Menjaga Imun Tubuh pada Lansia

Menjaga Imun Tubuh pada Lansia

 

Pandemi COVID-19 telah berlangsung di indonesia selama satu tahun lebih dan banyak kasus penularan virus ini kepada lansia. Inilah pentingnya imunitas tubuh dalam mencegah atau melawan virus corona ini.  Daya tahan tubuh secara sederhana dapat dipahami sebagai sistem kerja tubuh untuk melawan penyakit. Sistem ini akan melindungi tubuh dari serangan kuman yang dapat menyebabkan penyakit atau virus.  

 

Seiring pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan. Sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah alasan mengapa lansia rentan terserang berbagai penyakit, termasuk COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona.

 

Selain itu, tidak sedikit lansia yang memiliki penyakit kronis atau komorbid seperti penyakit jantung, diabetes, asma, atau kanker. Hal ini bisa meningkatkan risiko atau bahaya infeksi virus corona. Komplikasi yang timbul akibat COVID-19 juga akan lebih parah bila penderitanya sudah memiliki penyakit-penyakit tersebut.

 

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh, termasuk menerapkan pola hidup sehat, menghindari stres, hingga konsumsi suplemen agar sistem kekebalan tubuh tetap prima.

 

Agar imunitas tubuh dapat bekerja dengan optimal sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit, penting untuk menerapkan pola hidup sehat. Berikut beberapa langkah yang bisa digunakan untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh bagi lansia, yaitu:

  • Perbanyak makan sayur dan buah untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh.
  • Cukupi istirahat. Kurang tidur dapat menurunkan imunitas tubuh. Penting untuk mencukupi kebutuhan tidur sesuai dengan usia. Umumnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam, dan remaja membutuhkan waktu tidur sekitar 9-10 jam.
  • Hindari stres. Stres yang tidak terkendali bisa meningkatkan produksi hormon kortisol. Dalam jangka panjang, peningkatan hormon kortisol dapat mengakibatkan penurunan fungsi kekebalan tubuh. Anda perlu mengelola stres dengan baik untuk menghindari penurunan fungsi kekebalan tubuh.
  • Rutin berolahraga. Disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari, untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Salah satu olahraga yang murah dan mudah untuk dilakukan adalah berjalan kaki. Tak hanya di luar rumah, olahraga atau aktivitas fisik juga bisa dilakukan  didalam rumah.
  • Hindari rokok dan alkohol. Paparan asap rokok dan alkohol secara berlebih dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Perokok memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi paru, seperti bronkitis dan pneumonia. Sementara untuk perokok yang juga pecandu alkohol, risiko untuk terkena infeksi paru akan semakin besar.
  • Tetap Bersosialisasi. Menyendiri dan merasa kesepian dapat berbahaya bagi kesehatan. Jika merasa kesepian, lansia lebih mungkin terserang demensia ataupun depresi. Penelitian menemukan bahwa orang yang kesepian memiliki hormon stres lebih tinggi, sehingga menyebabkan peradangan atau pembengkakan, terkait dengan radang sendi dan diabetes. Jadi, tetaplah jalin pertemanan dan bersosialisasi dengan teman-teman lama. 

 

 

Proses penuaan mengarah pada penurunan kemampuan respon imun, yang pada gilirannya memberikan kontribusi untuk infeksi yang lebih, lebih banyak penyakit inflamasi, dan kanker. Untungnya saat ini, penelitian proses penuaan dapat bermanfaat bagi kita semua, tidak peduli berapa usia kita.

 

Kesimpulan dari banyak penelitian adalah, jika dibandingkan dengan orang yang lebih muda, orang tua lebih mungkin untuk kontak dengan penyakit menular dan, yang lebih penting, dan mempunyai kemungkinan meninggal lebih besar dari kontak dengan penyakit menular. Tidak ada yang tahu pasti mengapa hal ini terjadi, tapi beberapa ilmuwan mengamati bahwa peningkatan risiko ini berkorelasi dengan penurunan sel T (salah jatu jenis sel antibodi).

 

Tampaknya ada hubungan antara gizi dan kekebalan pada lansia. Suatu bentuk gizi buruk yang mengejutkan bahkan umum di negara-negara makmur dikenal sebagai "kekurangan gizi mikronutrien."

 

Mikronutrien gizi buruk adalah ketika seseorang kekurangan beberapa vitamin dan mineral yang diperoleh dari makanan yang dimakan, dan ini dapat menjadi penyakit umum pada orang tua. Orang tua cenderung makan lebih sedikit dan sering kurang variasi dalam diet makanan mereka.

 

Satu pertanyaan penting adalah apakah suplemen makanan dapat membantu orang tua menjaga sistem kekebalan tubuh lebih sehat. Lansia harus mendiskusikan pertanyaan ini dengan dokter yang berpengalaman di bidang nutrisi geriatri, karena ada beberapa suplemen makanan mungkin bermanfaat bagi orang-orang yang lebih tua, tetapi ada juga perubahan kecil (dari penambahan suplemen makanan) dapat berakibat serius pada lansia yang lain dalam kelompok usia yang sama.

 

Yang terpenting, jaga selalu pola makan dan pola istirahat yang baik agar kekebalan tubuh tetap terjaga. Untuk orang dewasa yang tinggal bersama lansia pun harus menjaga kebersihan diri dan tetap menjaga protokol kesehatan agar lansia tidak tertular penyakit berbahaya yang kemungkinan terbawa anak-anaknya yang harus beraktivitas di luar rumah. Salam sehat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.