Mengenali Tanda Awal Penyakit Jantung Koroner dan Bagaimana Penanganan Awalnya ?

Mengenali Tanda Awal Penyakit Jantung Koroner dan Bagaimana Penanganan Awalnya ?

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 37% pada tahun 2013. Diperkirakan, hingga tahun 2030, penyakit ini akan tetap menjadi penyebab utama kematian di dunia dengan perkiraan 23,3 juta orang yang terkena dampaknya. Negara dengan pendapatan rendah, termasuk Indonesia, memiliki kontribusi terbesar terhadap angka kematian ini, yaitu sekitar 80%. Data WHO pada tahun 2015 menunjukkan bahwa 70% kematian di seluruh dunia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular, dengan 45% di antaranya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, atau sekitar 17,7 juta dari 39,5 juta kematian. Prevalensi Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 1,5%. Data BPJS menunjukkan bahwa pada tahun 2014, biaya pengobatan PJK mencapai 4,4 triliun Rupiah, yang kemudian meningkat menjadi 7,4 triliun Rupiah pada tahun 2016, mengalami peningkatan sebesar 68,2%. Pencegahan atau prevensi kardiovaskular bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung di masa depan dengan menstabilkan, memperlambat, atau bahkan membalikkan perkembangan penyakit kardiovaskular.

Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi akibat kurangnya pasokan darah ke otot jantung karena adanya penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner yang disebabkan oleh kerusakan lapisan dinding pembuluh darah (aterosklerosis). Sindrom koroner akut merupakan serangan jantung yang terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Ini adalah kondisi gawat darurat jantung yang disebabkan oleh kematian sebagian otot jantung. Lebih dari 90% sindrom koroner akut disebabkan oleh pecahnya plak aterosklerosis dan terbentuknya bekuan darah di dalam pembuluh darah koroner.

 

Gejala Sindrom Koroner Akut antara lain:

1. Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada, biasanya terasa di daerah substernal, dada kiri, atau epigastrium, dapat menjalar ke leher, bahu kiri, tangan kiri, dan punggung.

2. Sensasi seperti tertekan, diremas, terbakar, atau ditusuk.

3. Mungkin disertai keringat dingin, mual, muntah, lemas, pusing, atau bahkan pingsan.

4. Gejala biasanya muncul secara tiba-tiba dengan intensitas yang bervariasi.

 

Lokasi Nyeri dada

 

Tindakan Pertama pada Serangan Jantung

1. Berhenti melakukan aktivitas akan mengurangi beban kerja jantung dan dapat meredakan gejala yang muncul.

2. Jika Anda mulai merasakan gejala, meskipun ringan, segera hubungi layanan darurat medis di nomor 119. Jangan menganggap enteng gejala yang Anda alami atau mencoba untuk menahannya sendiri.

3. Lebih baik untuk selalu siap sedia dan menghubungi ambulans saat kondisi Anda belum terlalu parah daripada menunggu hingga kondisi menjadi kritis.

 

Terapi pada Sindrom Koroner Akut (Perawatan di Rumah Sakit)

1. Penggunaan obat pereda nyeri (misalnya morfin).

2. Pemberian suplemen oksigen.

3. Terapi anti iskemia (misalnya nitrat, beta blocker, CCB) untuk mengurangi kekurangan pasokan darah dan oksigen ke jantung.

4. Pemberian obat antiplatelet (seperti aspirin, clopidogrel, ticagrelor) dan antikoagulan (heparin atau heparin berat molekul rendah) untuk mencegah pembekuan darah yang lebih lanjut.

5. Tindakan fibrinolisis (untuk infark miokard dengan elevasi segmen ST onset kurang dari 12 jam).

6. Intervensi koroner perkutan (PCI) sebagai tindakan primer.

 

Pencegahan PJK

Untuk mencegah penyakit jantung koroner, diperlukan perubahan gaya hidup yang sehat dengan prinsip "CERDIK":

- Cek kesehatan secara rutin, termasuk pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, serta mengukur berat badan dan tinggi badan untuk mendapatkan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT).

- Hindari paparan asap rokok dengan berhenti merokok dan menjauhi lingkungan perokok.

- Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Mulailah dengan pemanasan dan peregangan sebelum beraktivitas fisik.

- Menerapkan pola makan sehat dan seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori harian. Batasi konsumsi garam, gula, dan lemak.

- Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup dengan tidur minimal 7 jam setiap malam.

- Kelola stres dan selalu berpikir positif dalam menghadapi tantangan sehari-hari.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengenali gejala awal penyakit jantung koroner dan mengambil langkah-langkah penanganan awal yang tepat. Selain itu, pencegahan melalui perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung koroner di masa depan.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.