Mengenal Hidrosefalus pada Anak

Mengenal Hidrosefalus pada Anak

Hidrosefalus adalah keadaan peningkatan tekanan intrakranial akibat dari peningkatan volume cairan serebrospinal (CSS). Peningkatan volume CSS ini bisa diakibatkan gangguan pembentukan, aliran atau penyerapan CSS. Hidrosefalus pada anak dapat terjadi sejak kelahiran atau bisa diakibatkan pada usia anak akibat dari kelainan atau penyakit lainnya. Angka kejadian hidrosefalus pada bayi baru lahir di Amerika 3 dari 1000 kelahiran. Di Indonesia, insiden hidrosefalus mencapai 10 permil. Insiden tertinggi pada kasus hidrosefalus berada pada kelompok usia batita (bawah 3 tahun).

 

Penyebab hidrosefalus dapat terjadi pada masa prenatal dan perinatal, tetapi hal-hal apa saja yang memicu terjadinya kelainan tersebut sebagian besar belum diketahui secara pasti.

 

Hidrosefalus dapat menyebabkan konsekuensi yang serius pada anak meliputi penurunan kapasitas intelektual, defisit motorik, kesulitan perilaku sehingga mempengaruhi kualitas hidup anak yang terbawa hingga dewasa.

 

Pada kasus hidrosefalus sejak lahir, dapat diketahui melalui skrining antenatal kehamilan ibu dengan menggunakan Ultrasonografi (USG). Dari pemeriksaan USG dapat diketahui apabila janin yang dikandung memiliki kelainan hidrosefalus atau tidak. Paparan obat-obatan selama kehamilan, infeksi yang terjadi pada ibu hamil, konsumsi alkohol dan kelainan genetik pada orang tua bisa menyebabkan kejadian hidrosefalus pada bayi baru lahir.

 

Secara umum, pada bayi baru lahir dengan hidrosefalus yang tidak diketahui sejak dalam kandungan, pemeriksaan lingkar kepala dapat memberikan gambaran awal adanya pembesaran dari kepala bayi. Gejala yang terjadi berkaitan dengan usia, pada saat bayi gejala yang ditimbulkan bisa berupa gangguan menyusui, muntah-muntah, ubun-ubun yang cembung dan tegang, serta peningkatan lingkar kepala yang cepat. Pada bayi usia lebih tua dan anak-anak, karena tengkorak mulai menjadi kaku gejala yang timbul bisa berupa gangguan gerak bola mata atau muncul gangguan penglihatan (pandangan ganda). Pada usia anak-anak dapat timbul gejala nyeri kepala, muntah-muntah, gangguan penglihatan (pandangan kabur atau ganda), letargis, penurunan prestasi belajar, dan atau penurunan kesadaran.

 

Lalu bagaimana untuk memastikan adanya hidrosefalus pada bayi atau anak? Pada saat kehamilan penting untuk melakukan pemeriksaan antenatal terutama USG untuk melihat perkembangan dan ada tidaknya kelainan pada janin. Pada bayi atau anak-anak, pemeriksaan lingkar kepala memegang peranan penting sebagai deteksi awal. Baku emas untuk melihat adanya hidrosefalus adalah dengan pemeriksaan CT-Scan atau MRI. Pemeriksaan ini dapat melihat jenis dan penyebab hidrosefalus.

 

Dengan mengetahui gejala dan tanda hidrosefalus pada anak sejak dini, maka tatalaksana dapat dilakukan sejak awal. Bila hidrosefalus dapat diterapi sejak awal, gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak dapat dihindari, sehingga anak dapat mencapai tumbuh kembang layaknya anak normal.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.