Mengenal Apa Itu Gigi Natal dan Neonatal

Mengenal Apa Itu Gigi Natal dan Neonatal

Sahabat Hermina, Pertumbuhan gigi pertama bayi akan terjadi pada usia rentang 6-8 bulan. Pada keyataannya terdapat beberapa kasu tumbuh gigi bayi pada usia lebih dini dari 6 bulan dan lebih lama dari 8 bulan. Ada juga kasus bayi lahir dengan gigi yang sudah tumbuh yang disebut dengan natal tooth. Jika kemunculan gigi terjadi dalam 30 hari pertama setelah bayi lahir, gigi ini disebut neonatal tooth.

 

Pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan natal dan neonatal tooth ini yaitu apakah hal tersebut disebabkan karena konsumsi kalsium yang berlebihan saat ibu hamil? Ternyata, sampai saat ini penyebab tersebut belum diketahui. Namun, ada beberapa dugaan yang mengatakan bahwa kemunculan gigi natal atau neonatal dipengaruhi oleh pertumbuhan gusi yang lebih rendah atau tidak terbentuk dengan baik. Dugaan lainya, gigi seri rahang bawah biasanya tumbuh lebih dahulu saat bayi berusai 6 bulan. Tak menutup kemungkinan jika erupsi gigi yang cepat ini dipengaruhi oleh faktor keturunan. Kemungkinan terburuk, erupsi gigi natal dan neonatal ini merupakan pertanda adanya sindrom gangguan, seperti: Ellis van Creveld syndrome, Hallermann-Streiff syndrome, Oier Robin syndrome, dan Soto’s syndrome. Natal maupun neonatal tooth umunya tumbuh di rahang bawah depan, tidak pernah di bagian belakang.

 

Jumlahnya, bisa satu atau dua, tetapi yang paling sering dijumpai adalah bayi baru lahir dengan satu gigi. Kejadian natal tooth tergolong jarang, perbandingannya 1:2.000-3.000, sedangkan kejadian (prevalensi) neonatal tooth sangat bervariasi, biasanya 1 bayi dari 2.000 kelahiran. Karena termasuk kejadian langka, natal maupun neonatal tooth digolongkan sebagai kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi. Bentuknya pun kurang sempurna dan ukurannya cenderung kecil. Biasanya gigi tersebut goyang karena akarnya belum terbentuk sempurna dan hanya berpegang pada tepi gusi. Pematangan gigi umumnya berawal di bagian mahkota yang terlihat dari kemunculannya di permukaan gusi. Selanjutnya diikuti bagian akar setelah mahkota menembus gusi. Jika akar tidak kuat, mahkota gigi akan goyang. Natal dan neonatal tooth yang goyang karena akarnya tidak perlu dikhawatirkan akan terlepas sendiri dan masuk ke dalam saluran pernafasan bayi hingga membuatnya tersendak dan sulit bernapas. Memang setelah gigi ini dicabut, bayi tidak akan memiliki gigi susu bagian depan lagi. Namun, tak perlu khawatir karena gigi permanen akan muncul saat anak berusia 5-6 tahun. Alasan lain, bagian dasar lidah bayi dapat terluka akibat gesekan dengan gigi natal dan neonatal yang terus menerus. Luka di bagian dasar lidah ini tentunya dapat mengurangi nafsu menyusui bayi karena terasa rasa sakit. Natal dan neonatal tooth juga akan bergesekan dengan puting ibu saat menyusui, sehingga dapat menyebabkan lecet.

 

Solusinya, ibu dapat memompa dan memberikan ASI kepada si kecil dengan bantuan sendok. Jadi jika gigi bayi tidak goyang, lidah bayi tidak terluka, atau puting ibu tidak lecet, tidak perlu mencabut gigi tersebut. Pertumbuhan natal dan neonatal tooth hanya terjadi pada sedikit kasus yang ditemukan saat bayi lahir, dan secara umum bayi terlahir tanpa gigi. Kemudian apakah rongga mulut bayi perlu dibersihkan seperti setelah tumbuh gigi? Jawabannya tentu sangat diperlukan, karena kebersihan rongga mulut bayi merupakan faktor penting untuk menjaga kesehatan bayi sebagai pertahanan pertama tubuh terhadap penyakit.

 

Cara membersihkan rongga mulut bayi dapat dilakukan dengan menggunakan kasa yang telah dibasahi air matang, sapukan kain kasa ke seluruh permukaan gusi, lidah dan pipi secara menyeluruh. Lakukan pembersihan gigi setelah bayi diberi ASI untuk mencegah terjadinya pertumbuhan jamur pada rongga mulut. Selain dengan kain kasa, pembersihan rongga mulut juga dapat dilakukan dengan cotton bud yang dibasahi air matang hangat. Pada bayi yang telah tumbuh gigi, gunakan sikat gigi khusus untuk bayi. Arah membersihkannya bisa vertical ataupun horizontal.

 

Hal penting saat proses sikat gigi yaitu seluruh permukaan gigi tersikat bersih, baik bagian luar maupun dalam (yang menghadap lidah), dan sela-selanya ikut dibersihkan. Jangan lupa untuk membersihkan lidah bayi karena sisa susu yang nempel pada lidah dapat menjadi makanan bakteri sehingga dapat menyebabkan gigi bolong. Jangan remehkan perawatan gigi sejak dini ini, karena gigi susu akan membantu mengunyah dengan baik, sehingga memaksimalkan penyerapan nutrisi. Gigi susu yang baik juga menentukan kualitas gigi permanen yang akan tumbuh. Kunjungi Dokter Spesialis Gigi Anak di RS Hermina Balikpapan untuk konsultasi lebih lanjut. Di nomor Pendaftaran 0813-4680-9035. Salam Sehat

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.