Obstruksi Usus Pada Anak

Obstruksi Usus Pada Anak

Obstruksi usus adalah penyumbatan pada usus, dapat terjadi di usus halus,  usus besar, maupun usus dua belas jari. Hal ini dapat terjadi pada anak maupun dewasa, akan tetapi 1:2000 bayi yang baru lahir mengalami kejadian ini. Sumbatan dalam usus dapat menyebabkan penumpukan makanan, cairan, asam lambung, atau gas. Obstruksi usus pada bayi sangat berbahaya dan mengancam jiwa.

 

Penyebab obstruksi usus:

  • Usus terpelintir

  • Usus terlipat

  • Kelainan struktur usus

  • Radang usus

  • Hernia

  • Kanker usus besar

  • Penumpukan tinja

 

Sebagian besar kasus obstruksi usus pada bayi disebabkan intususepsi. Tanda yang paling jelas adalah anak tiba-tiba menangis keras akibat sakit perut. Hal ini dikarenakan usus mempunyai bentuk yang panjang seperti tabung. Beberapa gejala lain yang menyertai adalah:

  • Mual

  • Muntah kuning kehijauan

  • Demam

  • Diare

  • Lemas

  • Benjolan atau pembengkakan pada perut

  • BAB mengandung darah atau lender

  • BAB berwarna merah dan menggumpal seperti jeli

 

Intususepsi adalah kondisi usus yang terlipat dan menyusup ke dalam bagian usus di sampingnya. Biasanya terjadi pada bayi atau anak usia kurang dari 3 tahun. Intususepsi merupakan keadaan darurat medis dimana memerlukan penanganan darurat untuk menghindari muntah berlebihan yang dapat menyebabkan dehidrasi, kehilangan elektrolit, syok serta infeksi.

 

Penyumbatan yang terjadi pada usus menyebabkan tekanan pada usus, dan Ketika tekanan semakin besar usus dapat robek dan mengeluarkan isinya ke rongga perut, termasuk mengeluarkan bakteri.

 

Tatacara penanganan obstruksi usus antara lain:

  • Memberikan cairan melalui infus, hal ini dilakukan untuk mencegah dehidrasi

  • Memasukkan selang ke dalam usus dengan memasukkan kateter ke dalam perut melalui hidung, tujuannya adalah mengurangi tekanan di dalam usus

  • Pembedahan/operasi

 

Gaya hidup yang cocok untuk anak penderita obstruksi usus

  • Perbanyak minum air putih

  • Berikan makanan yang mudah dicerna dan cair seperti sup, bubur

  • Diet rendah serat, tanpa biji-bijian dan kacang-kacangan

 

Obstruksi tidak hanya dapat terjadi pada usus, obstruksi dapat terjadi dimana saja pada saluran cerna seperti:

  • Kerongkongan

  • Perut

  • dubur

 

Pentingnya bagi para orangtua untuk waspada Ketika anaknya mengalami gejala-gejala seperti yang telah kami sebutkan diatas. Sehat Bersama Hermina.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.