Mengenal Lebih Jauh tentang Sinusitis
Seberapa sering Sahabat Hermina mengalami flu dalam seminggu?
Perlukah waspada terhadap flu yang berkepanjangan?
Apakah flu yang dirasakan hanyalah flu biasa atau sudah termasuk sinusitis?
Sering kali kita menggangap flu adalah penyakit yang biasa. Akan tetapi, Sahabat Hermina harus tetap waspada, bisa jadi yang Sahabat Hermina derita bukanlah flu biasa melainkan sinusitis.
Sinus merupakan rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak. Sinus terletak di bagian belakang tulang dahi, bagian dalam struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung, dan belakang mata.
Sinus memiliki lendir atau mukus yang berfungsi untuk menyaring dan membersihkan bakteri atau partikel lain yang ada di udara yang dihirup. Selain itu, sinus juga berperan dalam membantu mengontrol suhu dan kelembaban udara yang masuk ke paru-paru.
Sinusitis merupakan terjadinya peradangan pada mukosa sinus yang merupakan rongga kecil berisi udara pada struktur tulang wajah. Saat terinfeksi, rongga diisi dengan lendir dan selaput lendir membengkak sehingga menyebabkan penyumbatan.
Menurut durasi gejala, pasien dibagi menjadi beberapa kelompok sinusitis. Selain itu, sinusitis didasarkan pada penyebab tersering dan paling umum yang disebabkan oleh infeksi bakteri, gigi, dan jamur. Jika sinusitis disebabkan oleh virus, sinusitis akan menjadi penyakit infeksi.
Ada beberapa jenis sinusitis berdasarkan lamanya perjalanan penyakit, yaitu:
- Sinusitis akut. Jenis sinusitis yang paling umum terjadi dan umumnya berlangsung selama 2-4 minggu.
- Sinusitis subakut. Jenis sinusitis yang berlangsung selama 4-12 minggu.
- Sinusitis kronis. Jenis sinusitis yang berlangsung selama lebih dari 12 minggu, dan dapat berlanjut hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
- Sinusitis kambuhan. Jenis sinusitis akut yang terjadi hingga 3 kali atau lebih dalam setahun.
Faktor Risiko Sinusitis
Terdapat berbagai faktor yang meningkatkan risiko seseorang dapat terkena sinusitis, antara lain:
- Adanya kelainan struktur atau bentuk dari rongga hidung, seperti conchahipertrofi (pembengkakak) atau penyimpangan septum hidung (septumdeviasi).
- Masalah pernapasan yang disebabkan oleh sensitivitas terhadap obat-obatan jenis tertentu.
- Pengidap asma, orang yang mengidap asma rentan untuk terkena sinusitis kronis.
- Terpapar asap rokok secara berlebihan dan dalam jangka waktu panjang.
- Gejala alergi yang muncul bagi sebagian orang.
Penyebab Sinusitis
Kondisi yang dapat menyebabkan sinusitis meliputi:
- Flu (common cold)
- Rhinitis alergi
- Polip hidung
- Septum deviasi (bengkoknya tulang hidung)
Gejala Sinusitis
Gejala sinusitis akut meliputi:
- Nyeri wajah yang memberat saat menunduk
- Sakit kepala
- Batuk
- Bau napas tidak sedap
- Kelelahan
- Demam
- Cairan kental kuning kehijauan dari hidung atau belakang tenggorokan
- Hidung mampet menyebabkan kesulitan bernapas
- Rasa tersumbat pada telinga
Sementara itu, beberapa gejala sinusitis kronis meliputi:
- Hidung mampet
- Cairan kental kuning kehijauan dari hidung dan belakang tenggorokan
- Nyeri telinga
- Nyeri pada rahang atas dan gigi
- Batuk
- Nyeri tenggorokan
- Napas tak sedap
- Kelelahan
- Mual
- Nyeri wajah
- Kesulitan menghirup
Diagnosis Sinusitis
Dokter akan memeriksa hidung dan wajah apakah ada rasa sakit, dan memeriksa bagian dalam hidung. Selain itu, metode lain untuk mendiagnosis sinusitis juga dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Endoskopi Hidung
Sebuah tabung tipis dan fleksibel (endoskopi) dengan cahaya serat optik yang dimasukkan melalui hidung untuk melihat struktur dan kondisi dalam hidung,sinus, sampai ke nasofaring.
- Studi Pencitraan
Penggunaan MRI atau CT scan dapat memperlihatkan secara detail struktur sinus dan daerah hidung. Meskipun tidak disarankan untuk sinusitis akut tanpa komplikasi, studi pencitraan dapat membantu mendeteksi kelainan atau komplikasi yang mencurigakan.
- Kultur Hidung dan Sinus
Diagnosis sinusitis akut biasanya tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium. Namun, jika kondisi tidak merespons pengobatan atau memburuk, kultur jaringan dapat membantu menentukan penyebabnya, seperti infeksi bakteri.
- Tes Alergi
Jika dicurigai sebagai pemicu serangan sinusitis akut akibat alergi, dokter akan merekomendasikan tes cukit (alergi kulit). Tes kulit aman dan cepat, dan membantu mengidentifikasi alergen yang diduga menyebabkan luka.
Pengobatan Sinusitis
Pengobatan sinusitis biasanya menyemprotkan salin ke dalam rongga hidung untuk membersihkan saluran hidung, kortikosteroid nasal untuk meredakan peradangan, dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat, dan analgesik untuk meredakan nyeri wajah atau kepala. Jika sinusitis parah, persisten dan progresif, antibiotik diperlukan sebagai pengobatan yang diperlukan. Sinusitis bakteri ringan dapat disembuhkan tanpa antibiotik.
Pengobatan nonmedis meliputi istirahat, mengonsumsi banyak cairan, melembabkan rongga hidung dengan meletakkan handuk hangat di wajah atau menghirup uap panas, dan tidur dengan beberapa bantal sehingga kepala lebih tinggi dari tubuh untuk mempermudah pengosongan sinus.
Jika tidak ditangani, sinusitis dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti infeksi otak atau hilangnya bau secara permanen. Sinusitis biasanya dapat diobati secara memadai dengan obat-obatan. Namun pada beberapa kasus, sinusitis harus ditangani dengan tindkan operasi.
Pencegahan Sinusitis
Pencegahan cenderung sama dengan tatalaksana nonmedikamentosa. Selain itu, dianjurkan untuk menghindari terjangkitnya infeksi saluran nafas karena dapat memicu terjadinya sinusitis.
Sinusitis bisa dicegah dengan sejumlah cara, di antaranya:
- Berhenti merokok
- Menghindari penderita flu dan pilek
- Melakukan imunisasi flu sesuai jadwal
- Banyak minum air putih
- Konsumsi makakan bergizi, sayuran dan buah-buahan
- Istirahat cukup
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika Sahabat Hermina sudah merasa sulit bernapas dan ada yang bermasalah dengan hidung, silahkan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.