Mengenal Keganasan Sel Darah (Leukemia)

Mengenal Keganasan Sel Darah (Leukemia)

Sang penyakit keganasan sel darah adalah kanker leukemia. Menurut data dari WHO (World Healty Organization) Indonesia sendiri terdapat 11.314 kasus kematian yang disebabkan oleh leukemia pada tahun 2019, yang merupakan kanker dengan kasus kematian tertinggi nomor 5 di Indonesia, setelah kanker paru-paru, payudara, hati, dan serviks.

Leukemia atau biasa yang dikenal dengan kanker sel darah merupakan jenis kanker yang pertumbuhannya tidak dapat terkontrol dari pembentukan sel dalam darah dan dalam sumsum tulang. Leukemia adalah kanker sel darah akibat induk sel darah terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Gangguan ini mempengaruhi dalam produksi dan fungsi sel darah, sebagian besar kasus dari leukemia ini berawal pada sumsum tulang sebagai tempat  produksi sel darah  mengalami gangguan oleh pertubuhan yang tidak terkendali dari sel darah abnormal. Kanker ini dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.

Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, sel darah putih ini diproduksi di dalam sumsum tulang. Jika fungsi sumsum tulang terganggu, maka sel darah putih yang dihasilkan mengamali perubahan dan tidak lagi normal menjalani perannya secara efektif.

Penyakit leukemia bisa bersifat akut atau kronis. Pada leukemia kronis kanker akan berkembang perlahan dengan disertai gejala awal yang ringan. Sedangkan pada leukemia akut, perkembangan sel kanker akan terjadi sangat cepat dengan gejala bisa memburuk dalam waktu yang cepat. Hal ini menyebabkan leukemia akut lebih berbahaya daripada leukemia kronis.

Berdasarkan jenis sel darah putih, leukemia terbagi dalam empat jenis utama yaitu:

  • Leukemia limfoblastik akut

Acute lymphoblastic leukemia (ALL) Leukemia limfoblastik akut terjadi disebabkan sumsum tulang belakang terlalu banyak memproduksi sel darah putih dengan jenis limfosit yang belum matang (limfoblas).

  • Leukemia limfositik kronis

Chronic lymphocytic leukemia (CLL) terjadi ketika tulang sumsum terlalu banyak dalam memproduksi limfosit yang tidak normal dan secara perlahan dapat menyebabkan kanker.

  • Leukemia mieloblastik akut

Acute Myeloblastic leukemia (AML) terjadi ketika sumsum tulang memproduksi sel meiloid yan tidak matang atau mieloblas terlalu banyak

  • Leukemia mielositik kronis

Chronic myelocytic leukemia (CML) kondisi ini terjadi ketika sumsu tulang tidak lagi mampu memproduksi sel myeloid yang matang.

 

Penyakit leukemia disebabkan adanya kelainan pada sel darah putih yang tumbuh secara tidak terkendali. Namun belum diketahui secara pasti mengapa hal tersebut terjadi, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena leukemia, yaitu:

  • Memiliki riwayat anggota keluarga yang pernah menderita leukemia
  • Menderita kelainan genetika
  • Menderita kelainan darah
  • Terpapar bahan kimia seperti benzena, dilingkungan kerja
  • Memiliki kebiasaan merokok

 

Gejala Leukemia

Gejala awal leukemia sering kali tidak menimbulkan tanda-tanda gejala. Gejala akan muncul ketika sel kanker sudah makin berkembang dan menyerang sel tubuh penderita. Leukemia memiliki variasi gejala yang muncul, tergantung jenis leukemia yang diderita. Namun secara umum gejala yang dialami penderita leukemia adalah:

  • Munculnya gejala anemia
  • Bitnik merah pada kulit
  • Lelah yang tidak kunjung hilang meski sudah beristirahat
  • Berat badan turun secara drastis dan tubuh mudah memar
  • Munculnya benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening
  • Membengkaknya organ hati dan limpa

Gejala berat dapat muncul jika sel kanker menyumbat pembuluh darah di organ tertentu, gejala berat yang muncul, antaranya:

  • Terjadi sakit kepala hebat
  • Munculnya rasa mual dan muntah
  • Nyeri pada tulang , otot hilang kendali hingga kejang

 

Pengobatan leukemia

Dalam pengobatan dokter spesialis akan menentukan metode pengobatan berdasarkan jenis leukemia dan kondisi pengidap secara keseluruhan. Berikut beberapa metode pengobatan leukemia:

  • Kemoterapi, metode pengobatan dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Metode menggunakan obat yang diberikan dapat berbentuk tablet minum ataupun suntik infus, seperti cytarabine atau fludarabin.
  • Terapi Radiasi, terapi radiasi dapat membantu menghancurkan sel ganas dan menghentikan pertembuhan sel kanker dengan menggunakan sinar radiasi.
  • Transplantasi sel induk, transplasi dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang sudah rusak dengan sumsum tulang yang sehat. Sel induk digunakan bisa berasal dari tubuh sendiri maupun tubuh orang lain sebagai pendonor.
  • Terapi target dapat diberikan untuk menyerang sel ganas secara khusus, seperti menghentikan kerja dari protein tertentu pada sel ganas yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan dari penyakit.

 

Pencegahan Leukemia

Untuk pencegahan leukemia belum ad acara yang efektif untuk mencegah. Namun, beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terkena leukemia, diantaranya:

  • Menerapkan olahraga teratur
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) terutama jika Sahabat Hermina bekerja di lingkungan yang rentan terpapar bahan kimia
  • Dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi kanker sejak dini.

 

Leukemia ini termasuk kondisi yang sulit didiagnosis dan jika dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi pada kesehatan kita. Oleh karena itu, jika Sahabat Hermina mengalami beberapa gejala, segeralah memeriksakan diri, agar mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat untuk mencegah perkembangan dan pertumbuhan kanker sel darah.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.