Mengenal Fakta tentang Penyakit TBC, Hindari Mitosnya!
TBC atau tuberkulosis merupakan penyakit menular yang biasanya menyerang paru-paru, meskipun dapat mengenai organ apa pun di dalam tubuh. Infeksi TBC berkembang ketika bakteri masuk melalui droplet di udara. TBC bisa berakibat fatal, tetapi dalam banyak kasus,TBC dapat dicegah dan diobati. Di masa lalu, TBC adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Setelah perbaikan dalam terapi dan perkembangan antibiotik, prevalensi TBC turun secara dramatis di negara-negara industri.
Apa itu TBC?
Seseorang dapat terinfeksi TBC setelah menghirup bakteri Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Ketika TBC mengenai paru-paru, TB menjadi sangat menular, tetapi seseorang biasanya hanya akan menjadi sakit setelah kontak dekat dengan seseorang yang memiliki TB paru.
Penyebab penyakit TBC
Bakteri M. tuberculosis menyebabkan TBC. Mereka dapat menyebar melalui udara dalam droplet ketika seseorang dengan TB paru batuk, bersin, meludah, tertawa, atau berbicara. Hanya orang dengan TB aktif yang dapat menularkan infeksi. Namun, sebagian besar orang dengan penyakit ini tidak lagi menularkan bakteri setelah mereka menerima terapi yang sesuai untuk setidaknya 2 minggu.
Gejala penyakit TBC
Fakta penyakit TBC selanjutnya yang harus diketahui adalah gejala yang biasanya timbul ketika seseorang memiliki TBC, yaitu: Seseorang dengan penyakit TB dapat mengalami batuk yang menghasilkan dahak, kelelahan, demam, kedinginan, dan kehilangan nafsu makan dan berat badan. Gejala biasanya memburuk dari waktu ke waktu, tetapi dapat juga hilang timbul.
Mitos dan Fakta Penyakit TBC
Banyaknya jumlah kasus TBC ini juga diiringi dengan pemahaman keliru masyarakat mengenai penyakit ini. Untuk itu, kita perlu memahami beberapa fakta tentang TBC seperti penjelasan berikut ini:
Mitos: TBC hanya menyerang paru-paru
Fakta: TBC dapat menyerang organ lain, termasuk otak
Kebanyakan infeksi TBC memang terjadi di paru-paru, namun dapat berkembang dan menyebar ke organ tubuh lain lewat aliran darah apabila tidak ditangani dengan baik. Jenis tuberkulosis lain yang perlu diwaspadai adalah tuberkulosis tulang, kelenjar getah benih, dan usus. Pada kasus yang jarang terjadi, Myctobacterium tubercolosis dapat menyerang jantung dan otak manusia. Jenis tuberkulosis selain paru biasanya bersifat tidak menular.
Mitos: TBC tidak dapat disembuhkan
Fakta: TBC bisa sembuh dengan pengobatan minimal 6-9 bulan
Walaupun angka kematian penyakit ini tinggi, namun TBC dapat disembuhkan. Pengobatan TBC memerlukan waktu cukup lama dan harus konsisten, yaitu minimal 6-9 bulan. Jika tidak konsisten dilakukan, bakteri dapat melemah sesaat dan muncul kembali hingga menjadi resisten (dikenal sebagai kondisi multidrug-resistant tuberculosis atau MDR-TB).
Mitos: TBC Penyakit masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah
Fakta: Setiap orang berisiko terkena TBC
Status sosial adalah salah satu yang sering dikaitkan dengan penyakit ini. Nyatanya, TBC tidak memandang bulu dan dapat menyerang siapa saja, mampu atau kurang mampu dan berpendidikan ataupun tidak.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang memungkinkan seseorang terkena TBC:
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pengidap diabetes, pasien kemoterapi, atau pengidap HIV/AIDS.
- Mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi.
- Aktif merokok.
- Menggunakan alkohol dan obat terlarang.
- Aktif berhubungan langsung dengan pengidap TBC dalam jangka waktu yang cukup panjang.
- Tinggal di lingkungan yang lembab dan tidak terpapar sinar matahari.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa TBC merupakan penyakit menular dan berbahaya. Dengan demikian, fakta seputar TBC penting dipahami secara benar oleh masyarakat agar kepedulian terhadap penyakit ini dapat semakin ditingkatkan, demikian pula pencegahannya. Jika Sahabat Hermina memiliki keluarga atau teman yang mengidap TBC, beri dukungan terhadap mereka untuk berobat hingga tuntas. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan. Periksakan segera jika mengalami gejala TBC dapat konsultasi ke dokter spesialis paru di RSU Hermina Pandanaran.