Mengenal Gejala Penyakit Hernia Mulai dari Penyebab dan Cara Mengobatinya
Mengejan di toilet (karena sembelit jangka panjang, misalnya) batuk terus menerus fibrosis kistik pembesaran prostat berusaha untuk buang air kecil kelebihan berat badan atau obesitas cairan perut mengangkat barang-barang berat dialisis peritoneum gizi buruk merokok mengerahkan tenaga fisik testis yang tidak turun Gejala hernia menurut yang paling umum adalah tonjolan atau benjolan di daerah yang terkena.
Hernia atau turun berok adalah benjolan yang muncul akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Jika dibiarkan tidak tertangani, hernia bisa menyebabkan aliran darah tersumbat sehingga terjadi kematian jaringan.
Penyebab Hernia
Hernia terjadi ketika organ tubuh menonjol keluar melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Penyebabnya bisa bervariasi, antara lain:
-
Pertambahan usia atau penuaan
-
Sering mengangkat beban berat
-
Menjalani operasi perut
-
Berat badan berlebih atau obesitas
-
Batuk kronis
-
Sembelit
Selain kondisi di atas, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita turun berok atau hernia, antara lain:
-
Terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah
-
Memiliki keluarga yang menderita hernia
-
Mengalami peningkatan tekanan dalam dinding perut akibat kehamilan
-
Pernah menjalani operasi perbaikan hernia
Gejala Hernia
Gejala hernia dapat bervariasi, tergantung pada jenis yang dialami pasien. Berikut ini adalah jenis-jenis hernia dan gejala yang menyertainya:
1. Hernia inguinalis
Hernia inguinalis paling sering dialami oleh pria. Kondisi ini terjadi ketika usus atau jaringan di rongga perut menonjol ke selangkangan sehingga menimbulkan gejala berupa:
-
Benjolan di selangkangan yang terkena hernia, tetapi menghilang ketika berbaring
-
Nyeri di pangkal paha, terutama saat batuk, berolahraga, atau mengangkat barang berat
-
Selangkangan terasa berat atau panas
-
Bengkak dan nyeri di kantong buah zakar (skrotum)
2. Hernia femoralis
Hernia femoralis terjadi ketika jaringan atau sebagian usus menonjol ke paha atas bagian dalam. Hernia femoralis lebih sering dialami oleh wanita yang memiliki berat badan berlebih.
Gejala hernia femoralis antara lain:
-
Nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat benda berat, batuk, atau berolahraga
-
Sakit perut
-
Mual dan muntah
3. Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis terjadi ketika sebagian usus atau jaringan menonjol melalui otot di dekat pusar. Jenis hernia ini umumnya dialami bayi akibat lubang tali pusatnya yang belum menutup sempurna.
Gejala hernia umbilikus meliputi:
-
Pusar menonjol berwarna kemerahan atau keunguan
-
Perut berbentuk bulat
-
Perut terasa penuh
-
Perut nyeri saat ditekan
-
Sembelit
-
Demam
-
Muntah
4. Hernia hiatus
Hernia hiatus atau dikenal juga sebagai hernia diafragma terjadi ketika sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada. Benjolan tersebut masuk melalui otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut (diafragma).
Gejala yang umum terjadi pada hernia hiatus adalah:
-
Nyeri ulu hati (heartburn)
-
Penyakit asam lambung (GERD)
-
Kesulitan menelan (diasfagia)
-
Sesak napas
-
Muntah darah
-
Dada nyeri
-
Sakit perut
-
Tinja berwarna kehitaman
5. Hernia insisional
Hernia insisional terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui bekas luka operasi di perut. Gejala yang umum terjadi adalah:
-
Sembelit
-
Benjolan di dekat bekas sayatan operasi
-
Nyeri di sekitar benjolan
-
Jantung berdetak cepat (takikardia)
-
Mual dan muntah
-
Demam
6. Hernia epigastrik
Hernia epigastrik terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui dinding perut bagian atas, tepatnya dari ulu hati hingga pusar. Gejala kondisi ini antara lain:
-
Benjolan di atas pusar
-
Nyeri di sekitar benjolan hernia
-
Sakit perut, terutama saat, bersin, batuk, atau tertawa
7. Hernia spigelian
Hernia spigelian terjadi ketika sebagian usus menonjol dari jaringan ikat perut spigelian (spigelian fascia). Gejalanya meliputi:
-
Benjolan di bawah atau di samping pusar
-
Sakit perut yang hilang-timbul atau menetap
-
Sakit perut ketika berolahraga, mengangkat benda berat, atau ketika buang air besar
-
Sembelit
8. Hernia otot
Hernia otot terjadi ketika sebagian otot menonjol melalui lapisan pelindung otot (fascia). Berbeda dengan jenis hernia lainnya, hernia ini paling sering terjadi di otot tulang kering kaki akibat cedera, bisa karena berolahraga terlalu berat atau angkat beban.
