Nyeri  Sendi  Lutut

Nyeri Sendi Lutut

 

Osteoarthritis adalah penipisan tulang rawan pada sendi, dimana celah sendi menyempit dan permukaan menjadi kasar sehingga pergerakan menjadi kaku,dan menimbulkan rasa sakit, dan menimbulkan pengapuran tepi-tepi sendi, disebabkan penipisan tulang rawan & mempertahankan kestabilan sendi tersebut. Di Indonesia insiden osteoarthritis usia ≤ 40 tahun ada 5%, usia 40-60 tahun ada 30% dan ≥60 tahun  ada 60%.

 

Penyebab Osteoarthritis

Penyebabnya terbagi menjadi 2 yaitu primer belum diketahui, namun diduga kelainan pada kolagen tipe II , penyebab sekunder sbb:

  1. Trauma (bekas petah tulang yang tersambungnya tidak tepat) atau cedera pada ligament,
  2. Obesitas (kegemukan),
  3. Infeksi TBC
  4. Asam urat yang tinggi
  5. Osteoporosis
  6. Melakukan pekerjaan atau aktivitas fisik yang menyebabkan sendi tertekan secara terus-menerus, misalnya terlalu sering mengenakan sepatu hak tinggi
  7. Mengalami kelainan bawaan atau cacat pada tulang rawan atau sendi.

Diagnosis Osteoarthritis

Diagnosis osteoartritis (OA), dokter umumnya melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu pada bagian sendi Anda yang mengalami peradangan dan Dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu dokter akan melakukan beberapa tes untuk memastikan penyebabnya. Beberapa tes pemeriksaan yang umumnya dilakukan untuk diagnosis osteoarthritis, yaitu:

  1. Sinar-X

Sinar-X atau foto rontgen mampu mendeteksi tulang rawan yang hilang, dengan menunjukkan adanya penyempitan ruang antara tulang-tulang di sendi. Selain itu, foto rontgen juga bisa menunjukkan kemunculan taji tulang di sekitar persendian.

  1. MRI

Magnetic resonance imaging atau MRI bekerja dengan menggunakan gelombang radio dan teknologi magnet kuat untuk menampilkan gambar detail dari tulang dan jaringan lunak, termasuk tulang rawan. MRI biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis osteoarthritis secara langsung. Namun, setidaknya dapat membantu memberikan lebih banyak informasi jika ada kondisi lain yang lebih kompleks.

  1. Aspirasi cairan sendi

Pada prosedur ini, dokter menggunakan suntikan berlubang untuk mengeluarkan cairan dari dalam sendi yang bermasalah. Selanjutnya, cairan tersebut akan diuji dan diperiksa lebih lanjut di laboratorium guna menentukan kemungkinan adanya peradangan di dalam. Pada analisa cairan sendi dapat dilihat adanya peradangan dan asam urat atau infeksi.

  1. Tes darah

Sebenarnya tidak ada tes darah yang cukup spesifik untuk mendeteksi osteoartritis. Namun, tes ini dapat membantu memastikan apakah kondisi yang Anda alami terkait dengan penyakit radang sendi lainnya, seperti rheumatoid arthritis.

Gejala Osteoarthritis

Pada tahap awal, penderita osteoarthritis akan merasakan rasa sakit atau nyeri sendi dan kaku pada sendi dipagi hari atau setelah bagun tidur , seiring berjalan nya waktu berkembang perlahan dan memburuk. Tanda dan gejala osteoarthritis meliputi rasa sakit, nyeri tekan, kekakuan, hilangnya fleksibilitas, sensasi kisi-kisi, terbentuknya tulang spurs yang terasa seperti benjolan keras yang terbentuk di sekitar sendi yang terkena.

 

Stadium penyakit osteoarthritis

Osteoarthritis adalah penyakit yang berkembang secara perlahan dan semakin memburuk seiring waktu. Namun, tidak seperti penyakit lainnya, gambaran stadium osteoarthritis tidak hanya merujuk pada hasil tes atau pemeriksaan yang dilakukan. Berikut penjelasan mengenai stadium osteoarthritis:

  • Stadium 0. Stadium 0 disebut juga dengan kondisi normal atau sendi yang masih sehat dan tidak menunjukkan adanya kerusakan.
  • Stadium 1. Stadium ini ditandai dengan kerusakan minor pada sendi dan adanya pertumbuhan taji tulang di ujung sendi. Penderitanya pun umumnya tidak mengalami rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada sendi.
  • Stadium 2. Stadium ini ditandai dengan taji tulang yang lebih besar, meski ruang di antara tulang tampak normal. Pada tahap ini, umumnya seseorang sudah mulai mengalami gejala nyeri sendi.
  • Stadium 3. Pada tahap ini sudah jelas terlihat adanya kerusakan pada tulang rawan dan ruang antara tulang terlihat menyempit. Rasa nyeri umumnya semakin terasa, terutama saat berlari, berjalan, berlutut, atau membungkuk.
  • Stadium 4. Pada tahap ini, ruang antar tulang sangat berkurang dan tulang rawan semakin hilang. Kondisi ini menyebabkan peradangan kronis dan rasa nyeri yang semakin besar.

Pengobatan Osteoarthritis

Pengobatan osteoarthritis bertujuan untuk meredakan keluhan dan gejala agar penderitanya bisa tetap beraktivitas secara normal. Untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan dokter akan memberikan obat-obatan seperti penambahan kalsium, menjaga makanan yang tidak tinggi kalori dsbnya.

Selain dengan memberikan obat-obatan,osteoarthritis juga bisa ditangani dengan fisioterapi. Penderita osteoarthritis dapat menjalani fisioterapi untuk memperkuat otot-otot di sekitar persendian. Cara ini juga bisa meningkatkan fleksibilitas sendi dan otot, serta mengurangi rasa sakit. Dan bisa juga dengan Operasi, Meski jarang dilakukan, operasi bisa dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak agar penderita bisa lebih mudah bergerak.

Pencegahan Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah penyakit yang sulit dicegah. Namun, Anda dapat mengurangi risiko terkena kondisi ini dengan menghindari cedera atau trauma serta menjalani gaya hidup sehat. Diantaranya,

  1. Menjaga berat badan ideal
  2. Selalu aktif, rajin bergerak, dan berolahraga
  3. Menjaga postur tubuh saat duduk atau berdiri
  4. Melakukan peregangan otot secara rutin
  5. Beristirahat dengan cukup dan teratur.

       Jika anda & keluarga mengalami Osteoarthritis atau gejala diatas segera lakukan konsultasi dan pengobatan bersama dokter di RS Hermina Samarinda langsung dengan spesialis Orthopedi konsultan Hip & Knee. Jadwal praktek & pendaftaran bisa diakses melalui website, mobile aplikasi Halo Hermina & call center di 1500-488.

 

 

 

 

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.