Mengenal Kanker Payudara pada Pria
Sahabat Hermina, tidak hanya wanita, pria juga bisa terkena kanker payudara. Meskipun tidak memiliki payudara yang sama seperti wanita, tapi para pria tetap memiliki jaringan payudara yang bertumbuh selama masa pubertas. Hanya saja, perkembangan jaringan ini pada pria tidak sebanyak wanita. Nah, karena memiliki jaringan payudara, para pria pun berisiko mengalami kanker payudara, meskipun sangat jarang terjadi. Sel-sel kanker bisa berkembang pada jaringan payudara kecil pria, lebih tepatnya di belakang puting. Survey tahun 2020, kasus yang diperkirakan ada 2620 kasus dengan 520 orang meninggal.
Faktor Penyebab Kanker Payudara pada Pria
Penyebab terjadinya kanker payudara pada pria meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan kasus kanker payudara dialami oleh pria yang berusia di antara 60-70 tahun. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kanker payudara pada pria juga bisa terjadi di usia berapa pun. Beberapa hal yang dapat penyebab terjadinya kanker payudara pada pria:
- Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker payudara, terutama saudara perempuan dekat.
- Pernah terkena paparan radiasi pada bagian dada.
- Mengalami pembesaran payudara (ginekomastia) akibat hormon atau obat perawatan, atau akibat infeksi dan racun.
- Mengonsumsi asupan estrogen.
- Mengidap sebuah kondisi genetik langka yang disebut sindrom Klinefelter.
- Pecandu alkohol.
- Mengidap penyakit hati yang parah (sirosis).
- Terjadi mutasi atau kelainan genetik. Pria dengan gen BRCA2 berisiko lebih besar mengalami kanker payudara.
- Mengidap penyakit testis, seperti mumps orchitis, cedera testis, dan testis tidak turun.
- Sering datang terlambat di diagnosis dan mencari pertolongan.
Kenali Gejala Kanker Payudara pada Pria
Gejala awal kanker payudara pada pria umumnya hampir sama dengan gejala kanker payudara pada wanita, yaitu adanya benjolan keras di salah satu payudara yang biasanya tidak terasa sakit. Benjolan ini biasanya muncul di bawah puting dan areola (lingkaran berwarna gelap di sekeliling puting). Selain itu, berikut ini beberapa gejala kanker payudara pada pria pada tahap awal yang perlu diwaspadai:
- Benjolan pada payudara yang tidak nyeri. Akan tetapi, nyeri payudara dapat terjadi pada beberapa kasus.
- Perubahan pada kulit payudara, seperti kemerahan, bersisik, berlesung, atau tertarik ke dalam.
- Perubahan pada puting payudara, seperti kemerahan, bersisik, atau tertarik ke dalam.
- Terdapat cairan dari puting payudara baik, perdarahan atau air susu.
- Pembesaran kelenjar getah bening, khususnya pada kelenjar getah bening ketiak.
- Nyeri tulang, khususnya jika tumor sudah menyebar ke tulang.
Pengobatan Kanker Payudara pada Pria
Dokter akan mencoba untuk mencari ciri-ciri kanker payudara pada pria. Selanjutnya, pemeriksaan penunjang yang meliputi USG, mammogram, dan biopsi dapat dilakukan untuk mengonfirmasi dugaan kanker payudara. Pengobatan kanker payudara pria pun sama dengan wanita, yang meliputi:
- Operasi pengangkatan jaringan payudara (mastektomi), termasuk pengangkatan kelenjar getah bening di sekitar ketiak.
- Radioterapi atau terapi radiasi kanker payudara. Terapi ini dapat dilakukan setelah operasi untuk menghilangkan sel kanker yang tersisa di payudara, otot dada, atau ketiak. Kemoterapi kanker payudara.
- Prosedur ini biasanya dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang mungkin menyebar ke luar payudara pria.
- Terapi hormon. Terapi hormon pada pria biasanya menggunakan obat tamoxifen. Adapun obat terapi hormon lainnya yang biasa digunakan untuk wanita belum terbukti efektif untuk pria.
Dengan berbagai pengobatan ini, kanker payudara masih mungkin disembuhkan, terutama bila ditemukan saat stadium awal. Namun, kemungkinan sembuh dari kanker payudara akan menurun bila sel kanker telah menyebar di luar jaringan payudara.
Nah Sahabat Hermina, bila Anda mengalami gejala kanker payudara, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Selain itu, Anda pun harus menerapkan pola hidup sehat untuk menurunkan risiko serta mencegah kanker payudara, termasuk pada pria. Salam sehat.