Mitos Penanganan Luka Bakar di Rumah
Sahabat Hermina, ada banyak mitos tentang luka bakar yang sebenarnya bisa berbahaya. Simak mitos luka bakar berikut.
Untuk luka bakar ringan seperti terkena percikan minyak panas atau terkena setrika, perawatan rumahan sering dipilih. Beberapa orang sering mengoleskan pasta gigi atau mentega ke area yang terbakar.
Mitos populer lainnya tentang mengobati luka bakar adalah mengoleskan minyak goreng atau mengompresnya dengan es batu. Apakah pengobatan rumahan ini benar-benar manjur untuk luka bakar? Atau itu hanya legenda? Berikut adalah beberapa mitos perawatan luka bakar yang tidak boleh Anda percayai dan kebenaran di baliknya.
- Mengoleskan Minyak Goreng atau Mentega pada Luka Bakar
Jangan dilakukan karena mengoleskan minyak goreng atau mentega pada luka bakar merupakan mitos belaka. Sampai sekarang belum ada penelitian yang membuktikan bahwa mengoleskan minyak goreng atau mentega pada luka bakar itu baik untuk penyembuhan luka bakar. Selain tidak memberikan efek penyembuhan, bahan rumahan itu bisa saja tidak higienis. Bahan-bahan tersebut bisa menambah efek panas pada luka bakar yang memperlambat proses penyembuhan luka, bahan kimia tersebut dapat meningkatkan peradangan pada luka bakar dan merusak jaringan sehingga dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
- Mengoleskan Pasta Gigi pada bagian Luka Bakar
Jangan dilakukan, pasta gigi mengandung berbagai bahan kimia yang dirancang untuk memutihkan gigi dan menyegarkan nafas. Kedua bahan ini ternyata bisa memberikan efek negatif karena dapat meningkatkan peradangan dan memperlambat proses pemulihan. Pasta gigi juga mengandung kalsium peppermint yang dapat meningkatkan risiko infeksi dan merusak jaringan kulit.
- Mengompres Es Batu
Suhu es dapat semakin merusak jaringan kulit yang mengakibatkan nekrosis / kematian jaringan dan menghambat aliran darah sehingga dapat memperberat jaringan luka itu sendiri. Padahal, suplai darah yang baik sangat diperlukan untuk proses penyembuhan luka. Mengompres luka bakar dengan es justru dapat memperparah luka bahkan menyebabkan kematian atau nekrosis jaringan. Sebagai gantinya, cuci luka bakar ringan dengan air mengalir untuk menghentikan proses kulit yang terbakar.
- Lenting dipecahkan
Pada luka bakar tingkat satu, bisa muncul lepuh berupa gelembung atau gelembung berisi cairan atau biasa disebut lenting. Lenting ini seringkali menyebabkan nyeri dan banyak orang mencoba memecahkannya, ada yang berharap dengan pecahnya lenting, rasa sakitnya akan hilang dan lukanya lebih cepat sembuh. Padahal, pecahnya lenting justru akan menimbulkan luka terbuka yang bisa menjadi pintu masuk kuman penyebab infeksi.
- Menyiram luka bakar dengan alkohol
Alkohol tidak boleh digunakan untuk luka bakar, terutama minuman beralkohol. Kontak langsung dengan alkohol pada luka bakar justru dapat menyebabkan nyeri hebat dan mengeringkan luka. Akibatnya, proses penyembuhan terganggu.
Lakukan perawatan luka sesegera mungkin dengan baik dan benar, apabila diperlukan segera konsultasikan ke dokter.