Mengenal Penyebab Karies Gigi Pada Anak

Mengenal Penyebab Karies Gigi Pada Anak

Karies atau kerusakan gigi merupakan salah satu masalah gigi yang kerap terjadi pada anak. Ketidaksadaran orangtua terhadap gejala karies gigi pada anak dan pengetahuan yang minim terkait upaya pencegahannya seringkali menjadi penyebab kemunculan masalah ini. Faktor penyebab sebagian besar berasal dari makanan dan kebiasaan anak yang enggan menyikat gigi, sementara orang tua tidak memiliki trik membujuk anaknya. Alhasil, kuman semakin bebas berkembang biak sementara sisa makanan bebas menumpuk di sela gigi yang tidak terjangkau dengan sikat.

Apa itu karies gigi pada anak?

Karies gigi pada anak adalah kondisi yang terjadi ketika gigi anak mengalami kerusakan. Kondisi ini menyebabkan gigi keropos, berlubang, dan tampak kehitaman.

Dua jenis kerusakan gigi yang paling sering terjadi pada anak, yaitu karies rampan dan karies botol. Keduanya terlihat mirip, tetapi memiliki karakteristik berbeda.

Karies anak perlu mendapat penanganan serius. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu asupan gizi, kemampuan berbicara, hingga perkembangan gigi anak

Penyebab Karies Gigi pada Anak

  • Kondisi karies gigi yang terjadi pada anak berpengaruh terhadapa kesehatan mulut sampai dia dewasa. Sebagai sarana pencegahan, sebaiknya ketahui dulu apa saja penyebab terjadinya permasalahan pada gigi tersebut. Kenali pemicu seperti sebagai berikut :
  • Kebiasaan menyusu dari botol atau menggunakan dot sampai anak tertidur menyebabkan endapan bakteri dari manisnya minuman pada mulut anak. Endapan tersebut memicu  terjadinya lubang dengan berbagai tingkat keparahan.
  • Kerap memberi anak makanan serta minuman manis tanpa membersihkan area mulut setelahnya, hal tersebut mampu menimbulkan permasalahan serius pada gigi.
  • Tidak membiasakan anak menyikat gigi mampu membuat perkembangan bakteri jahat semakin agresif.

Berikut beberapa gejala yang menjadi tanda karies gigi pada anak.

  • Rasa nyeri di area sekitar gigi.
  • Gigi anak menjadi lebih sensitif terhadap makanan atau minuman manis, dingin, atau panas.
  • Bintik putih pada gigi yang menjadi tanda awal kerusakan enamel (lapisan paling luar gigi).
  • Munculnya lubang kecil pada gigi, biasanya berwarna coklat muda.
  • Lubang pada gigi semakin dalam dan berubah warna menjadi coklat kehitaman.

Dampak karies pada anak bila dibiarkan maka akan mengakibatkan karies mencapai pulpa gigi dan menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit akan berdampak pada malasnya anak untuk mengunyah makanan sehingga asupan nutrisi anak akan berkurang dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Karies gigi yang tidak dirawat selain rasa sakit lama-kelamaan juga dapat menimbulkan bengkak akibat terbentuknya nanah yang berasal dari gigi tersebut.
Bila kondisi gigi tersebut sangat parah dan akhirnya terpaksa dilakukan pencabutan gigi susu sebelum waktunya tanggal maka hal ini akan mengakibatkan bergesernya ruang bagi gigi tetap yang akan tumbuh sehingga bisa menimbulkan malposisi gigi tetap. Mengingat sedemikian besarnya dampak karies gigi yang tidak diterapi maka sebaiknya segeralah ke dokter gigi/dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak (pedodontist) untuk dilakukan penambalan gigi yang mengalami karies.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.