Operasi Melahirkan dengan Sistem ERACS

Operasi Melahirkan dengan Sistem ERACS

Istilah umum dari ERACS asalah ERAS, yang merupakan singkatan dari Enhanced Recovery After Surgery dan terjemahan bebasnya adalah pulih cepat setelah operasi, khusus untuk kebidanan terutama pasca operasi sesar.

 

Jadi ERAS maupun ERACS adalah metode optimalisasi sumber daya mulai praoperasi, anestesi, tindakan operasi, sehingga nyeri pascaoperasi jauh lebih ringan, mobilisasi lebih cepat dan lama perawatan di rumah sakit menjadi pendek.

 

 

Apa keuntungannya bagi pasien?

 

Pasien merasa nyaman, tidak nyeri atau nyeri minimal pascaoperasi, sehingga pasien segera bisa bergerak (mobilisasi) lebih cepat, bahkan dalam 24 jam sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa, dan tentu saja pasien bisa cepat pulang sehingga kekhawatiran atau risiko terkena infeksi nosocomial, termasuk Covid-19, menjadi lebih kecil. Perawatan yang pendek membuat biaya-biaya menjadi lebih rendah.

 

 

Keuntungan bagi Rumah Sakit

 

Operasi bebas nyeri merupakan promosi yang baik untuk rumah sakit. Operasi bebas nyeri juga membuat perawatan pasien menjadi lebih mudah, karena pasien lebih nyaman dan tidak rewel, nakes bekerja lebih nyaman, tidak butuh banyak tenaga kerja. waktu perawatan lebih singkat, sehingga biaya-biaya bisa ditekan.

 

 

Secara teknis apa bedanya dengan operasi biasa dilakukan?

 

Ada beberapa modifikasi yang dilakukan supaya program ini berjalan dengan baik.

 

- Praoperasi:

Pada umumnya, makin panjang waktu puasa makin aman operasi agar lambung benar-benar kosong untuk menghindarkan terjadinya aspirasi saat anestesi. Biasanya, pasien tidak boleh makan sama sekali selama 8 jam atau lebih. Kondisi ini sangat menyiksa pasien, karena tentunya pasien merasa kelaparan dan haus saat operasi, bahkan pascaoperasi pun pasien masih harus puasa sampai pasien flatus (kentut). Namun, pada methode Eracs: ada sedikit modifikasi, seperti:

 

  • 8 jam sebelum operasi masih boleh makan nasi lauk
  • 6 jam sebelum operasi boleh makan roti bakery sehingga pasien tidak kelaparan. Setelah itu, stop makan, termasuk minum susu dan jus, tetapi minum air masih diperbolehkan
  • 2 jam sebelum operasi, pasien harus minum fit mom drink, minuman berkalori tinggi tanpa serat, supaya tetap ada kalori untuk ibu dan bayinya, sehingga ibu tidak kelaparan dan kehausan serta bayi tidak hipoglikemik, sehingga ibu cukup fit dan nyaman memasuki kamar operasi.

 

- Anestesi:

Dokter anestesi akan melakukan anestesi spinal karena dianggap sangat aman, karena pasien tetap sadar sehingga bila pasien muntah, maka risiko aspirasi (makanan masuk ke paru-paru saat muntah) kecil. Aspirasi merupakan hal yang serius bagi pasien bahkan bisa menyebabkan kematian. Dengan anestesi spinal, hal ini tidak terjadi.

 

Bila pasien yang gelisah atau ketakutan saat operasi, dokter anestesi akan memberikan obat penenang atau obat tidur, tetapi BUKAN obat bius, sehingga bila pasien mual atau merasa tidak nyaman akan terbangun, berbeda dengan obat bius pasien tetap tidak sadar walaupun dalam keadaan muntah dan itu sangat berbahaya bagi pasien.

 

Saat spinal, dokter anestesi memakai jarum terkecil, sehingga rasa nyeri saat suntikan semakin ringan bahkan kalau memungkinkan hanya dengan sekali tusukan.

 

Obat bius akan diberikan seminimal mungkin, tetapi cukup efektif untuk menekan nyeri. Nyeri operasi caeesar maupun operasi ginekologi hanya 2 hari pertama, selanjutnya akan menurun dengan sendirinya sehingga antinyeri yang kuat hanya dibutuhkan pada dua hari pertama selanjutnya cukup antinyeri yang ringan. Penggunaan obat antinyeri dalam jangka waktu lama tidak dianjurkan karena tidak efektif bahkan dapat memeberikan efek samping seperti melukai lambung, menggangu ginjal dan liver.

 

- Durante operasi:

Temperatur kamar operasi tidak dibuat sedingin seperti operasi biasa karena tidak nyaman untuk pasien, temperatur disesuaikan sekitar 22 derajat Celsius.

 

Dokter operator akan melakukan tindakan operasi seperlunya, tidak banyak melakukan manipulasi, sehingga trauma jaringan menjadi sangat minimal, hindari pemotogan dan penjahitan otot.

 

Bila ditemukan perlekatan atau perlengketan, maka pelengketan akan dilepaskan, terutama perlengketan dengan uterus, pada saat uterus berkontraksi, perlengketan ini akan tertarik dan menimbulkan nyeri.

 

- Pasca operasi:

Pasien sudah boleh minum 2 jam pasca operasi, tanpa perlu menunggu flatus (kentut), bahkan dokter tidak perlu mendengarkan gerakan usus dengan stetoskop. Bila dirasa tidak mual ataupun kembung pasien boleh makan seperti biasa tanpa perlu makanan bertahap seperti operasi pada umumnya

 

Selang kateter dapat dilepas dalam 2-6 jam pasca operasi, sehingga pasien segera bisa bergerak tanpa diganggu oleh selang kateter.

 

Bila pasien sudah bisa menggerakkan kaki, pasien sudah boleh duduk untuk selanjutnya mobilisasi, yakni mulai belajar berdiri dan berjalan, tentu harus didampingi oleh petugas atau keluarga, khawatir sepoyongan saat berdiri pertama kali karena bisa saja kaki sudah terasa bisa bergerak, tetapi saat berdiri kaki masih lemas dan pasien bisa terjatuh. Mobilisasi dini ini ternyata secara bermakna mengurangi persepsi nyeri dibandingkan pasien yang telambat melakukan mobilisasi.

 

Itulah manfaat melakukan operasi dengan metode ERACS. Diharapkan kurang dari 24 jam pasien sudah bisa beraktivitas seperti biasa, sehingga 24 pasca operasi pasien sudah boleh pulang sehingga pasien tidak perlu berlama-lama di rumah sakit.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.