OSTEOPOROSIS

OSTEOPOROSIS

Apa  itu osteoporosis?

Osteoporosis atau pengeroposan tulang adalah penyakit yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang sehingga meningkatkan risiko patah tulang.  Osteoporosis disebut sebagai silent disease karena penyakit ini tidak bergejala, sehingga banyak orang mengira tulang mereka baik-baik saja hingga terjadinya patah tulang.

Patah tulang akibat osteoporosis dapat terjadi akibat cedera ringan, seperti terbentur, jatuh akibat tergelincir, bahkan dapat terjadi ketika sedang melakukan aktivitas sehari-hari. Diagnosis osteoporosis dapat ditegakkan dengan menilai kondisi kepadatan tulang menggunakan pemeriksaan BMD (Bone Mineral Densitometry).

Osteoporosis adalah beban kesehatan yang tinggi

Di dunia, kejadian patah tulang yang diakibatkan oleh osteoporosis lebih banyak daripada kasus serangan jantung, stroke, dan kanker payudara jika dijumlahkan bersama. Hal ini dapat merugikan pasien akibat nyeri, penurunan kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari, beban ekonomi untuk pelayan kesehatan dan rehabilitasi, hingga risiko komplikasi patah tulang.

Siapa saja yang berisiko mengalami osteoporosis?

Osteoporosis paling banyak mengenai wanita yang sudah menopause dan laki-laki lanjut usia, walaupun bisa juga dijumpai pada dewasa muda dan anak-anak. Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor risiko mengalami osteoporosis.

Faktor risiko osteoporosis yang tidak dapat diubah :

  • Jenis kelamin. Perbedaan struktur anatomi dan proses pertumbuhan tulang antara laki-laki dan perempuan menyebabkan perempuan berisiko lebih tinggi mengalami pengeroposan tulang dibandingkan laki-laki.
  • Usia. Penurunan kepadatan tulang akan dijumpai seiring dengan meningkatnya usia
  • Riwayat keluarga dengan osteoporosis. Faktor genetik berhubungan erat dengan proses pembentukan tulang, struktur tulang, dan proses pemeliharaan tulang.
  • Menopause. Pada wanita postmenopause, terjadi penurunan kadar hormon esterogen, dimana fungsi hormone esterogen adalah menghambat proses pengancuran tulang.

Faktor risiko osteoporosis yang dapat diubah :

  • Asupan nutrisi tidak adekuat. Asupan protein, kalsium, vitamin D, buah, dan sayur yang cukup berdampak positif terhadap peningkatan kepadatan tulang dibandingkan konsumsi makanan tinggi kalori.
  • Kurangnya aktivitas fisik. Aktivitas fisik berkelanjutan mengaktifkan proses pembaharuan tulang sehingga tulang terus mengalami peremajaan.
  • Merokok dan konsumsi alkohol. Zat yang terkandung dalam rokok dan alkohol dapat mengganggu kerja vitamin D dan proses pembaharuan tulang.

Faktor risiko osteoporosis akibat faktor lainnya :

  • Konsumsi obat-obatan : Kortikosteroid jangka panjang (prednisone, metilprednisolone, dll), obat anti-epilepsi
  • Penyakit penyerta : Arthritis reumatik, spondylitis ankylosa, hiperparatiroidisme, gagal ginjal kronis, gangguan makan (anoreksia nervosa), dll
  • Gangguan penyerapan nutrisi : Penyakit crohn, operasi bypass lambung, dll

Deteksi dini osteoporosis?

Sangat penting untuk melakukan deteksi dini osteoporosis untuk mencegah kejadian patah tulang. Semua wanita di atas 65 tahun dan semua laki-laki di atas 70 tahun dianjurkan melakukan pemeriksaan BMD untuk evaluasi kepadatan tulang. Pemeriksaan BMD dapat dilakukan lebih dini jika dijumpai kondisi klinis tertentu, seperti penggunaan obat-obatan yang menyebabkan keropos tulang (paling sering penggunaan obat steroid jangka panjang).

Bagaimana cara mencegah osteoporosis?

  • Melakukan aktivitas fisik berkelanjutan. Aktivita fisik yang disarankan antara lain: jalan kaki 30-40 menit sebanyak 3-4 kali perminggu, penguatan otot punggung, serta latihan keseimbangan untuk menurunkan risiko jatuh.
  • Asupan nutrisi, termasuk kalsium dan vitamin D yang adekuat. Disarankan mengonsumsi makanan tinggi kalsium seperti produk susu, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan sayuran hijau. Asupan vitamin D dapat diperoleh melalui paparan cahaya matahari yang cukup maupun melalui suplemen.
  • Mengurangi konsumsi alkohol, kafein, dan merokok.
Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.