Mengenal Lebih Mendalam Jenis,Gejala Hingga Pengobatan Kista Ovarium

Mengenal Lebih Mendalam Jenis,Gejala Hingga Pengobatan Kista Ovarium

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan di ovarium. Sering terjadi dan biasanya terbentuk selama ovulasi. Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur setiap bulan. Banyak wanita dengan kista ovarium tidak memiliki gejala. Kista biasanya tidak berbahaya. Dua jenis kista ovarium yang paling umum (disebut kista fungsional) terbentuk selama  siklus menstruasi,  biasanya jinak (bukan kanker).

1. Kista folikel

                    Dalam siklus menstruasi yang normal, sel telur tumbuh di dalam kantung kecil yang disebut folikel. Ketika telur matang, folikel pecah untuk melepaskan telur. Kista folikel terbentuk ketika folikel tidak pecah untuk melepaskan telur. Hal ini menyebabkan folikel terus tumbuh menjadi kista. Kista ini sering tidak memiliki gejala dan hilang dengan sendirinya dalam tiga bulan.

2. Kista korpus luteum

                    Setelah folikel pecah terbuka dan melepaskan telur, kantung folikel yang kosong menyusut menjadi massa sel yang disebut corpus luteum. Corpus luteum membuat hormon untuk mempersiapkan telur yang berikutnya untuk siklus menstruasi berikutnya. Korpus luteum terbentuk jika kantung tidak menyusut. Sebagai gantinya, kantung menutup sendiri setelah telur dilepaskan. Kemudian cairan menumpuk di dalamnya. Sebagian besar kista korpus luteum menghilang setelah beberapa minggu, tetapi mereka dapat tumbuh menjadi hampir empat inci diameternya. bisa juga menyebabkan berdarah atau  ovarium terpluntir dan menyebabkan rasa sakit.

 

Penyebab paling umum dari kista ovarium meliputi:

• Masalah hormonal

Kista fungsional biasanya hilang sendiri tanpa pengobatan. Mungkin disebabkan oleh masalah hormonal atau oleh obat-obatan yang digunakan untuk membantu ovulasi.

• Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika lapisan rahim (rahim) tumbuh di luar rahim. Wanita dengan endometriosis dapat menyebabkan kista ovarium yang disebut endometrioma, yaitu jaringan endometriosis yang menempel pada ovarium dan membentuk suatu pertumbuhan. Kista ini bisa menyebabkan sakit saat berhubungan seks dan selama menstruasi.

• Kehamilan

Kista ovarium biasanya berkembang di awal kehamilan untuk membantu mendukung kehamilan hingga plasenta terbentuk. Terkadang, kista tetap ada di ovarium sampai akhir kehamilan dan mungkin perlu untuk dioperasi.

• Infeksi panggul yang parah

Infeksi dapat menyebar ke ovarium dan saluran tuba sehingga menyebabkan terbentuknya kista.

 

Kebanyakan kista ovarium berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala. Jika kista bergejala, meliputi :

• Tekanan di perut bagian bawah

• Kembung

• Pembengkakan

• Nyeri di perut bagian bawah di sisi kista

                    Rasa sakit ini mungkin tajam atau tumpul serta mungkin hilang timbul. Jika Anda memiliki gejala yang lebih parah seperti nyeri tajam dengan mual dan muntah, segera kontrol ke dokter.

                    Jika Anda memiliki gejala kista ovarium, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk merasakan pembesaran  kista pada ovarium. Jika kista ditemukan, dokter akan mengawasi dan menunggu atau melakukan tes untuk membantu merencanakan perawatan.

Tes meliputi :

• Ultrasound, yang menggunakan gelombang suara untuk menciptakan gambar tubuh. Dengan USG, dokter  dapat melihat di mana dan seberapa besar kista itu.

• Tes kehamilan, untuk menyingkirkan kehamilan.

• Tes tingkat hormon, untuk melihat apakah ada masalah terkait hormon.

• Tes darah. Jika Anda telah melewati masa menopause, dokter mungkin akan memberikan tes untuk mengukur kadar kanker-antigen 125 (CA-125) dalam darah. kadar CA-125 lebih tinggi pada kanker ovarium. Pada wanita premenopause, banyak penyakit lain atau penyakit selain kanker dapat menyebabkan kadar CA-125 yang lebih tinggi.

Pengobatan kista, dokter mungkin akan melakukan operasi untuk angkat kista jika sudah menopause atau jika kista tidak hilang, semakin membesar, terlihat abnormal, atau menyebabkan rasa sakit. Jika Anda mengalami gejala kista ovarium jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter Obgyn agar dapat mengetahui apakah benar atau tidaknya.

 

 

 

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.