Berperan dalam perkembangan otot dan tulang bayi karena cairan ini menciptakan lingkungan bagi bayi untuk mengambang bebas, bergerak, serta membentuk otot dan tulang dengan baik.
  6. Sebagai pelumas janin dengan cara mencegah bagian tubuh janin (jari-jari tangan dan kaki) saling menempel.
  7. Menjaga tali pusar agar tidak tertekan, seperti janin terlilit tali pusar. Hal ini memastikan janin mendapatkan asupan makanan dan oksigen yang cukup dari plasenta.
  8. Mencegah infeksi karena cairan ini mengandung antibodi yang dapat melawan infeksi.

Pada beberapa kasus, ibu hamil bisa memiliki kondisi cairan ketuban yang tidak normal. Bila ini terjadi, dokter akan mengawasi kehamilan Sahabat Hermina dengan lebih hati-hati.

Berikut adalah gangguan-gangguan yang memengaruhi air ketuban :

  1. Oligohidramnion

Ibu hamil mungkin memiliki air ketuban lebih sedikit (oligohidramnion). Bila cairan ketuban bocor, ukuran rahim lebih kecil untuk usia kehamilan dan tidak merasakan banyak pergerakan bayi. Ibu hamil akan lebih mungkin untuk mengalami oligohidramnion bila:

  • Membran kantung ketuban meluruh, pecah, atau bocor sebelum kelahiran
  • Masalah plasenta
  • Hipertensi saat hamil
  • Preeklamsia
  • Diabetes
  • Kelainan janin, seperti cacat lahir (terutama pada ginjal dan kelainan saluran kemih)
  • Kehamilan kembar

Mengandung janin kembar memungkinkan ibu hamil mengalami oligohidramnion karena salah satu janin bisa mengalami kelebihan cairan, sementara yang lainnya mengalami kekurangan cairan.

  1. Polihidramnion

Jika mempunyai cairan ketuban lebih banyak (polihidramnion ), salah satu tandanya adalah rahim mengembang lebih cepat dari seharusnya, sehingga terlihat lebih besar. Ibu hamil mungkin mengalami ketidaknyamanan pada perut, nyeri punggung, sesak napas, kontraksi rahim, dan bengkak pada kaki dan pergelangan tangan.

Polihidramnion lebih mungkin terjadi jika mengalami:

  • Diabetes gestasional
  • Kehamilan kembar
  • Kelainan genetik janin
  • Penyebab lain seperti infeksi akibat Rubella, Cytomegalovirus (CMV), Toksoplasmosis, dan Sifilis
  • Kelainan janin

Kondisi kelainan janin menyebabkan janin sulit untuk menelan cairan tetapi ginjalnya terus menghasilkan cairan. Sebagai contoh stenosis pilorus, bibir sumbing atau celah langit-langit, kelainan sistem pencernaan janin, dan cacat lahir.

  1. Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini atau premature rupture of membranes (PROM) adalah kondisi ketika kantung ketuban pecah sebelum waktu persalinan dimulai. Kondisi ini dapat terjadi baik sebelum janin matang dalam kandungan (sebelum minggu ke-37 masa kehamilan), maupun setelah janin matang. Berikut beberapa penyebab ketuban pecah dini:

  • Leher rahim, vagina atau infeksi rahim, adalah pemicu umum ketuban pecah sejak dini.
  • Trauma karena terjatuh, kecelakaan kendaraan bermotor dan lain sebagainya.
  • Kantung ketuban dan rahim yang terlalu melar, karena jumlah janin dalam kandungan lebih dari satu atau karena volume cairan ketuban terlalu banyak.
  • Pernah mengalami air ketuban pecah dini saat masa kehamilan sebelumnya.
  • Tekanan darah tinggi yang tidak dapat terkontrol.
  • Pendarahan vagina di masa kehamilan.
  • Merokok atau stres selama masa kehamilan.

Sahabat Hermina jangan lupa untuk melakukan kontrol rutin ke dokter spesialis kandungan. Dengan kontrol rutin maka bunda dapat mengetahui tumbuh kembang janin sedari dini dan menghindari komplikasi selama masa kehamilan. Jika mengalami keluhan seputar kehamilan dapat melakukan pemeriksaan di RS Hermina Pandanaran.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.