Mengenal Retinopati Diabetika, Komplikasi Diabetes Pada Mata
Retinopati diabetika merupakan penyakit pada pembuluh darah retina yang disebabkan oleh diabetes. Retina merupakan lapisan saraf yang melapisi dinding dalam bola mata yang berfungsi untuk menerima cahaya/obyek dan mengirimkan gambar tersebut ke otak.
Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan terbanyak pada usia reproduktif di negara maju. Di Indonesia, retinopati diabetika merupakan kelainan retina yang paling sering ditemukan di klinik-klinik pelayanan mata.
Apa yang terjadi pada mata?
Pembuluh darah retina yang halus mengalami kebocoran berupa cairan dan darah ke retina, akhirnya retina membengkak dan membentuk deposit yang disebut eksudat. Pada tahap yang lebih lanjut terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru yang abnormal pada permukaan retina. Permbuluh darah baru ini bersifat rapuh, mudah robek dan dapat menyebabkan perdarahan. Perdarahan yang banyak dapat menyebabkan berkurangnya fungsi penglihatan.
Pertumbuhan pembuluh darah baru ini seringkali disertai pembentukan jaringan parut yang bersifat mengkerut, sehingg dapat menarik retina dan dapat mengakibatkan lepasnya retina. Kondisi ini dapat menyebbkan kebutaan pada pasien.
Faktor risiko retinopati diabetika
-
Durasi diabetes
-
Gula darah yang tidak terkontrol
-
Tekanan darah tinggi
-
Kadar kolesterol tinggi
-
Merokok
-
Kehamilan
Gejala retinopati diabetika
-
Penglihatan menurun secara perlahan
-
Penglihatan hilang mendadak
-
Tampak ada benda atau bercak hitam yang melayang pada penglihatan
-
Penglihatan berbayang
-
Penglihatan warna terganggu
Bagaimana pengobatan retinopati diabetika?
-
Kontrol gula darah -> Terapi terbaik adalah mencegah timbulnya retinopati diabetika pada penderita diabetes. Mengontrol kadar gula darah, tekanan darah dan kadar kolesterol penting untuk dilakukan. Usaha lain yang dapat dilakukan adalah pengaturan diet, olah raga, dan mengkonsumsi oabt diabetes sesuai anjuran dokter.
-
Injeksi obat ke mata -> Injeksi obat ini bertujuan untuk mengempiskan area retina pusat yang bengkak atau bila didapatkan pertumbuhan pembuluh darah baru yang berat.
-
Laser fotokoagulasi -> Laser ditembakkan langsung ke retina untuk mencegah pembentukan pembuluh darah baru. Tidakan ini biasanya dilakukan di klinik secara rawat jalan. Tindakan laser umumnya tidak cukup dilakukan satu kali, namun dapat dilakukan bertahap atau berulang kali.
-
Operasi vitrektomi -> Pada kasus yang berat dilakukan operasi vitrektomi untuk mengeluarkan darah dari bola mata, membebaskan jaringan parut dari retina, dan menempelkan kembali retina yang terlepas ke dinding bola mata.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika anda menderita diabetes, segera periksakan mata ke Dokter Spesialis Mata RS Hermina Podomoro secara rutin. Jangan menunggu gejala retinopati diabetika muncul untuk memeriksakan mata ke dokter. Penanganan retinopati diabetika akan lebih optimal apabila diterapi pada tahap awal retinopati diabetika.