Mitos dan Fakta Penyakit Kusta

Mitos dan Fakta Penyakit Kusta

Kusta merupakan penyakit infeksi granulomatosa kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang bersifat intraseluler obligat yang menyerang saraf perifer sebagai afinitas pertama, tetapi dapat juga terjadi pada kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, dan organ-organ lain kecuali susunan saraf pusat (Wolff, 2007).

 

Mitos yang banyak berkembang tentang penyakit kusta kerap kali membuat bingung. Tak jarang, hal ini justru memicu stigma dan diskriminasi pada penderitanya. Upaya penanggulangan kusta pun menjadi tidak optimal. Supaya Sahabat Hermina tidak keliru lagi, mari simak mitos dan fakta penyakit kusta berikut ini:

Kusta Merupakan Penyakit Kutukan

Faktanya, penyakit kusta bukan merupakan penyakit kutukan. Melainkan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.

 

Kusta Sangat Menular

Faktanya, kusta alias lepra atau yang di dunia medis disebut Morbus Hansen pada kenyataannya tidak mudah menular. Penyakit kusta sulit menular pada 95% orang dewasa karena sistem kekebalan tubuh mereka dapat melawan bakteri penyebab kusta.

 

Kusta Bisa Menular Jika Ada Kontak Kulit

Faktanya, Sahabat Hermina tidak akan tertular kusta melalui kontak biasa seperti berjabat tangan, duduk disebelah atau berbicara dengan seseorang yang menderita penyakit tersebut.

 

Kusta Merupakan Penyakit Keturunan

Faktanya, kusta bukan merupakan penyakit keturunan. Namun, apabila anggota keluarga ada yang mengidap penyakit kusta dan melakukan kontak secara terus menerus (kontak erat), maka anggota keluarga tersebut dapat tertular.

 

Kusta Membuat Jari Tangan dan Kaki Terputus

Faktanya, penyakit Kusta tidak membuat anggota tubuh terputus. Bakteri penyebabnya menyerang saraf-saraf jari tangan dan kaki sehingga mati rasa. Akibatnya, luka-luka pada area yang mati rasa bisa tidak disadari, yang kemudian dapat memicu infeksi dan kerusakan permanen. Selanjutnya, bagian tubuh yang telah rusak ini dapat memendek. Biasanya, ini terjadi pada stadium lanjut penyakit kusta yang tidak diobati.

 

Kusta Tidak Dapat Disembuhkan

Faktanya, kusta dapat disembuhkan melalui pengobatan dengan antibiotik. Pengobatan ini dijalani selama 6-24 bulan melalui Multidrug Therapy (MDT), yakni terapi yang menggunakan dua sampai tiga obat sekaligus.

 

Kusta Hanya Menyerang Lansia

Faktanya, penyakit kusta dapat dialami siapa saja dari rentang usia berapa pun. Berdasarkan data dari Kemenkes RI tahun 2015, sebesar 8,9% kasus baru penyakit Kusta diderita oleh anak-anak. Namun, masa inkubasinya yang lama membuat keluhan penyakit baru muncul di kemudian hari, sehingga tampaknya penyakit ini hanya diderita oleh mereka yang sudah dewasa atau berusia lanjut.

 

Penderita Kusta Perlu Diisolasi

Faktanya, penderita kusta yang sedang diobati dengan antibiotik (dalam masa pengobatan) dapat hidup normal diantara keluarga dan teman-teman, bahkan tetap dapat melakukan aktivitas rutin sehari-hari.

 

Sahabat Hermina, itulah mitos dan fakta terkait penyakit kusta atau lepra. Jika di sekitar Anda ada penderita kusta, jangan dikucilkan dan tidak perlu takut tertular jika tidak ada kontak erat. Oleh karena itu, mari hentikan stigma negatif yang melekat pada penderita kusta. Salam sehat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.