Mengenal Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
Penyakit jantung bawaan dapat terjadi pada satu dari seratus kelahiran. Penyakit ini terjadi karena kelainan struktur jantung yang muncul sejak bayi masih dalam kandungan, dan dapat mengganggu kemampuan jantung Si Kecil untuk memompa darah dan penyaluran oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi tersebut dapat mengganggu tumbuh kembangnya, bahkan kemungkinan berakibat fatal. Meski belum diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan pada anak.
Memahami Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan
Sebagian besar penyakit jantung bawaan berkaitan dengan masalah yang terjadi pada minggu ke 3 kehamilan, di awal perkembangan jantung anak. Ada beragam faktor risiko yang dapat memicu penyakit jantung bawaan, di antaranya:
1. Rubella
Mengalami infeksi rubella selama kehamilan bisa menyebabkan masalah dalam perkembangan jantung bayi. Maka dari itu dilakukan screening dan penting untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan sebelum hamil, agar bisa diberikan vaksinasi untuk mencegah infeksi berbahaya seperti rubella, atau pengobatan bila sudah sempat terinfeksi.
2. Obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir, termasuk cacat jantung bawaan. Di antaranya adalah pengobatan hipertensi golongan ACE inhibitors, obat kolesterol golongan statin, dan obat jerawat yang mengandung isotretinoin. Oleh karena itu, sebaiknya jangan sembarang minum obat tanpa instruksi dokter.
3. Diabetes
Penderita diabetes yang hamil dianjurkan untuk mengendalikan gula darah sejak sebelum mengupayakan kehamilan. Tujuannya agar dapat mengurangi risiko cacat jantung bawaan. Sebaiknya konsultasikan kondisi Anda dengan dokter agar mendapat informasi yang aman dan tepat.
4. Minum alkohol dan merokok selama kehamilan
Hindari minum alkohol dan merokok ataupun menjadi perokok pasif selama kehamilan. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kehamilan, termasuk cacat jantung bawaan pada bayi yang ada di dalam kandungan.
5. Keturunan
Selain beberapa hal di atas, faktor keturunan juga bisa menjadi pemicu umum anak mengalami penyakit kelainan jantung. Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh masalah genetika yang dapat diturunkan lintas generasi.
Gejala Penyakit Jantung Bawaan
Tidak semua penyakit jantung bawaan dapat dikenali setelah lahir, karena beberapa kasus penyakit jantung bawaan tidak memiliki diawal-awal kehidupan. Gejala penyakit jantung bawaan bisa dikenali ketika dokter mendengarkan suara tidak normal dari jantung yang disebut dengan bising jantung. Orangtua harus lebih sigap dan waspada jika menemukan beberapa gejala seperti:
- Anak sulit bernapas atau justru bernapas dengan cepat.
- Bibir, lidah, dan kuku berwarna kebiruan (sianosis).
- Berkeringat secara berlebihan, terutama ketika makan.
- Susah makan atau nafsu makan berkurang
- Saat menyusu cepat lelah atau terputus-putus
- Penurunan berat badan, atau berat badan sulit bertambah.
- Denyut nadi melemah.
Jika Anda menemukan gejala-gejala tersebut pada Si Kecil, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau dokter anak ahli kardiologi agar mendapat penanganan yang tepat dan aman.
Mencegah Penyakit Jantung Bawaan
Kunci pencegahan penyakit ini terletak pada perawatan bayi sejak masih dalam kandungan atau disebut asuhan prenatal. Berikut beberapa langkah perawatan prenatal yang dapat dilakukan ibu hamil:
- Menjalani pemeriksaan darah sebelum mengupayakan kehamilan. Hal ini bermanfaat untuk mendeteksi berbagai penyakit yang mungkin mengganggu kehamilan, misalnya pemeriksaan TORCH. Dengan begitu, dokter bisa melakukan langkah-langkah terbaik guna mengatasi atau mencegah penyakit-penyakit tersebut.
- Menghindari asap rokok, penggunaan obat-obatan terlarang, maupun minuman beralkohol selama kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan apapun untuk menghindari efek samping yang berbahaya.
- Ibu hamil yang memiliki diabetes harus berusaha untuk mengendalikan kadar gula darah agar senantiasa dalam batas
Jika ibu hamil berusia 35 tahun atau mengalami kehamilan risiko tinggi karena kondisi medis seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, sebaiknya lebih sering melakukan pemeriksaan prenatal di dokter kandungan.
Jika Anda menemukan gejala penyakit jantung bawaan pada bayi Anda, jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis. Makin cepat mendapat pertolongan, makin besar peluangnya untuk sembuh. Di samping itu, anak dengan penyakit jantung bawaan sebaiknya selalu menjalani pemeriksaan rutin dengan dokter jantung agar kondisinya terpantau dan terhindar dari risiko yang berbahaya.