Mengenal Apa Itu Herpes?

Mengenal Apa Itu Herpes?

Herpes merupakan kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi virus ini umumnya di tandai dengan kulit kering, luka terbuka yang berair dan luka lepuh. Herpes Simplex Virus (HSV) dan Varicella- Zoster virus (VZ) adalah dua jenis virus penyakit herpes yang umum menyerang manusia.

Herpes Simplex, yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex tipe 1 dan 2 sedangkan Herpes Zoster, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster atau virus yang berjenis sama dengan penyebab cacar air.

 

Penyebab Herpes

Adalah infeksi virus herpes simplex tipe I dan II. Kedua jenis virus ini termasuk ke dalam golongan virus DNA. Virus ini sangat mudah ditularkan dari orang ke orang lainnya dengan melalui kontak kulit, seperti bersentuhan dan berciuman. Sedangkan pada tipe II yang dapat tertular dengan melakukan kontak seksual adalah penyebab utama penularan virus herpes.

 

Faktor risiko herpes

Penyakit herpes dapat menyerang siapa saja dalam semua usia . akan tetapi, infeksi virus herpes lebih rentang terjadi pada seseorang yang sering kontak langsung dengan penderita herpes, seperti petugas medis atau anggota keluarga yang merawat pasien herpes.

Untuk jenis virus herpes simplex tipe I atau II, beberapa faktor berikut yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus herpes ini:

  • Berjenis kelamin perempuan
  • Sering bergonta-ganti pasangan seksual
  • Menderita penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah akibat mengonsumsi obat-obatan tertentu

Sementara beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus VZV adalah

  • Berusia dibawah 12 tahun
  • Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus, terutama jika ada anak yang sedang mengalami cacar air
  • Memiliki riwayat berkontakan langsung dengan penderita cacar air
  • Daya tahan tubuh yang lemah, akibat penyakit maupun efek samping obat-obatan.

 

Gejala Herpes

Gejala biasanya muncul dalam kurun waktu 3-7 hari setelah seseorang dinyatakan terpapar virus, gejalanya sendiri diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan yang di derita oleh pengidap. Berikut adalah beberapa gejala tersebut:

  • Infeksi Primer

Gejala awal yang sering dijumpai berupa bintil berwarna putih tampat berisi air atau disebut sebagai vesikel. Awalnya vesikel tersebut tampak putih, akan tetapi lama kelamaan berisi nanah yang berwarna hijau.

Terkadang dapat ditemukan juga pada bintil yang telah pecah, sehigga penampakannya akan seperti sariawan pada kulit. Fase infeksi primer ini terjadi selama 3 minggu dan sering disertai dengan gejala lainnya, seperti mual, muntah, lemas, dan demam.

 

  • Fase Laten

Disaat gejala membaik, bukan berarti virus telah mati. Namun virus tersebut beristirahat di dalam sel saraf tulang belakang. Di fase ini, pelepasan virus masih terus berlangsung, meskipun dengan jumlah sedikit.

 

  • Infeksi Rekuren

Virus yang beristirahat pada fase laten suatu waktu-waktu dapat aktif kembali. Faktor atau kondisi yang dapat mengaktifkan infeksi tersebut, antara lain:

    • Trauma fisik, seperti demam, infeksi penyakit lain, kurang istirahat, dan sebagainya.
    • Trauma psikis, seperti gangguan depresi dan emosional.
    • Penggunaan obat-obatan dan melakukan terapi kanker.

Gejala ini timbul umumnya lebih ringan dibandingkan infeksi primer dan berlangsung lebih sebenta, yaitu dalam waktu selama 7 – 10 hari. Selain gejala dalam setiap fase di atas, berikut adalah beberapa jenis gejala tambahan yang bisa saja dialami oleh pengindap:

    • Keputihan.
    • Gejala neuropati, meliputi konstipasi atau sembelit, susah buang air kecil, ataupun hilang sensasi pada kulit.
    • Pada pengidap perempuan gejalanya terjadi disuria atau rasa nyeri disaat buang air kecil.
    •  

Pengobatan Herpes

Pada umunya luka dan lepuh akibat herpes dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2 sampai 4 minggu. Hanya saja virusnya tetap ada di dalam tubuh penderita tanpa menimbulkan gejala.

Hingga saat ini, belum ada metode pengobatan yang dapat menghilangkan virus herpes dari dalam tubuh penderita. Focus pengobatan adalah untuk membantu meredakan keluhan, menurunkan risiko terjadinya komplikasi, dan mencegah terjadinya penularan herpes.

Beberapaobat-obatan antivirus dapat digunakaan untuk mengatasi infeksi virus herpes ini adalah:

  • Acyclovir
  • Valacyclovir
  • Famciclovir
  • Penciclovir

Selain mengonsumsi obat-obatan antivirus, beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan keluhan dan mempercepat pemulihan akibat infeksi virus herpes adalah:

  • Mengonsumsi ibuprofen atau paracetamol untuk meredakan nyeri akibat virus herpes
  • Mengompres ruam kulit dengan air dingin atau hangat
  • Menggunakan pakaian yang longgar
  • Menggunakan pakaian dengan bahan katun
  • Menjaga area luka agar tetap bersih dan kering

 

Pencegahan Herpes

Untuk menghindari penyebaran infeksi virus herpes ke orang lain, ada beberapa upcaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

  • Menghindari kontak fisik dengan orang lain,terutama bagi yang memiliki luka terbuka.
  • Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir secara rutin.
  • Jangan berbagi pakai barang-barang pribadi yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, tempat makan, pakaian, handuk, dan peralatan makeup
  • Oleskan obat pada ruam dengan menggunakan kapas agar tangan tidak bersentuhan langsung dengan daerah yang terinfeksi virus herpes
  • Hindari terlalu sering mencium bayi
  • Jangan melakukan aktivitas seksual, ciuman, atau seks oral, selama gejala penyakit herpes muncul

Oleh Karena itu, Khusus bagi penderita herpes genital, hindari segala hal bentuk aktivitas seksual selama gejala herpes masih ada. Perlu diingat bahwa meski sudah menggunakan kondom, virus herpes dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi oleh kondom. Bagi wanita yang merencanakan program kehamilan, dapat menjalani tes toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes (tes TORCH) terlebih dahulu. Selain sebagai deteksi dini, Tes tersebut bertujuan untuk mencegah penularan virus ke janin agar ibu yang terinfeksi bisa menjalani pengobatan sebelum hamil atau merenacanakan kehamilan.

 

 

 

Ikuti akun Instagram kami

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.