Gejala hernia otot di antaranya nyeri di kaki yang berkepanjangan dan bisa disertai bengkak. Pembengkakan ini bisa hilang saat beristirahat dan muncul kembali saat otot menegang.
Kapan harus ke dokter?
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala hernia seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan dan penanganan perlu segera dilakukan jika:
-
Nyeri muncul mendadak dan terasa parah
-
Benjolan hernia berubah warna menjadi ungu atau hitam
-
Benjolan hernia terasa sakit dan mengeras
-
Sulit buang air besar atau buang angin
-
Mual dan muntah hebat
-
Demam
Diagnosis Hernia
Dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala dan riwayat penyakit, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik pada pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
-
USG, untuk melihat bagian dalam organ perut dan panggul
-
Foto Rontgen, untuk memeriksa kerongkongan, lambung, dan usus
-
CT scan, untuk memeriksa lebih detil organ-organ bagian dalam rongga perut
-
MRI, untuk mendeteksi adanya robekan pada otot perut, meski tidak terlihat benjolan
-
Endoscopy, untuk memeriksa bagian dalam kerongkongan dan perut
Pengobatan Hernia
Setelah menentukan diagnosis, dokter akan menentukan penanganan yang tepat sesuai jenis hernia dan kondisi pasien. Beberapa metode penanganan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah:
Pemberian obat-obatan
Pemberian obat-obatan dapat dilakukan pada penderita hernia hiatus. Obat-obatan ini berfungsi menurunkan asam lambung guna meredakan gejala. Beberapa jenis obat yang diresepkan adalah:
-
Antasida
-
Antagonis reseptor H-2
-
Penghambat pompa proton (PPI)
Operasi
Operasi untuk mengatasi hernia dapat dilakukan dengan bedah terbuka atau operasi lubang kunci (laparoskopi). Ada beberapa metode operasi yang dapat dilakukan oleh dokter untuk menangani hernia, yaitu:
-
Herniotomi
Herniotomi dilakukan dengan membuat sayatan pada perut untuk membuang kantung hernia. -
Herniorafi
Sama seperti pada tindakan herniotomi, herniorafi dilakukan dengan menjahit area keluarnya hernia untuk memperkuat dinding perut. -
Hernioplasti
Pada hernioplasti, dokter akan menggunakan jaring sintetis untuk menutup lubang tempat keluarnya hernia.
Komplikasi Hernia
Hernia yang tidak segera ditangani akan makin membesar dan menekan jaringan di sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berupa:
-
Hernia inkarserata
Hernia inkarserata adalah kondisi ketika usus terjebak di dinding perut sehingga memicu nyeri hebat, mual, muntah, dan sulit buang air besar. -
Hernia strangulata
Hernia strangulata adalah kondisi ketika aliran darah ke bagian usus tersumbat dan menyebabkan kematian jaringan.
Pencegahan Hernia
Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hernia:
-
Berhenti merokok
-
Berolahraga secara rutin
-
Menjaga berat badan ideal
-
Mengonsumsi makanan sehat, bergizi lengkap dan seimbang
-
Memperbanyak asupan serat untuk mencegah sembelit
-
Tidak mengangkat beban di luar kemampuan, termasuk olahraga angkat beban
-
Berhati-hati bila hendak mengangkat benda berat
-
Memeriksakan diri ke dokter bila mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh