Ngantuk Setelah Makan: Diabetes atau Hanya Kelelahan Biasa?

Ngantuk Setelah Makan: Diabetes atau Hanya Kelelahan Biasa?

Pernahkah Sahabat Hermina merasa sangat mengantuk setelah makan ? Kondisi ini seringkali dialami banyak orang dan seringkali dikaitkan dengan diabetes. Namun, benarkah demikian? Mari kita bahas lebih dalam mengenai penyebab ngantuk setelah makan, cara mengatasinya, dan kapan Sahabat Hermina perlu berkonsultasi dengan dokter.

Ngantuk Setelah Makan: Apa Penyebabnya?

Rasa kantuk setelah makan, atau yang sering disebut "food coma," dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

  • Peningkatan produksi serotonin: Hormon serotonin yang diproduksi setelah makan dapat memicu rasa kantuk.

  • Aliran darah ke sistem pencernaan: Saat mencerna makanan, tubuh mengalihkan sebagian besar aliran darah ke sistem pencernaan, sehingga aliran darah ke otak berkurang sementara.

  • Kadar insulin: Kenaikan kadar insulin setelah makan juga dapat memicu rasa kantuk.

  • Jenis makanan: Makanan tinggi karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti penurunan yang tajam, sehingga memicu kelelahan.

  • Kurang tidur: Kurang tidur dapat membuat Anda lebih mudah merasa lelah, termasuk setelah makan.

  • Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis seperti diabetes, anemia, atau gangguan tidur dapat menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan.

Ngantuk Setelah Makan: Apakah Tanda Diabetes?

Tidak selalu. Meskipun diabetes dapat menyebabkan rasa kantuk, terutama jika kadar gula darah sangat tinggi atau rendah, bukan berarti semua orang yang merasa ngantuk setelah makan pasti menderita diabetes. Gejala diabetes lainnya yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Sering merasa haus dan lapar

  • Sering buang air kecil

  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja

  • Luka yang sulit sembuh

  • Penglihatan kabur

Cara Mengatasi Rasa Ngantuk Setelah Makan

  • Pilih makanan yang tepat: Konsumsi makanan kaya serat, protein, dan lemak sehat.

  • Makan dalam porsi kecil: Hindari makan terlalu banyak dalam sekali waktu.

  • Batasi konsumsi gula: Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis.

  • Cukupi waktu tidur: Usahakan tidur 7-9 jam setiap malam.

  • Berolahraga secara teratur: Olahraga dapat meningkatkan energi dan metabolisme.

  • Kelola stres: Stres dapat mempengaruhi pola tidur dan nafsu makan.

Kapan Perlu Konsultasi ke Dokter?

Sahabat Hermina perlu berkonsultasi dengan dokter jika terjadi kondisi seperti :

  • Rasa kantuk yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

  • Rasa kantuk disertai gejala lain seperti penurunan berat badan, sering haus, atau penglihatan kabur.

  • Memiliki riwayat keluarga diabetes.

  • Berusia di atas 45 tahun dan memiliki faktor risiko diabetes.

Rasa ngantuk setelah makan adalah hal yang umum terjadi dan tidak selalu menandakan adanya masalah kesehatan serius. Namun, jika Sahabat Hermina khawatiran, Sahabat Hermina dapat berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Hermina Sukabumi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

 

Referensi:

  1. Gupta, et al. (2019). Subjective Hunger, Gastric Upset, and Sleepiness in Response to Altered Meal Timing during Simulated Shiftwork. Nutrients, 11(6), pp. 1352.

Diabetes: A Complete Guide to Prevention and Treatment oleh American Diabetes Association

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.