Mengenal Depresi Terselubung
Apakah Sahabat Hermina sering melihat teman atau kenalan yang kayaknya kerjanya oke, produktif dan happy terus bawaannya tapi sebenarnya bahwa teman Anda ini punya banyak sekali masalah tapi kok bisa ya tetap senyum tetap happy, tidak stress dan depresi? Banyak orang yang berpikir stress dan depresi adalah satu hal yang sama.
Stress dan Depresi itu berbeda.
Stress itu semua orang akan mengalaminya, lumrah dalam kehidupan pasti ada karena kita bukan robot. Ketika masuk ke depresi itu adalah suatu diagnosis. Istilahnya Depresi adalah gangguan jiwa yang menyebabkan pola pikir, perasaan sampai perilaku itu jadi mengganggu bisa pula jadi lebih negatif.
Gejala Depresi
- Perasaannya jadi sedih, sedih yang berkepanjangan yang menetap dan berlarut-larut
- Tidak bersemangat untuk mencari kesenangan
- Tidak bertenaga atau mudah lelah
- Sulit fokus
- Tidak percaya diri atau pesimis
- Merasa bersalah
- Gangguan makan
- Gangguan tidur
- Berpikir untuk menyakiti diri atau mengakhiri segalanya
Apa Itu Depresi Terselubung?
Depresi terselubung bukan suatu diagnosis di Indonesia maupun di dunia. Kita tidak mengenal diagnosis depresi tersebut, tetapi itu masih menjadi suatu istilah yang bisa dipakai untuk fenomena psikis orang perkotaan. Jadi depresif terselubung adalah ketika sebetulnya dia mengalami depresi tapi gejala seperti suasana perasaan sedih Itu tidak menonjol, yang menonjol adalah gejala fisiknya. Gejala fisik seperti misalnya nyeri yang menetap, kemudian ketegangan ditengkuk sampai rasa tidak nyaman di lambung, mual, sering berdebar. Gejala itu yang biasanya menonjol kemudian selain keluhan fisik tadi muncul gangguan tidur dan gangguan makan dan pada akhirnya jadi menarik diri malas untuk beraktivitas.
Siapa saja yang dapat mengalami depresi terselubung?
Depresi ini bisa mengenai semua umur baik dari usia kanak-kanak hingga lansia kalau secara prevalensi lebih banyak pada lansia. Ketika lansia kebanyakan merasa sendiri seperti anak-anaknya yang tidak tinggal serumah atau kehilangan pasangan.
Untuk depresi teselubung ini memang kebanyakan dialami orang-orang yang produktif karena beban hidup cukup banyak, dari ekonomi, pekerjaan, keluarga atau dengan pasangan.
Sahabat Hermina, profesionalisme harus menjadi kedok bagi yang mengalami depresi terselubung di usia produktif. Apakah orang yang sedang mengalami depresi terselubung ini sadar bahwa dirinya depresi? orang dengan gangguan ini memang tidak menyadarinya karena ada di alam bawah sadar semuanya perasaan yang sebetulnya tertekan ada rasa sedih di coba mekanisme coping jadi membuat terlihat lebih tegar bisa senyum, tetapi sebetulnya yang muncul jadi keluhannya fisik
Tips Menimalisir Resiko Terjadinya Depresi
- Lakukan relaksasi untuk mengatasi stres, misalnya yoga atau pilates.
- Cukupi kebutuhan tidur, minimal selama 8 jam per hari.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol.
- Lakukan olahraga secara teratur.
- Pastikan untuk berkumpul dengan teman atau keluarga pada waktu luang.
- Batasi penggunaan sosial media jika dirasa mengganggu.
- Jauhi orang yang membawa pengaruh buruk.
- Lakukan pengobatan dan kontrol rutin terhadap penyakit kronis yang berisiko menyebabkan depresi.
- Konsultasikan dengan dokter jika merasakan sedih yang berkepanjangan, terutama setelah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.
Apabila telah mengalaminya, Anda bisa melakukan penanganan depresi bersama dengan dokter spesialis kedokteran jiwa Rumah Sakit Hermina Bekasi.
Unduh aplikasi Halo Hermina untuk membuat janji temu dengan dokter-dokter spesialis di Rumah Sakit Hermina Bekasi.